Taehyun terkejut ketika ponselnya berdering dan bergetar kuat di saku celana. Ia yang kini sedang nongkrong di salah satu diskotik berlari terburu untuk keluar dari ruangan bising dan penuh sesak.
Setelah berhasil keluar, ia mengangkat panggilan yang sedari tadi mengganggu waktu bersenang-senangnya.
"Hyunie lagi di kampus Bun."
"Bunda sudah di bandara."
"Hah? Apa? Kenapa cepat sekali?"
"Yak! Kamu tidak suka bunda pulang?"
"B-bukan begitu, hyunie belum membeli makanan."
"Tidak usah, nanti bunda yang beli. Dua jam lagi bunda sampai di rumah."
Dan sambungan ditutup sepihak. Dengan cepat Taehyun mencari kontak lainnya.
"Sialan! Kenapa Beomgyu gak bisa dihubungi!"
---
Di lain tempat, Beomgyu dan Soobin sedang berkumpul di cafe. Hal ini menjadi rutinitas keduanya sebelum pulang ke rumah masing-masing.
"Malam ini apa aku boleh menginap di rumahmu?" tanya Beomgyu malu-malu. Agak tidak enak juga dikarenakan mereka lumayan baru kenal.
Soobin mengangkat salah satu alis. Merasa heran dengan teman didepannya. Ia tak menjawab, hanya memberikan tatapan yang diartikan sebagai meminta penjelasan.
Beomgyu tampak ragu, namun akhirnya berucap kembali.
"D-di rumah sedang kumpul saudara-saudara jauhku. Ribut sekali, apalagi banyak anak kecilnya. Mereka selalu mencoret buku gambarku. Padahal aku sedang ada tugas, takutnya mereka akan merusak tugasku," bohong Beomgyu yang diangguki lawan bicaranya yang tak tahu bahwa dirinya tengah dibohongi. Karena Beomgyu tak mungkin jujur kepada Soobin bahwa tadi pagi ia sempat bertengkar dan membuat dirinya terusir secara tak langsung.
Si manis tersenyum ketika mendapati persetujuan dari orang dihadapannya. Keduanya kembali berbincang ringan sebelum akhirnya berkunjung ke rumah pria jangkung pemilik lesung pipi.
"Wuahh~ besar sekali!" seru Beomgyu yang terkagum dengan mansion yang ia kunjungi.
Tempat yang Beomgyu tinggali memang cukup besar untuk ukuran empat orang. Tapi tidak sebesar ini, mengingat keluarga Kang yang hidup dalam kesederhanaan.
Soobin terkekeh melihat temannya yang tampak takjub, bahkan mulut si manis terbuka cukup lebar.
"Anggep aja rumah sendiri."
"Eh? Boleh dijual berarti?"
Soobin merotasikan mata, kesal juga dengan pria polos disampingnya. Alih-alih menjawab, dirinya lebih memilih untuk menarik tangan si manis untuk diajak memasuki mansion megahnya.
Untuk beratus kalinya si manis menggumamkan kekaguman setiap kali melihat barang-barang mewah yang tak pernah ia bayangkan dapat dilihat dengan matanya sendiri. Diingatkan lagi, ia hidup di keluarga kaya tapi tak terlihat kaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TMI || TaeGyu ☑️
Fanfiction"Hubungan antara idol dan fans itu sangat erat. Keduanya saling membutuhkan, keduanya saling mengisi. Kau tau alasan mereka membagikan TMI? Itu semua karena mereka percaya dan ingin menunjukkan cinta pada fansnya tanpa ditutupi. Bukannya menarik?" _...