34. rumah sakit

982 94 42
                                    

Brukk!!

Rayen kaget saat melihat aza yang terbaring pingsan di lantai, sontak rayen langsung duduk di samping aza sambil menepuk pelan wajah nya.

"Aza, bangun"

Saat rayen sibuk berusaha membangunkan aza, tiba tiba seorang laki laki datang dan langsung mengambil alih kepala aza.

"Azaa, lo kenapa bisa gini?" Tanya nya yang mulai khawatir.

Dengan sigap, laki laki itu langsung menggendong tubuh aza ala bridal style dan berjalan dengan cepat meninggalkan rayen yang memperhatikan laki laki itu sedari tadi.

Rayen berdiri dari duduk nya dan menatap kepergian aza sampai menghilang dari penglihatan nya, ia sama sekali tidak ingin mengejar dan menyusul mereka.

"Vano, gue percaya'in gadis yang sangat gue cintai itu untuk lo jaga, gue sangat berharap lo tidak menghancurkan hati nya sebagaimana yang telah gue lakuin" batin rayen.

Sedangkan di sisi lain, vano menunggu aza yang sedang berada di periksa oleh seorang dokter, vano tak di buat tak karuan karena khawatir kepada aza.

"Gue nggak pernah sepanik ini liat orang yang baru gue kenal lagi sakit, bahkan biasa nya gue benci dengan orang orang asing, terkecuali adek gue" batin vano yang bingung sendiri dengan diri nya.

"Apa yang akan terjadi kalau adek gue tau kalau gue perhatian sama orang lain??" Sambung nya lagi.

Tidak beberapa lama, dokter perempuan itu pun keluar bersama satu orang suster di belakang nya.

Dengan terburu buru vano langsung menghampiri dokter itu. "Apa yang terjadi dengan teman saya dok??" Tanya vano secara tiba tiba.

Dokter itu menatap vano yang terlihat khawatir dan panik. "Apakah keluarga pasien ada? Saya ingin berbicara dengan beliau" ucap dokter itu tanpa menjawab pertanyaan vano.

"Saya sudah menghubungi nya dok, tapi ayah nya bilang kalau dia nggak mau jenguk ataupun liat anak nya" balas vano. Ia memeng sudah menghubungi aditi menggunakan handphone milik aza.

"Kenapa begitu? Keluarga nya harus tau masalah ini" balas dokter itu yang terheran.

"Saya kurang tau dok" jawab vano "gue aja bingung kenapa dia namain kontak ayah nya 'papa jahat' heran gue" sambung vano dalam hati.

"Kalau gitu saya minta nomor telepon nya aja buat hubungin keluarga nya"

"Langsung kasih tau ke saya aja, nanti saya akan beritahu keluarga nya dok" balas vano.

Dokter itu menatap vano yang terlihat khawatir, ia menghela nafas nya "baiklah, sebenar nya..."

Keesokan hari nya aza masih saja tak kunjung bangun, ia masih setia dengan mata yang tertutup dan tubuh yang terbaring lemah di atas brankar. Tentu saja laki laki itu terus menemani aza seharian.

"Rayen" gumam aza yang masih di alam bawah sadar nya.

Tentu saja vano mendengar gumaman kecil yang di keluar dari mulut aza. jujur saja, hati nya sedikit teriris hanya karena ucapan aza yang tanpa sadar itu.

"Lo tidur aja masih sebut nama dia. Gue tau kita baru kenal, tapi gue sakit dengar itu" batin vano yang sedikit terluka.

"Awwhh" ringis aza secara tiba tiba sambil memegang erat kepala nya yang sakit.

Sontak vano langsung menatap aza "za, lo kenapa?" Tanya nya, lalu tatapan nya teralih ke tangan aza yang berada di kepala nya.

Tangan vano terulur untuk membantu aza memijit kepala nya yang sakit "udah mendingan?"

Aza yang masih menutup mata nya mengangguk sekilas "makasih, ray" ucap nya yang sontak membuat vano menghentikan pijatan nya.

"Ray? Gue vano, aza!!"

Kini rayen berada di sekolah dan duduk di kursi nya sendiri, di samping nya tidak terdapat lagi seorang aura, ia pindah sekolah bersama teman nya putri.

Seorang guru berada di kelas itu dan mengabsen satu persatu siswa siswi kelas itu.

"Aza hanendra"

"Gak masuk, bu" sahut bella yang sontak membuat rayen menatap nya.

"Kemarin kan dia pingsan, perasaan gue jadi nggak enak" batin rayen dengan perasaan yang tak karuan.

Di jam istirahat, rayen menghampiri bella yang sedang makan di kantin bersama dua perempuan yang sekelas dengan nya.

"Bella, kenapa aza nggak masuk sekolah? Apa dia sakit??" Tanya rayen saat sudah sampai di samping bella.

Tiga perempuan itu menatap heran rayen yang datang secara tiba tiba itu, tidak beberapa lama sebuah ide yang cukup jahil muncul di benak bella yang membuat nya sedikit tersenyum miring.

"Apa kak rayen tak tahu?"

"nggak, tapi semalam dia pingsan saat kami di rumah pohon" balas nya.

Senyuman licik dari gadis yang berkepang dua dan kaca mata nya bertenggar di hidung nya itu kembali mucul.

"Gak papa kan kalau gue kerjain dia dikitt??" Batin bella.

"Dia kan jalan jalan sama kak vano ke pantai.yaa, liburan gitu" sambung nya yang membuat rayen kaget.

"Okee, makasih info nya" ucap nya yang mendapat anggukan dari bella. Lalu rayen melangkahkan kaki nya dan meninggalkan bella yang tersenyum puas dan kedua teman nya yang menatap heran bella.

"Bella, apa aza benaran jalan jalan sama vano?" Tanya salah satu dari dua teman nya.

Bella menatap lekat kedua teman nya yang juga menatap nya dengan penasaran dan menanti jawaban dari nya.

"Tentu saja tidak. Aza sakit, dandia di rawat di rumah sakit, kak vano yang menjaga nya" ucap nya dengan senyuman yang tak lepas dari bibir nya dan di susul dengan tawa yang sangat renyah.

"Lo serius bell?, tapi kenapa lo bilang ke rayen kalau mereka jalan jalan??"

"Mau ngerjain dia aja, lagian kemarin kemarin dia kasar banget sama aza" balas nya dengan nada yang sedikit jutek.

"Lo jahat juga ternyata, bell"

Di lain sisi, vano sedang membantu aza untuk makan. tubuh aza yang masih lemah tak bisa menyuap makanan itu sendiri, dan vano yang membantu menyuapi aza.

"Apa keluarga lo tau kalau lo menderita penyakit ini?" Tanya vano secara tiba tiba.

Aza yang sedang mengunyah makanan nya sempat terhenti, namun tak beberapa lama ia kembali mengunyah nya dan langsung menelan makanan itu.

"Lo tau?" Balas aza yang masih sangat lesu.

"Hmm, kemarin dokter nya bilang sendiri sama gue"

Aza terdiam dan terlihat berpikir beberapa saat. Lalu ia menghela nafas nya "gak ada yang tau. Dan sekarang cuman elo yang tau" jawab nya tanpa menatap vano.

Pandangan vano tak lepas dari gadis yang terbaring lemah di brankar "sakit?"

○○○○○

typo bertebarann

WAJIBB FOLLOW KALAU SUKAA CERITA NYA

BINTANG NYA JANGAN SAMPAI KELUPAAN

KOMEN NYA JUGA DONGGG

Temukan instagram saya di @naddXrf.23 okee🤗

Bantu follow yakk

BANTU VOTE 30+ AND KOMEN 30+ YAKKK😇🥰

Renggang-[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang