"Tae.."
"Heuum?"
"Apa saudara bodohmu punya kekasih?"
"Setahuku tidak. Ia cukup anti sosial. Apalagi untuk pacaran itu hal yang mustahil. Lagian ia gay."
"Wow, lalu apakah ia seorang carrier?"
"Maksudnya?"
Gadis itu menunjukkan sesuatu yang terbalut tisu. Dibukanya dan menampilkan sesuatu yang cukup asing di mata Taehyun.
"Apa ini?"
"Alat tes kehamilan."
"Kau hamil? Bag--" ucapan taehyun terpotong olah jari telunjuk yang menempel pada bibirnya.
"Sepertinya ini milik pria itu."
Taehyun hanya menatap bingung, sedangkan si gadis yang jengah langsung saja berujar ketus, "saudaramu hamil."
Sebuah fakta yang mampu memberikan getaran aneh yang terasa menjalar ke seluruh permukaan tubuh.
"Woah. Dia gila."
"Maaf bunda kalau beomie jarang pulang, malah bunda yang datang kesini." Tungkai itu dibawa berjalan kesana kemari, mempersilahkan kedua orang tua serta satu-satunya saudaranya untuk duduk di ruang tamu. Saat tungkai itu hendak dibawa kembali untuk mengunjungi dapur, langkahnya dicegah oleh ucapan ayah.
"Duduklah!" titah ayah yang terdengar mutlak. Dengan senang hati Beomgyu melangkah mendekat, duduk disamping bunda.
Ayah bangkit dari duduknya, berpindah tempat, yang awalnya di samping bunda sepertinya akan berpindah ke samping Beomgyu dan menghimpit anak itu. Namun pikiran Beomgyu salah, ayah mendekat untuk memberikan sebuah hadiah yang tak pernah ia bayangkan dalam hidupnya akan didapatkan.
Sebuah tamparan keras.
"Ayah k-kenapa?" cicit Beomgyu ketakutan sembari memegang pipinya yang memerah. Saat dirinya menoleh untuk minta perlindungan bunda, yang ia lihat justru bunda memalingkan wajah. Tak ingin melihatnya.
"Maafkan beomie, beomie salah. Jangan marah. Beomie janji jadi anak yang baik." Dengan segera Beomgyu berlutut di hadapan ayah, dengan cepat memeluk kaki ayah yang masih berdiri dengan tatapan dingin.
Ayah berusaha melepaskan pelukan pada kakinya, meskipun dengan cara mendorong dan menendang tubuh kecil sang anak.
Beomgyu kehilangan keseimbangan. Terjatuh dan kembali mendongak, hanya untuk mendapatkan belah kasih dari orang yang amat ia hormati.
"Beomie salah, beomie minta maaf." Masih dengan kalimat yang sama, namun dengan linangan air mata yang semakin deras.
"Minta maaf untuk apa?" Pertanyaan menyohok ayah. Jujur Beomgyu sendiri tak mengetahui kesalahannya. Hanya jika ayahnya bersikap dingin bukankah karena dirinya habis melakukan kesalahan? Meskipun tak yakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
TMI || TaeGyu ☑️
Fanfiction"Hubungan antara idol dan fans itu sangat erat. Keduanya saling membutuhkan, keduanya saling mengisi. Kau tau alasan mereka membagikan TMI? Itu semua karena mereka percaya dan ingin menunjukkan cinta pada fansnya tanpa ditutupi. Bukannya menarik?" _...