SEIGEN : BAGIAN 03

69 14 2
                                    

“Yang namanya Hazela Zolicia, dicari sama babang ganteng, Gio Melvin Eleseo,” kata Randi dengan penuh senyuman menggoda di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Yang namanya Hazela Zolicia, dicari sama babang ganteng, Gio Melvin Eleseo,” kata Randi dengan penuh senyuman menggoda di wajahnya.

Semua mata menyorot pada Hazela, gadis itu nampak kaku ditempat, tetapi semenit kemudian merubah raut wajahnya menjadi santai.

Ia berdiri dari duduknya, lalu berjalan keluar kelas. Benar saja, ada Gio di sana lengkap dengan seragam dan almamater juga ... sebuah kotak di tangannya.

“Maaf Kak, kenapa ya cari saya?” tanya Hazela setelah berdiri didekat Gio. Cewek itu tidak menutup pintu kelasnya, membuat teman-temannya menguping lewat celah tersebut.

Gio tersenyum singkat membuat pekikan kecil di mulut teman-teman kelas Hazela. “Ini, buat lo,” Gio menyodorkan kotak tadi pada Hazela.

“Buat gue?”

“Iya, katanya paket dari siapa ya tadi, gue lupa, tapi katanya buat lo,” jawab Gio.

Hazela mengangguk, “Ya udah kalau gitu, thanks kak.”

Gio hanya menjawabnya dengan kata 'hm' lalu meninggalkan kelas itu, juga Randi, Dinar, dan teman-teman Hazela lainnya yang menguping sejak tadi.

Sora menatap garang pada Hazela, benar-benar tidak bisa dibiarkan gadis satu itu, pikir Sora. Berani-beraninya dia menampakkan dengan jelas kedekatannya dengan Gio. Selama ini, tidak ada yang berani mendekati seorang Gio Melvin Eleseo, kecuali Lisora Tiava. Jika memang ada, maka ia akan mendapatkan hadiah spesial dari Sora.

Hazela menarik tungkainya mendekati kursi, tetapi saat hendak mendaratkan bokongnya, Sora menendang kaki kiri cewek itu, membuatnya terjatuh.

Naomi dan Netta mendelik. Kurang kerjaan sekali Sora itu.

“Itu pelajaran buat orang yang berani deketin Gio, selain gue.” ujar Sora dengan nada sebal lalu meninggalkan Hazela yang sudah berdiri dan membersihkan roknya.

“Cewek bangke! Awas lo!”

***

Jam istirahat adalah hal yang paling di sukai oleh seluruh murid-murid Merpati. Lihat saja, mereka seperti burung yang dilepaskan dari sangkarnya. Begitu banyak hingga pemilik stand di kantin tidak bisa melayani mereka dengan cepat.

Tiga cewek dengan penampilan berbeda itu berjalan santai memasuki ruangan yang penuh dengan manusia-manusia haus air dan lapar makanan. Mendekati satu meja lalu duduk dengan manis di sana. Ada Netta dengan dasi terikat ditangan kirinya dan satu buku komik, Naomi dengan jepitan rambut berwarna merah mengkilap, dan Hazela dengan bandana hitam di rambutnya yang bergelombang. Benar-benar cantik.

“Kalian mau makan apa?” tanya Naomi.

Netta melirik Hazela. “Gue mah yang kayak biasa aja, Mi. Lo apa, Ze?”

SEIGENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang