"Hubungan antara idol dan fans itu sangat erat. Keduanya saling membutuhkan, keduanya saling mengisi. Kau tau alasan mereka membagikan TMI? Itu semua karena mereka percaya dan ingin menunjukkan cinta pada fansnya tanpa ditutupi. Bukannya menarik?"
_...
Sudah dua Minggu Beomgyu bekerja di minimarket, dan dua Minggu pula saudaranya selalu datang ke apartemen dengan membawa sang kekasih. Pria tampan itu bahkan mampir seolah-olah memang tinggal di apartemen itu, sebab ia tak perlu mengetuk atau memencet bel. Ia sudah memiliki password selayaknya pemilik sah.
Beomgyu merenung dalam kegiatannya menjaga kasir. Kegiatan inilah yang selalu ia kerjakan akhir-akhir ini. Entah di rumah, di kampus, di tempat kerja, bahkan di dalam perjalanan. Tak pernah absen dengan yang namanya merenung.
Ketika jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, dengan segera si manis meletakkan kembali jaket kerjanya ke loker karyawan. Kemudian menutup minimarket tersebut. Untuk kunci dipegang oleh tiga orang. Pemilik minimarket, pekerja shift pagi, dan pekerja shift malam.
Beomgyu berjalan dimalam yang cukup gelap, ia menerobos kegelapan beserta semilir angin yang cukup dingin bila dilalui pada malam hari. Kedua tangannya disembunyikan pada saku mantel tebal yang ia gunakan.
Apartemen sudah menyala. Diyakini Taehyun sudah berada di dalamnya. Dengan langkah malas si manis masuk ke dalam, sekuat tenaga meyakini hatinya untuk menahan diri apapun yang terjadi.
Taehyun duduk di sofa ruang tamu sembari menonton siaran tv malam yang tidak ada menariknya sama sekali, namun ia nampak sendirian. Seberani mungkin si manis datang mendekat.
"Mana pacarmu?"
Mendengar suara yang tiba-tiba itu, membuat Taehyun langsung menoleh kearah si manis. Tatapannya masih sebuah tatapan tak berminat, seakan Beomgyu hanyalah angin lalu.
"Hufh, tidurlah sudah malam." lanjut Beomgyu, tetap dengan rasa perhatiannya pada sosok pria brengsek yang suka sekali mampir ke apartemennya.
"Bereskan kamarmu, aku tak bisa tidur jika ruangannya berbau sperma."
"Yak! Itu ulahmu, mengapa aku yang membereskannya?"
Beomgyu sedikit tak terima. Bagaimana bisa orang lain yang berbuat tapi ia yang bertanggung jawab.
Taehyun menoleh, mengabaikan tv yang terus menyala. Kedua netranya menatap tajam ke arah Beomgyu, seakan menyatakan akan segera membunuhnya jika tidak menurut.
Dengan berat hati si manis pergi menuju kamarnya. Ia membereskan kamar yang akan dipakai tidur Taehyun, sedangkan dirinya nanti akan tidur di sofa. Hal ini sudah biasa, bahkan tubuh Beomgyu sudah sangat remuk karena hampir setiap malam tidur di sofa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bagaimana kabar Beomgyu? Apa ia makan dengan teratur?"
Pertanyaan itu menjadi rutinitas harian bunda setiap kali mendapati anaknya pulang ke rumah.
"Sampai kapan bunda akan menanyakan hal yang sama terus menerus? Setiap hyunie mampir ke sana selalu membawakan makanan, jadi bunda tidak perlu terlalu khawatir. Dia bahkan terlihat sangat bahagia di tempat barunya."