Aku akan selalu mencintaimu, meskipun kamu tak mencintaiku lagi.
~Renggang~
Satu notifikasi di handphone aura masuk "apa an sih nihh, ganggu orang aja" gumam nya yang berlalu membuka aplikasi WhatsApp.
Putri
'Ra gawat ra'
'Gawat kenapa
putri?'
'Gebetan lo sama
Aza ada di caffe'
'Sharelok!!'Sedangkan rayen dan rey masih setia menatap gadis di tengah mereka yang menangis tanpa suara, hanya air mata yang mengalir tanpa henti dan membasahi baju nya yang berwarna biru muda.
"Za!! Gue mohon jangan nangis lagi, gue nggak tega liat lo gini terus" batin rayen dengan menatap sendu gadis cantik di depan nya.
Ingin sekali Rayen memeluk gadis malang nya ini, namun ia memiliki rasa gengsi yang sangat besar.
"Ray, gue udah terlalu tersiksa dengan sikap keluarga dan teman teman terhadap gue"
"Di tambah lagi elo yang ninggalin gue tanpa dengerin penjelasan dari gue. Lo cuman buka telinga lo buat aura, bukan gue ray" lirih nya yang menatap wajah rayen dengan sendu.
"Za udah za, lebih baik kita pergi" pinta rey dengan menggenggam pergelangan tangan aza.
Dengan sigap, aza langsung menghempaskan tangan rey dari pergelangan tangan nya "gue mohon lo jangan ikut campur kali ini, gue ingin tau semua isi hati rayen tentang gue" lirih aza dengan menatap sendu wajah rey dan rayen secara bergantian.
"Sampai kapan lo ingin menggenggamnya? Sampai kapan lo biarkan luka di hati lo terbuka? Sampai kapan lo mau menjadi orang bodoh? Sampai kapan lo bisa mengerti kalau semua nya tak lagi sama?"
"Berapa banyak lagi kata 'sampai kapan' agar elo sadar? Apa sampai semua nya menusuk luka lo lebih dalam, dan elo menjadi orang bodoh hahhh?"
Aza dan rayen terpatung mendengar ucapan rey. Memang benar bukan kalau aza itu bodoh? Sudah berapa kali di sakiti, tapi tetap saja hati nya memilih rayen yang tidak pengertian itu.
"Rey, walaupun rayen berbuat salah dan sudah buat gue kecewa. Tapi, andai lo tau kekecewaan yang telah rayen beri tidak akan pernah bisa mengalahkan rasa sayang gue ini"
"Karena menurut gue rasa sakit dan rasa kecewa yang rayen berikan itu bisa kapanpun di lupakan dan akan hilang dengan sendiri nya. Tapi kalau rasa sayang tidak akan pernah hilang sampai kapanpun"
"Tak ada yang menyakiti elo, lo tersakiti oleh harapan lo sendiri"
Beberapa patah kata lolos dengan sendiri nya dari mulut seorang rayen, dada aza di buat semakin sesak, darah nya berdesir lebih cepat dari sebelum sebelum nya.
"Lo benar, gue yang salah. berharap pada yang tak pasti merupakan cara sederhana untuk kecewa" final nya yang mulai menghapus air mata nya.
Lalu tangan aza menggapai tangan dari seorang laki laki yang sedari tadi membujuk nya agar pergi meninggalkan laki laki yang tak berperasaan itu.
Rey menatap wajah gadis di depan nya dengan penuh hangat, lalu ia tersenyum dan mempererat genggaman tangan nya dengan aza dan berlalu berjalan pelan meninggalkan rayen.
Laki laki itu menatap kepergian gadis nya dengan sendu, perlahan air mata nya jatuh dari pelupuk mata nya begitu saja, sangat jarang seorang rayen menangis.
"Melupakan mu adalah hal yang sangat sulit, tapi mengingat mu adalah hal yang sangat sakit" batin aza yang perlahan menghilang dari penglihatan rayen.
"Aku akan selalu mencintaimu, meskipun kamu tak mencintaiku lagi, aza" batin rayen di saat aza sudah menghilang dari penglihatan nya.
Seluruh orang yang sedari tadi memperhatikan mulai melakukan aktifitas mereka masing masing.
Rayen mulai berjalan untuk keluar dari area caffe, namun baru beberapa langkah ia berjalan, aura datang dan menghampiri nya.
"Apa yang terjadi antara kakak dan kak aza?" Ucap nya secara tiba tiba.
Rayen mengerutkan dahi nya, bagaimana gadis di depan nya ini tau kalau ia bersama aza di sini?, itulah yang rayen pikirkan.
"Kok semakin kesini aura jadi semakin aneh ya? Bagaimana dia tau kalau gue bersama aza?" Batin rayen yang menatap aura dengan kerutan dahi yang semakin dalam.
"Aza? Gue sendiri, aza nggak ada sama gue"
"Nggak nggak!! Nggak mungkin putri bohong-" sontak aura membulatkan mata nya, ia juga menutupi mulut nya menggunakan tangan nya.
"Putri? Jadi lo awasin gue ra?"
"Kok bisa sihh mulut gue ini nyerocos gitu aja sih" batin aura dengan mendengus kecil.
Rayen yang sedikit kesal mulai melangkahkan kaki nya ke luar caffe.
"Kak rayenn" ucap aura dengan menahan pergelangan tangan rayen, namun laki laki itu menghempaskan tangan aura dari nya dengan kasar. Lalu rayen melanjutkan jalan nya.
"Kenapa gue baru sadar, tingkah aura itu aneh, bahkan kalau di pikir pikir dari awal ketemu dia juga gitu. Azaa maafin gue" batin rayen sambil berjalan ke arah motor nya, lalu ia melajukan motor nya meninggalkan caffe itu.
Sedangkan gadis yang di tinggalkan itu tak henti henti nya mendengus kesal, ia menyumpah serapahi laki laki yang baru saja pergi meninggalkan nya itu.
"Rayen sialan"
"Aza pasti mengatakan sesuatu yang enggak nggak tentang gue. kalau nggak, kenapa dia bisa berubah sedrastis ini?" Ucap aura dengan penuh emosi.
"Liat aja pembalasan gue, aza hanendra"
○○○○
●typo bertebarann
●WAJIBB FOLLOW KALAU SUKAA CERITA NYA
●BINTANG NYA JANGAN SAMPAI KELUPAAN
●KOMEN NYA JUGA DONGGG
Temukan instagram saya di @naddXrf.23 okee🤗
Bantu follow yakk
KAMU SEDANG MEMBACA
Renggang-[End]
Ficção Adolescente📌[Follow dulu, baru baca!] "Sekarang gue mau nanya!! Lo mau hubungan kita berhenti sampai di sini atau di terusin?" Tanya aza yang sudah lelah menghadapi kenyataan. "Za gue cinta sama lo!! Gue gamau putus sama lo" sahut rayen dengan penuh penekanan...