38. balas dendam

826 87 30
                                    

"Apa yang lo maksud?? Papa gue bukan pembunuh!!" Sahut aza dengan penuh emosi.

"Apa secepat itu kalian lupa sama kecelakaan tiga tahun lalu??" Tanya rey yang sontak membuat aza fan aditi kaget dan kembali teringat dengan kejadian beberapa tahun silam.

"Akibat kelalaian yang bokap lo perbuat, keluarga gue tewas. Kedua orang tua dan adek gue yang manis itu mati. Kalian tauu!?!"

"Sebelum kecealakaan itu, keluarga gue sangat bahagia dan harmonis. Tapi, lo telah ubah semua nya dalam sekejap. Lo buat gue jadi begini, ini semua karena elo"

Terlihat jelas rahang rey yang mengeras karena menahan emosi nya. Tak beberapa lama air mata mengalir dan membasahi wajah rey dengan perlahan.

"Itu takdir, rey"

Di sisi lain, seorang laki laki tengah gelisah dan berjalan ke asal arah dengan pikiran yang di penuhi oleh gadis yang ia cinta.

"Duhh, lo di mana sih za?? Gimana cara nya biar gue tau di mana elo sekarang??" Gumam nya sambil memijit pelipis kepala nya.

"Harus cari kemana lagi gue??" Sambung nya yang mulai bingung harus pergi ke arah mana lagi.

"Non aza pergi nolongin tuan aditi"

"Tuan di culik, dan penculik nya minta non aza buat temuin dia sendiri"

Perkataan yang di ucap kan oleh supir aza memenuhi kepela nya, perasaan khawatir dan bingung tercampur aduk di pikiran nya.

"Akhh lo bodoh rayen"

...

"Kebaikan harus di balas dengan kebaikan, dan tentu nya kejahatan harus di balas dengan kejahatan pula"

"Darah harus di bayar dengan darah, gue nggak akan tenang sebelum liat bokap lo di timbun dengan tanah, dan lo menangis di atas gundukan tanah itu"

"Nggak!! Lo harus terima dengan takdir yang terjadi di hidup elo, rey" balas aza dengan lembut.

Tiga orang yang terikat itu hanya diam dan memperhatikan aza dan rey yang adu mulut.

"Terima lo bilang??"

"APA LO BAKAL TERIMA KALAU SELURUH KELUARGA ELO DI BUNUH?? HAHH" ucap rey dengan suara yang nyaring dan penuh emosi.

"Keluarga lo bukan di bunuh rey, mereka tewas karena kecelakaan"

"Kecelakaan? Apa teman baik lo itu juga kecelakaan?" Tanya aza yang membuat aza dan yang lain nya sedikit tersentak kaget.

"Ya, dia kecelakaan" lirih aza yang teringat kecelakaan ratu yang masih tak lama.

"Walaupun itu semua di rencanakan?" Tanya nya lagi dengan mengangkat sebelah alis nya.

"Apa maksud lo?"

Rey mengalihkan tatapan nya ke arah aura yang terlihat panik, aza dan sepasang suami istri itu juga ikut menatap heran aura.

"Mau gue yang ceritain apa elo sendiri??"

"Siall!! Kena juga kan gue" umpat aura dalam hati.

"Aura, apa yang dia maksud, nak??" Tanya aditi dengan penuh hati hati.

Aura tak langsung menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh sang ayah, ia terlihat panik dan bingung ingin menjawab apa kepada ayah nya.

"Aura, kamu jangan diam aja, jawab pertanyaan papa aditi" timpal maya yang tak juga mendapat sedikit pun jawaban dari aura.

Perlahan aza berjalan mendekati aura, "aura, apa lagi yang lo lakuin buat ngancurin hidup gue?" Tanya aza.

Aura menatap tubuh saudari tiri nya yang berada tepat di samping nya, perlahan air mata itu mengalir dan membasahi wajah nya.

Renggang-[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang