"Sudah lama kita tidak bermain di apartemenmu. Aku merindukanmu Tae," gadis itu kini memainkan surai sang kekasih yang tengah menempatkan kepala pada pahanya.
"Ouh cantikku merindukan tubuhku rupanya?" tanya Taehyun main-main yang mendapat pukulan kecil di lengannya. Gadis itu menampakkan wajah merona.
"Kau masih membiarkan pria itu tinggal di apartemenmu? Usir saja dia, menyusahkan."
"Ah benar sekali. Aku juga masih berpikir bagaimana caranya."
Keduanya kembali diam setelah pembahasan random itu telah usai. Sebelum bangkit untuk menuju kelas masing-masing, merapikan buku yang berserakan disekitar mereka. Dan memasukkan kembali ke dalam tas masing-masing.
---
Di jarak yang agak jauh, juga terjadi percakapan antara dua pasang sahabat.
"Kau tak ke kelas?" tanya Soobin yang terlihat sibuk merapikan buku-bukunya yang juga berceceran disepanjang sisi. Yang ditanya menatap sekilas.
"Kelasku masih setengah jam lagi," sahut Beomgyu yang masih fokus pada laptop dipangkuannya. Mengetik beberapa kalimat pada tugas makalah yang akan dikumpulkan setengah jam lagi. Katakanlah Beomgyu anak yang rajin, mengerjakan tugas mepet-mepet. Bukan H-1 lagi, tapi H-sejam.
Soobin mengangguk paham, kemudian pergi meninggalkan kawannya sendirian dibawah pohon rindang.
Selang beberapa lama kepala si manis terasa pening, sepertinya ia cukup kelelahan. Oleh karena itu dengan cepat Beomgyu menyelesaikan tugasnya agar dapat beristirahat sejenak.
Sepulang kampus Beomgyu langsung kembali ke apartemen. Sebelumnya mampir ke tempat kerjanya untuk meminta izin libur sehari karena kondisinya yang sedang kurang baik. Sepertinya kurang istirahat.
Badan itu terasa sangat tidak enak, terlebih sedari sampai apartemen tak hentinya Beomgyu merasa mual. Sepertinya sakit yang ia alami cukup parah.
Berbaring menjadi pilihan utama, tapi lagi-lagi harus terganggu dengan acara berlarian ke kamar mandi hanya karena mual yang kembali datang.
"Tidak ada yang keluar, padahal mual sekali," cicit Beomgyu lemah. Tubuhnya terasa amat lemas saat ini. Kembali menuju kasur rasanya cukup jauh.
Memandangi wajah pucatnya dalam pantulan cermin kamar mandi. Wajah yang cukup menyedihkan bagi dirinya sendiri. Seseorang yang berjuang hidup sendiri, meninggalkan orang-orang tercinta yang rela mati demi dirinya. Tapi bodohnya terkadang terpikirkan untuk mengakhiri hidup. Miris.
"Kenapa aku muntah terus ya?"
Manik hazel itu tak sengaja melihat ke arah perutnya sendiri. Entah kenapa tiba-tiba seperti ada sengatan kecil pada lubuk hatinya.
"Hahaha gak mungkin kan?"
Berulang kali menggeleng mengingat pemikiran aneh yang tiba-tiba muncul di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TMI || TaeGyu ☑️
Fanfiction"Hubungan antara idol dan fans itu sangat erat. Keduanya saling membutuhkan, keduanya saling mengisi. Kau tau alasan mereka membagikan TMI? Itu semua karena mereka percaya dan ingin menunjukkan cinta pada fansnya tanpa ditutupi. Bukannya menarik?" _...