Di keesokan harinya,Nendra sudah siap dengan seragam sekolah kebanggaannya padahal ini masih pukul 06:04.Di pagi buta begini memang sudah menjadi kebiasaannya sedari dulu untuk berangkat sekolah lebih awal dan sarapan dikantin sekolahnya bersama para rekan dan sahabatnya,karena kalau dirumah pasti hanya ia seoranglah yang akan mengisi bangku kosong meja makan tanpa sosok keluarganya sekali pun.
Sesampainya dihalte bus sekolahnya,ia turun kemudian pergi ke kantin setelah menaruh tasnya terlebih dulu pada bangku kelas miliknya.Ia pun makan dengan tenang karena keadaan kantin yang masih lumayan sunyi dan sepi hingga ketenangan dan kesunyian itu sedikit terusik saat beberapa para sahabatnya datang.
"Ey yo wassap bro" Ujar salah satu lainnya kemudian tos dengan Nendra begitu juga dengan yang lain.
"Ndra,mengapa kau selalu sarapan dikantin sih? Kenapa tidak dirumah saja?" Tanya salah satu lainnya yang bernama Wisnu.
"Dirumah tidak ada temannya Wisnu" Jawab Nendra lembut kemudian lanjut memakan makanannya.
"Oooh,lah...Orang tua kamu kemana" Tanya Wisnu lagi.
"Biasa"
Dan semuanya hanya ber oh ria saja lantaran mereka tahu bahwa Nendra adalah anak yang kekurangan kasih sayang dari orang tua dan keluarganya.maka dari itu mereka berusaha membuat Nendra selalu tersenyum,teryawa,serta bahagia saat disisi mereka.
Hari ini ada mapel olahraga,Nendra tidak ikut dan juga Guru olahraganya tidak mempermasalahkan hal itu karena ia tahu apa alasannya.Teman-temannya juga takada yang protes dan mencibirnya lantaran ia tak ikut dalam mapel satu ini,jadi ia memilih membantu Bu Wendy guru Bahasa Inggris untuk menyusun buku-buku pada rak perpustakaan.
"Yang ini dimana Bu?" Tanya Nendra sembari menaiki kursi.
"Nah sudah disitu saja Ndra" Jawab Bu Wendy
"Nah sudah"
"Ya sudah,terima kasih yah nak" Ujar Bu Wendy.
"Iya sama-sama Bu,kalau begitu saya pamit mau kelapangan lihat teman-teman dulu" Pamit Nendra kemudian pergi kelapangan setelah mendapatkan izin.
Sesampainya dilapangan,terlihat semua tekan-rekan kelasnya di suruh berlari sepuluh putaran mengitari lapangan.Kemudian ia memutuskan duduk melantai tepat pada sisi kiri Guru olahraganya yang duduk pada sebuah kursi kayu.
"Hadeh...Hah...Hah...hah...Ha capek" Kelush salah satu sahabatnya,sebut saja Haikal.
"Elleh,baru begitu saja sudah capek.Kalian ini sudah enak,tidak seperti bapak dulu saat masih dizaman-zamannya kalian" Cibir Guru olahraga itu,sering di panggil Pak Ceye.Padahal sebenarnya namanya Park Chanyeol dari Korea Selatan memang tetapi sudah tinggal DiIndonesia sejak awal SMP.
"ITUKAN DULU" Seru seluruh murid bersamaan kecuali Nendra yang hanya dapat tersenyum menahan tawa.
''
Sore ini Nendra memutuskan untuk melihat para sahabatnya latihan bermain basket,ia duduk pada turbin penonton yang agak jauh dari lapangan.Saat ini telah pukul 16:20 sudah beranjak petang namun takada yang mencarinya,memangnya siapa yang peduli dengannya kecuali para rekan dan sahabatnya serta para maid mansionnya.
"Ndra ayo pulang,langit sudah mulai menggelap!" Seru Wisnu dari bawah sana.
"Iya" Balasnya.
Sesampainya dimansionnya,Nendra langsung merebahkan tubuhnya pada ranjang kamarnya dan tersenyum yang terulas diwajah manisnya.Namun,senyumannya sirnah ketika sepasang keping kembarnya melihat sebuah foto keluaganya yang terletak pada atas nakas tak jauh darinya.
Foto di mana posisinya berada ditengah dan diapit oleh kedua kakak dan orang tuanya,foto itu di ambil dua tahun lalu saat ia masih kelas sepuluh.
Pak Ceye
/
Pak Park Chanyeol
Bu Wendy
Tbc~
Hai,terima kasih sudah mau baca cerita pertama ku ini.Semoga kalian sehat selalu,terima kasih jangan lupa vote~
Tertanda :
Sel,28 des 2021
20:35
KAMU SEDANG MEMBACA
Urus Saja Kertas-Kertas Mu Itu [HIATUS!]
FanficSeorang remaja yang selalu menahan rasa sakitnya seorang diri,tanpa memberi tahu pada siapa pun yang sebernarnya terjadi pada dirinya selama ini. • Nendra,seorang anak lelaki yang terlahir dari keluarga kaya dan cukup bahkan sangat terpandang.Dengan...