"Apa papa bilang? Dia itu ibu sambung aza?" Tanya aza yang memastikan.
"Iya sayang, dia akan tinggal bersama kita, dan papa nggak akan khawatir lagi kalau ninggalin kamu sendiri" ucap sang ayah dengan lembut.
Aza menjadi sangat emosi, ia sangat tidak terima ibu nya tergantikan dengan wanita lain.
"AZAA NGGAK MAU!!" teriak aza dengan tangisan dan emosi yang tidak dapat ia kendalikan.
Maya mendekati aza yang akan menjadi anak tiri nya, lalu ia langsung memeluk aza dengan hangat.
"Sayang!! Kenapa kamu nggak mau terima mama?" Tanya maya dengan lembut yang masih memeluk aza.
Aza mendorong kasar tubuh maya agar menjauh dari nya,
"Lo bukan mama gue!! Mama gue cuman satu, yaitu mama rania hanendra, nggak ada yang lain!!" Sahut aza yang langsung berlari menuju kamar nya yang ada di atas.Saat aza membuka pintu kamar nya, ia menjadi kaget saat melihat gadis seumuran nya yang tengah asik memainkan ponsel di kasur milik nya, pakaian dan barang barang milik aza berserakan di lantai.
Aza mendekati gadis itu, lalu ia menarik kasar tangan gadis yang tidak menyadari kehadiran nya.
"Keluar lo dari sini!! Siapa sih lo itu? Lancang banget masuk kamar orang tanpa izin" kesal aza yang sudah menarik gadis itu hingga sampai di depan pintu.
"Ini kamar gue sekarang!!" tegas nya dengan smirk dan sorot mata yang sinis kepada aza.
Aza menjadi semakin kesal, sekarang ia tau kalau gadis di depan nya ini adalah anak dari ibu sambung nya.
"Ohhh!! Pasti lo anak pelakor itu kann?!" Ucap aza dengan sinis dan nada yang mengejek
Siapa yang tidak marah kalau ibu nya di hina, gadis itu menjadi sangat emosi lalu mendorong kasar tubuh aza hingga jatuh.
"Berani banget lo anak pelakor" kesal aza yang langsung berdiri dan menjambak rambut gadis di depan nya.
Gadis itu juga ikut menjambak rambut aza, pertengkaran itu jelas menimbulkan suara yang lumayan keras, setelah beberapa menit aditi datang yang di ikuti oleh maya di belakang nya.
"STOPP!!" Teriak aditi yang mampu membuat kedua gadis itu langsung berhenti dan tertunduk.
"Kalian ini udah dewasa, kenapa masih bertengkar seperti anak kecil?" Tanya aditi yang heran.
"Dia duluan yang dorong aza pa" sahut aza yang menunjuk ke arah gadis di samping nya.
"Aura!! Kenapa kamu dorong aza sayang?" Tanya maya dengan lembut namun sedikit tegas.
"Dia duluan yang ejek aura ma, dia bilang kalau mama itu pelakor" adu aura dengan tangisan yang di buat buat.
Aza terlihat santai saja, bukan kah benar jika ia mengatakan semua itu? Sedangkan aditi mulai emosi kepada aza.
Aditi berjalan mendekati sang anak yang berada tidak jauh dari nya.
Plakk!!
Tamparan yang cukup keras mendarat di wajah aza, ia meringis kesakitan sedangkan aura tersenyum puas.
"Berani banget kamu sebut mama maya itu pelakor!!" Ucap aditi dengan suara yang cukup keras.
"DIA BUKAN MAMA AKUU!! dan satu lagi, wanita itu emang pelakor, dia udah ambil papa dari mama" balas aza dengan air mata yang terus menerus mengalir.
Aza berlari menuju kamar nya dan mengeluarkan barang barang aura dari kamar milik nya, lalu ia menutup pintu kamar nya dengan keras.
"Pa itu kamar aura" adu aura dengan manja dan juga menangis kecil.
Maya mendekati aura lalu mengusap lembut air mata sang anak.
"Aura sayang!! Itu kan kamar aza, dia udah lama tinggal di sini di bandingkan kita sayang" ucap maya dengan lembut.
"tapi aura mau nya di kamar ini!! Kalau mama sama papa nggak mau nurutin, aura bakal kembali ke rumah mama dulu" ucap nya dengan suara yang lebih keras dari sebelum nya.
"Yaudah!! Kamar kamu di sini, tunggu sebentar ya sayang" ucap aditi dengan senyuman.
Aditi berjalan ke arah pintu kamar aza, lalu mengetok nya beberapa kali hingga aza keluar dari dalam kamar nya.
"Kenapa?" Tanya aza dengan wajah datar nya dan mata yang sembab.
Tanpa menjawab pertanyaan dari sang anak, aditi langsung masuk ke dalam kamar nya tanpa izin.
"Ayo bawa barang barang kamu kesini sayang!!" Suruh aditi kepada aura yang langsung menyunggingkan senyuman nya.
Aura langsung mengangkut barang barang nya dan di bawa masuk kedalam kamar aza.
Sang pemilik kamar itu jelas kaget, ia terdiam tidak bisa berkata apa apa, dan maya hanya bisa pasrah.
"Papa apa apa an sih pa!? Ini kamar aza!! Gak ada yang boleh tempatin ini selain aza sendiri"
○○○○○
●typo bertebarann
●WAJIBB FOLLOW KALAU SUKAA CERITA NYA
●BINTANG NYA JANGAN SAMPAI KELUPAAN
●KOMEN JUGA BRAYY
Temukan instagram saya di @naddXrf.23 okee🤗
Bantu follow yakk
KAMU SEDANG MEMBACA
Renggang-[End]
أدب المراهقين📌[Follow dulu, baru baca!] "Sekarang gue mau nanya!! Lo mau hubungan kita berhenti sampai di sini atau di terusin?" Tanya aza yang sudah lelah menghadapi kenyataan. "Za gue cinta sama lo!! Gue gamau putus sama lo" sahut rayen dengan penuh penekanan...