Rey mulai mempersiapkan senjata nya, dan tanpa sengaja aza melihat rey yang mengarahkan pistol itu ke arah aditi.
Dorr!!
Semua orang yang ada di sana tersentak kaget, aza tersenyum nanar dengan mata yang ia pejamkan dan air mata yang mengalir dengan perlahan.
"Azaaaa!!"
Semua orang yang ada di sana meneriaki aza kala punggung belakang nya yang di penuhi dengan darah.
Ya. Yang tertembak adalah aza, karena aza langsung melindungi sang ayah dengan mendekap nya membelakangi rey.
"Sial. Gue bakal coba lagi" gumam rey yang mengumpat karena kesal.
Aza terduduk lemas dengan darah yang perlahan keluar dari mulut nya, aditi menangis histeris menatap sang anak yang terlihat menahan sakit nya.
Rey kembali mengarahkan pistol itu kepada aditi "kali ini gaboleh gagal" batin nya.
Dorr!!
Semua orang di buat kaget, mereka mengalihkan tatapan nya kepada rey yang terlihat kesakitan dengan memegangi tangan kanan nya.
Dan tepat di belakang Rey, terdapat seorang laki laki dengan beberapa polisi di samping dan di belakang nya.
Dengan segera polisi itu langsung menangkap rey dan menyeretnya pergi dari tempat itu, ia sempat memberontak, namun ia kalah dengan dua polisi yang ada di samping kanan dan kiri nya.
Rayen berjalan ke arah aura dan maya, lalu membantu mereka melepaskan tali yang mengikat kedua tangan nya.
"Rayen, cepat bawa aza kerumah sakit" ucap aura dengan penuh khawatir saat tali itu sudah tak menahan nya.
Rayen berlari ke arah aza yang berada di pangkuan aditi, dengan sigap ia langsung mengambil alih aza kepangkuan nya.
"Azaa, lo bertahan dulu, gue bakal bawa elo ke rumah sakit, za" ucap rayen.
Baru saja rayen hendak mengangkat tubuh aza, namun aza menggenggam pergelangan tangan rayen. "Gak perlu, ray" lirih aza seraya mengerjapkan mata nya terus menerus karena menahan sakit.
"Ww-waktu gue gak bakal la-lama lagi, gue mau bi-bilang sesuatu" ucap aza dengan penuh susah payah.
"Azaa, kamu ngomong apa?? Umur kamu masih panjang, nak" sahut aditi yang dengan air mata yang semakin deras.
Aura dan maya mulai mendekati aza, "azaa, gue gamau lo ninggalin kita, gue mau nebus kesalahan gue, gue mau kita jadi saudari tiri yang bahagia" timpal aura yang tak terima.
"Aa-aura, gue me-mang kesal sama elo, ta-tapi gue nggak benci sama elo, gue sayang sama elo"
"Ja-jagain papa sama ma-ma maya, dan bella, juga vano.."
Tangan aza perlahan meraih tangan sang ayah yang berada di samping nya, "pa, aza kangen sa-sama mama, aza mau ketemu mama ya. Papa jagain aura sama mama maya" ucap aza dengan tak teratur.
Sontak aditi langsung menggelengakan cepat kepala nya. "Gak!! Mama kamu juga gak akan tega liat anak nya begini, kamu harus bertahan sayang" balas aditi.
"Pa, ini sa-sangat sakit. Apa papa tega liat a-aza menderita??" Ucap aza yang terlihat menahan sakit.
Lalu aza beralih kepada rayen yang memangku nya, "Rr-ray, gue sayang sama elo"
"Kalau gue adalah orang terburuk yang pernah elo temui, i'm really sorry" ucap aza dengan penuh susah payah.
Sontak rayen menggelengkan kepala nya beberapa kali dengan air mata yang perlahan jatuh mengalir membasahi wajah nya.
"Gg-gue yakin tanpa gue, lo pasti bahagia" sambung aza yang berusaha tersenyum.
"Za, gue sayang sama sama elo. Lo itu perempuan terbaik yang pernah gue temuin.."
"Za, lo itu belahan jiwa gue. Apa gue bisa hidup tanpa elo?? Gabisa!!"
"Gue yakin elo bisa" balas aza dengan niat menyemangati.
Tiba tiba aza menjadi susah bernapas, dada nya menjadi sesak. Seluruh orang yang ada di sana jelas panik, tangisan mereka semakin kencang.
"Azaaa, gue mohon lo bertahan, gue bakal bawa elo ke rumah sakit" ucap rayen yang menggenggam erat tangan aza.
Perlahan mata aza mulai tertutup, jantung nya tak lagi berdetak. Tentu saja mereka semua menangis histeris karena tak terima dengan kepergian aza.
Rayen langsung memeluk tubuh aza dengan sangat erat dengan tangisan yang tak dapat ia tahan.
"AZAAAAA!!"
~Renggang~Seluruh keluarga beserta teman sekelas dan juga guru guru di sekolah aza berada di pemakaman, mereka menatap gundukan tanah dengan nisan yang terdapat nama aza hanendra.
Hari sudah mulai gelap, satu persatu mereka pergi meninggalkan pemakaman itu. Dan kini hanya tersisa keluarga aza, serta rayen, vano dan bella saja.
Mereka semua menatap rayen yang memeluk nisan dan gundukan tanah itu. Seperti nya ia yang paling merasa kehilangan gadis yang sangat ia cinta, terutama bella dan vano, mereka menatap rayen lebih dalam.
"Aku kira dia yang paling menyakiti aza, ternyata dia yang paling sayang sama aza. Bukti nya, sekarang om aditi cuman nangis biasa tuhh, tapi rayen sampe segitu nya. Gue udah salah sangka sama dia" batin bella yang merasa bersalah.
"Om, tante. Saya mau ngomong masalah aza" ucap vano kepada sepasang suami istri yang berada di samping nya.
Sontak aditi, maya, aura dan bella menatap vano yang terlihat serius "Masalah apa, nak vano?" Tanya aditi.
"Sebenarnya aza mengidap penyakit leukemia, om" ucap vano yang membuat mereka semua kaget dan tak percaya.
Rayen yang mendengar nya langsung berdiri di tengah tengah mereka. Tiba tiba sebuah pukulan mendarat tepat di wajah vano.
"Apa maksud lo?? Lo tau semua nya, tapi lo nggak kasih tau siapa pun" ucap rayen yang tersulung emosi.
Vano mengusap sedikit darah yang terdapat di sudut bibir nya, lalu secara perlahan ia menatap rayen yang juga menatap nya dengan emosi.
"Kak vano, kenapa cuman kakak yang tau itu??" Timpal bella yang ikut bertanya.
"Sejak kejadian di rumah sakit itu, gue jadi tau masalah yang di alami aza. Dia sangat menderita dengan penyakit nya, di tambah lagi tak ada yang merawat nya dan memberikan perhatian" ucap vano.
"Rumah sakit? Kapan aza masuk rumah sakit?" Tanya aditi yang mengernyitkan dahi nya.
"Bahkan kalian tak tau kalau aza masuk rumah sakit?? Orang tua macam apa kalian ini" balas vano yang membuat aditi merasa malu.
Lalu tatapan vano kembali ke arah rayen yang terlihat melamun, "ray, gue minta maaf sama elo"
"Gue tau gue salah. Kalau gue nggak hadir dalam kehidupan kalian, mungkin ini semua gak bakal terjadi" ucap vano dengan perasaan bersalah.
"Gue baru sadar, ternyata di hati aza cuman tertulis nama elo seorang" sambung nya lagi yang membuat rayen tersentak kaget dan mengernyitkan dahi nya karena heran.
"Apa maksud lo??"
○○○○○
●typo bertebarann
●WAJIBB FOLLOW KALAU SUKAA CERITA NYA
●BINTANG NYA JANGAN SAMPAI KELUPAAN
●KOMEN NYA JUGA DONGGG
Temukan instagram saya di @naddXrf.23 okee🤗
Bantu follow yakk
VOTE 30+ AND KOMEN 30+ YAKKK😇🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Renggang-[End]
Teen Fiction📌[Follow dulu, baru baca!] "Sekarang gue mau nanya!! Lo mau hubungan kita berhenti sampai di sini atau di terusin?" Tanya aza yang sudah lelah menghadapi kenyataan. "Za gue cinta sama lo!! Gue gamau putus sama lo" sahut rayen dengan penuh penekanan...