Pagi yang cerah menjadi latar bagi kota Seoul, tetapi tidak bagi hati dan pikiran si manis. Bahkan di pagi yang harusnya digunakan untuk bersantai—sebab ia tak memiliki jadwal kelas, harus diisi dengan rasa sesak yang terus menerus menghujamnya.
Sialnya meskipun berada pada jurusan yang berbeda, Beomgyu dan taehyun sama-sama mendapatkan kelas kosong di hari Rabu.
"Kenapa sih gitu banget liatin pacarku? Jangan naksir!"
Taehyun mendorong kening Beomgyu dengan jari telunjuknya. Membuat kepala si manis agak limbung ke belakang.
"Aku mandi dulu ya sayang, nanti kita jalan-jalan."
Taehyun mengecup bibir kekasihnya tepat di depan Beomgyu. Interaksi ringan yang mampu membuat si manis ingin lompat dari atas gedung apartemen.
Beomgyu membuang muka, menatap apa saja yang bisa diterima netranya. Menahan setiap bulir cairan bening yang mungkin akan terjun saat itu juga.
Taehyun telah pergi, meninggalkan dua manusia berbeda gender di ruang tamu yang kini terasa amat menyesakkan.
"Hei, kau!" panggil si wanita yang menunjuk Beomgyu dengan satu kakinya. Posisinya kini sedang tiduran di sofa.
"Buatkan aku coklat hangat," pinta si wanita yang berkesan menyuruh. Kedua netranya masih fokus menatap layar ponsel, tak mengindahkan wajah kesal si manis.
"Gak pake lama."
Beomgyu pasrah saja. Kalaupun menolak ia akan langsung bertengkar dengan Taehyun. Pagi ini si manis amat enggan mendengarkan keributan.
Setelah selesai dengan minumannya, Beomgyu berjalan menuju ruang tamu, dimana orang yang tadi menyuruhnya membuat minuman sedang menunggu. Langkah itu memelan ketika mendengarkan sebuah percakapan yang agak sayup.
Beomgyu menajamkan pendengarannya.
"Iya sayang, janji nanti malem aku pulang. Kemarin itu tugas aku banyak banget, sampai ketiduran."
"Haha. Enggaklah, kan cuma kamu yang bisa ngerusak aku."
Beomgyu mendekat, masa bodoh dengan hujatan yang akan diterima karena menguping pembicaraan orang lain.
"Kau mengkhianati Taehyun?"
Suara Beomgyu lirih, tapi terdengar jelas ditelinga si wanita. Orang yang berstatus sebagai pacar Taehyun seketika menjadi gelagapan.
"Bicara apa sih kau? Jangan ngaco!" belanya. Sambungan telpon yang ia terima sudah dimatikan sejak kehadiran Beomgyu.
"Kenapa kau tega sekali padanya? Padahal ia amat mencintaimu."
Air mata itu tiba-tiba saja turun dengan perlahan, layaknya ia yang terkhianati.
"Kamu pacar pertamanya," lanjut Beomgyu masih dengan banjir airmata.
Rasanya sangat tidak adil, ia yang sangat mencintai Taehyun tetapi mengalami cinta bertepuk sebelah tangan. Sedangkan wanita yang jelas-jelas hanya mempermainkan Taehyun justru yang mendapatkan kasih sayang.
"Diam kau brengsek! Pria rendahan sepertimu tidak pantas menasehatiku. Derajatku lebih tinggi darimu!"
Wanita itu bangkit dari baringannya, berubah duduk dan menatap tajam ke arah Beomgyu yang kini sudah meletakkan coklat hangat diatas meja.
"Tidak peduli serendah apa diriku, kau yang lebih rendah karena mempermainkan perasaan orang lain!"
Rasanya ingin menjambak rambut panjang yang tergerai dengan apik itu. Namun si manis masih mengingat sopan santun.
KAMU SEDANG MEMBACA
TMI || TaeGyu ☑️
Фанфикшн"Hubungan antara idol dan fans itu sangat erat. Keduanya saling membutuhkan, keduanya saling mengisi. Kau tau alasan mereka membagikan TMI? Itu semua karena mereka percaya dan ingin menunjukkan cinta pada fansnya tanpa ditutupi. Bukannya menarik?" _...
