6.

780 105 11
                                        

Hari menyakitkan seakan menjadi rutinitas si surai hitam. Setiap harinya selalu mendapati sang idaman yang asik bermesraan bersama sang pacar.

Saat ini Beomgyu sibuk dengan tugas kuliahnya. Ia sedang menyelesaikan lukisan yang akan ia presentasikan sesuai arahan dosen seminggu yang lalu.

Tangannya dengan cekatan menggores setiap sisi kertas gambar dengan goresan-goresan lembut dari ujung pena. Dengan teliti mencampurkan berbagai macam warna dasar agar menghasilkan warna baru yang ia inginkan.

Belum selesai dengan kegiatannya, deringan telpon mengganggu aktifitas si manis. Dengan rasa jengkel meraih ponsel yang terus menerus berbunyi diatas kasurnya, memohon agar diperhatikan.

Nama Taehyun terpampang dengan jelas dilayar ponsel. Si manis sempat menimbang-nimbang apakah ia akan mengangkatnya atau tidak. Tetapi karena suara bising yang terus menerus bergetar itu membuat konsentrasinya hilang. Ia pun mengangkat panggilan tersebut.

"Sudah makan Gyu?"

"B-belum, kenapa?" tiba-tiba saja Beomgyu gugup setiap mendengar suara Taehyun yang melembut. Seakan melupakan tiap goresan luka yang ia terima dari pemilik suara tersebut.

"Tolong buatin makanan ya, nanti bawa ke kamarku. Bawa langsung dua piring."

"K-kenapa gak di ruang makan?"

"Aku lagi gak bisa keluar."

"Kamu sakit?" Beomgyu mulai cemas, mengingat ia belum mengecek keadaan Taehyun. Dari kemarin malam dirinya sibuk di kamar, tak keluar sama sekali. Ia jadi tidak tau apa saja yang dilakukan saudaranya itu.

Tak mendapatkan jawaban membuat si manis semakin khawatir. Ia segera mematikan sambungan telepon dan berlari cepat menuju dapur. Hendak memasak bubur tetapi ia ingat si surai merah sangat membenci bubur dalam keadaan apapun. Oleh karenanya ia memutuskan untuk membuat samgyetang.

Selesai memasak, Beomgyu meletakkan dua mangkuk samgyetang hangat pada nampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai memasak, Beomgyu meletakkan dua mangkuk samgyetang hangat pada nampan. Perasaannya tengah campur aduk saat ini. Ada perasaan khawatir karena Taehyun yang tampak lemah dan sedikit rasa gembira karena akhirnya pria yang ia khawatirkan tengah mengundangnya untuk makan bersama di kamarnya.

Beomgyu memanggil pemilik kamar dari balik pintu. Setelah mendapat persetujuan mulai membuka pintu. Ia letakkan nampannya sebentar di lantai samping pintu. Setelah pintu terbuka kembali meraih nampan berisi makanan yang ia bawa dan mulai masuk ke dalam kamar.

Tetapi apa yang ia lihat sekarang?

Taehyun dan sosok wanita yang akhir-akhir ini selalu memenuhi pikiran si manis sedang asik berpelukan dibawah selimut dengan keadaan yang tak pantas untuk dilihat mata siapapun.

Beomgyu meyakini keduanya tidak menggunakan sehelai bajupun, hanya memanfaatkan selimut hangat milik Taehyun.

Luka itu kembali terbuka. Luka yang memang terasa berdenyut namun sedikit terobati karena kesibukan si manis yang tengah mengerjakan tugas penting dari sang dosen.

TMI || TaeGyu ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang