happy reading brodie!
—oOo—
Seperti hari-hari sebelumnya, jika Sora sedang pemotretan maka Auva akan menunggu, cewek bercepol satu itu duduk manis di kursi yang tadi di bawakan oleh anak-anak kameraman. Tangannya terus fokus pada layar ponselnya, mengetik setiap balasan pesan masuk pada benda tipis itu. Lagi, ia juga bosan, Sora sangat lama jika melakukan sesi pemotretan seperti ini, terlebih kali ini adalah untuk majalah baru SMA MERPATI, jadi semuanya harus benar-benar sempurna.
Auva tertawa pelan saat membaca kalimat terkahir yang masuk pada ponselnya.
Farrel Abinaya : Kaki lo klw msh sakit blng, biar gue beliin obat
Boleh tidak ia merasa spesial saat ini? Tingkah cowok itu sejak kemarin berhasil menyita perhatiannya. Auva akui, dirinya memang sudah jatuh terlalu dalam pada pesona ketua Basketball itu, akan tetapi, ada beberapa sifat Farrel yang justru menjadi daya tarik tersendiri bagi dirinya. Jika orang-orang di luaran sana memandang cowok itu, menyukainya karena skill ataupun wajah tampan yang di milikinya, Auva berbeda, gadis itu lebih menyukai Farrel karena kesederhanaannya.
“Senyam-senyum aja lo dari tadi, kering tuh bibir nanti.” sindir Sora. Gadis itu menaruh handuk kecil yang tadi di berikan oleh Novi—kameramen MERPATI HS.
Buru-buru Auva mematikan layar ponselnya, bisa-bisa bahaya jika Sora tahu dirinya sedang berbalas pesan dengan siapa. “Biasa aja kali, namanya juga lucu, masa gak ketawa, 'kan aneh, Ra.”
“Dih, apanya yang lucu, emang lo lagi liatin apaan sampai senyum kayak orgil, lagian nih ya, aneh aja tau gak, muka lo itu kayak lagi kasmaran, you know?” tuduh Sora.
“Gak ada.” Auva berdiri dari duduknya, merapikan roknya sejenak, kakinya yang terkilir kemarin memang masih sakit, tetapi sudah tidak terlalu karena tadi malam Sora keluar untuk membelikan dirinya obat. “Udah 'kan? Ayok, gue belum makan, lo juga, jangan sampai lo tepar cuma karena ekskul.” ajak perempuan itu.
Sora melirik jam tangannya sekejap, ia memang sudah melakukan pemotretan, namun masih ada satu kali lagi, tetapi kode di tangan Novi mengatakan untuk dirinya bisa keluar makan sebentar sebelum sesi foto terakhir di langsungkan. Perempuan dengan rok di atas lutut itu berjalan menuju rak kayu yang berada di sudut ruangan, berniat mengambil tasnya yang tadi ia taruh di sana.
Tangan Sora tidak sengaja menyenggol tumpukan majalah usang yang ada di tas paling atas, ia mengaduh kesakitan saat beberapa majalah tadi jatuh menimpa kepalanya. Berdecak sebal, ia mengambilnya, lalu hendak menyimpan di atas sana lagi, tetapi, netra cewek itu tidak sengaja menangkap tulisan tebal di cover majalah tersebut, NARAISA ANDILAGA, MODEL MERPATI HS, 2019.
Sora tahu, dan pernah dengar nama ini, namun ia belum pernah melihat secara langsung bagaimana wajah cantik dari model MERPATI HS pada tahun itu. Melihat semua orang di dalam sana tengah sibuk mengatur tatanan untuk take terakhir foto nanti, dengan cepat ia menyambar majalah tadi dan membawanya keluar. Jiwa keponya sudah sangat tinggi saat ini, lagipula tidak ada salahnya kan jika hanya melihat bagaimana wajah cantik idolanya itu?
Setelah duduk di salah satu kursi kantin, cewek itu mulai membuka majalah tadi, ia benar-benar speechless dengan foto-foto di dalam sana. Sungguh, Naraisa Andilaga itu adalah sosok bidadari, parasnya benar-benar sangat cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEIGEN
Teen Fiction"Lo gak aneh? Dimana-mana ya, peraturan sekolah yang paling pertama itu pasti tentang kedisiplinan atau nggak tentang absensi, tapi ini, dilarang buka gedung tua dengan gembok besi di bagian Barat sekolah." °°° Berawal dari ketidaksengajaan mendenga...