16. nyaman

777 90 25
                                    

"Azaa!! Dia-"

"DIAM LO!! kalau lo gamau sama aza bilang dari awal, gue sendiri lah yang akan menjadi pengganti elo" potong seorang laki laki yang sedari tadi hanya memperhatikan dari sudut kantin.

Semua mata tersorot kepada laki laki itu, ia berjalan mendekati aza lalu menyatukan tangan aza dengan nya.

"Rey!!" Gumam aza yang mengingat laki laki di samping nya.

Laki laki yang bernama rey itu tersenyum manis kepada aza yang menatap nya dengan bingung dan heran.

"Azaa!! Lepasin tangan cowok itu sekarang juga!!" Suruh rayen yang emosi.

Aza melirik rayen sekilas, lalu menatap tangan nya yang menyatu dengan rey sambil tersenyum sinis.

"Kenapa? Kok sewot sihh?" Tanya aza yang semakin menguatkan kepalan tangan nya.

Tanpa pikir panjang rayen langsung menarik kasar tangan aza agar mengikuti nya.

Aura berniat untuk menyusul rayen dan aza, namun rey menahan nya dengan cara menggenggam erat tangan aura.

"Lepasin gue!!" Sarkas aura yang berusaha melepaskan tangan rey dari nya.

"Bodoh!!"

Mendengar gumaman singkat laki laki di depan nya, jelas aura menjadi emosi, dengan tangan nya yang sudah di lepas oleh rey, ia langsung mengepal kuat kerah baju rey.

Rey hanya diam dengan santai saat aura melampiaskan kemarahan nya kepada dia.

"Lo yang bodoh!! Masa cewek nya kabur nggak di kejar" sewot aura dengan amarah.

"Ini yang gue tunggu tunggu" batin rey dengan tersenyum puas "gue tau lo itu bukan pacar rayen" timpal nya

"Kapan gue bilang kalau rayen itu pacar gue hahh?"sahut aura yang masih emosi.

"Iya juga yaa" batin rey yang merasa malu sendiri "maksud gue itu!! Rayen nggak pernah bilang kalau dia belum punya pacar!! Benarkan?"

Aura tersentak kaget, dari tadi ia melihat ekspresi orang orang di sekitar nya, dan mereka terlihat kaget dan percaya dengan perkataan aura, namun beda dengan laki laki di depan nya ini.

"Gue nggak bohong"

"Alahh nggak usah ngelak deh lo!! Karena tujuan kita itu sama, gimana kalau kita bekerja sama aja buat misahin mereka"

Ray menatap lekat aura dan menunggu jawaban dari nya, sedangkan aura mengernyitkan dahi nya tidak mengerti.

"Maksud lo?"

Rey mengusap wajah nya dengan kasar kala mendapati jawaban dari aura, apakah gadis ini sebodoh itu?

"Lo suka sama rayen, dan gue suka sama aza,.. jadi kita kerja sama buat misahin mereka, paham?"

"Ohh gituu!! Bilang kek dari tadi"

Sedangkan di sisi lain, rayen membawa aza ke rooftop, ia menatap sang kekasih dengan lekat dan sinis.

"Maksud lo apa tadi?"

Rayen mencekal dagu aza dengan keras dan mengarahkan kepela aza agar menatap nya.

Tanpa membalas pertanyaan dari rayen, aza langsung menghempaskan tangan sang kekasih dari dagu nya.

"Apaa? Seharusnya lo yang jelasin, kenapa lo bilang sama anak pelakor itu kalau lo belum punya pacar? Terus gue ini apa hahh?"

Air mata terus menerus mengalir membasahi wajah aza, perasaan emosi dan kesedihan yang tercampur aduk membuat nya merasa frustasi.

Rayen kembali mencekal dagu aza dengan keras dari sebelum nya, ia menatap sinis wajah aza yang ia arahkan agar menatap nya.

"Kenapa lo nggak lepasin tangan cowok tadi?"

Dengan penuh penekanan dan emosi, cekalan rayen semakin lama menjadi semakin keras.

Aza meringis kesakitan dan berupaya melepaskan tangan rayen dari nya, namun tenaga nya tidak bisa di bandingkan dengan rayen.

"Rayen ssh sakit"

"JAWAB AZAA!!"

Karena tersulung emosi, rayen terus menerus mencekal dagu aza, bahkan lebih keras dari sebelum nya.

"KARENA LO!!"

"Karena gue?"

Aza yang merasa cekalan rayen sedikit melemah dari sebelum nya, ia langsung menghempaskan tangan rayen dari nya.

"Itu semua karena lo selingkuh sama anak pelakor it-"

"AZAA!! DIA PUNYA NAMA!!"

Jelas aza kaget, ia menatap lirih rayen dengan air mata yang jatuh satu persatu.

"Lo lebih belain anak pe-"

Plakkk!!

Sebuah tamparan mendarat di wajah mulus aza, ia meringis kesakitan sambil memegangi bagian wajah nya yang di berikan oleh rayen.

"Udah gue bilang dia punya nama!!"

Karena tidak bisa mengontrol emosi nya,  tanpa sadar rayen menampar wajah aza.

"Lagi? Lo nampar gue lagi hanya karena cewek lain?"

Pertanyaan yang di lontarkan aza dengan air mata yang terus menerus mengalir dari mata nya membuat rayen tersadar.

Ia lebih mendekat ke arah aza lalu langsung mendekap tubuh sang kekasih dengan perasaan bersalah.

"Azaa!! Gue nggak sadar tadi, gue juga nggak tau kenapa gue bisa nampar elo" lirih rayen yang berada yang berada di dekapan sang kekasih.

Aza mendorong kasar tubuh rayen dari nya, lalu berlari untuk meninggalkan rayen sendiri.

Namun baru beberapa langkah ia berjalan, tubuh nya bertabrakan dengan seorang laki laki.

"Gue bakal lindungi elo dan jaga elo setiap saat" ucap nya kepada aza yang menetap nya heran.

Laki laki itu tersenyum lalu mendekap hangat tubuh gadis di depan nya, aza yang sedikit merasa nyaman membalas pelukan itu.

"AZAAA!!"

○○○○

typo bertebarann

WAJIBB FOLLOW KALAU SUKAA CERITA NYA

BINTANG NYA JANGAN SAMPAI KELUPAAN

KOMEN JUGA BRAYY

Temukan instagram saya di @naddXrf.23 okee🤗

Bantu follow yakk

Renggang-[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang