Beberapa hari berlalu,kini Nendra tengah berjalan hendak ke taman RS karena merasa suntuk terus-terusan.Belum lagi ponselnya yang terus berdering,dan nama yang tertera selalu sama.
Kalau bukan Wisnu atau Arthar,pasti rekan-rekannya yang lain,membuatnya harus mematikan ponselnya dan menaruhnya dengab rapat pada laci nakas.
"Heem...Eh"
Nendra yang tadi bersenandung menghentikan senandungnya kala saat menoleh ke arah kanan,netranya menangkap sosok yang tak asing dimatanya.
Ia kemudian berjalan menghampiri sosok tersebut yang menggunakan almamater berwarna biru malam,kemeja putih,serta celana berwarna creamnya dan sepatu putih polosnya.
Sama dengan seragam sekolahnya.
Puk
Ia menepuk pundak sosok itu membuat sang empu pemilik pundak terperanjat kaget sampai-sampai meremat secarik kertas ditangannya.
"Huh astaga"
"Jos...Joshua kan?" Tanya Nendra setelah dapat melihat dengan jelas wajah dari sosok tersebut.
Itu Joshua,adik kelasnya.Lebih tepatnya kelas sepuluh,mereka cukup dekat karena sering ikut dalam berbagai acara sekolah.
Sosok itu menoleh dan langsung membungkuk beberapa kali kala menyadari bahwa sosok tinggi dengan surai abu dihadapannya tersebut adalah seniornya.
"I-iya Kak,ini Joshua" Jawab remaja bernama Joshua itu.
"Kok kamu disini? Apakah tidak masuk sekolah?" Tanyanya lagi.
"A-aemhh...Tidak,aku tidak sedang apa-apa disini.Hanya sekedar menjenguk kerabat saja,oh tadi sudah izin kok Kak" Jawab Joshua gugup sembari tangannya berusaha menyembunyikan secarik kertas itu yang malah menarik atensi lawan bicaranya.
"Oh...Kertas apa itu?" Selidik Nendra,nentranya terus melirik tangan Joshua yang terus bersembunyi dibalik badannya.
"A-ah tidak bukan apa-apa kok Kak hihi" Ujar Joshua tergagap.
"Ah iya,Kakak kenapa disini? Kakak juga di in-eh Kakak di rawat?" Tanya Joshua yang sepertinya khawatir,terdengar dari nada bicara.
Kini giliran Nendra yang gugup,ia bingung akan menjawab apa.
"Ah itu,asmanya kambuh ah iya itu" Jawabnya gugup sampai-sampai mengaruk tengkuknya yang tak gatal.
Ya,itulah yang orang lain tahu.Nendra mengidap asma,Nendra memang sengaja berbohong dan menutupinya serapat mungkin hingga tak ada celah demi orang lain terutama kedua sahabatnya-Wisnu dan Arthar.
"Oh,oh iya Kak.Aku pergi dulu yah,orang tuaku sudah menunggu diparkiran" Ujar Joshua setelah melihat jam tangannya yang melingkar indah pada pergelangan tangan kirinya.
"I-ya-iya,hati-hati yah"
"Iya Kak,babay" Joshua pergi setelah membungkuk badan beberapa kali pada Nendra.
"Mencurigakan" Batin Nendra dengan netra yang terus fokus memandang sosok Joshua yang perlahan menjauh dan hilang sepenuhnya dari balik dinding.
"Ah tak jadi ke taman lah,mending tidur" Monolognya kemudian berjalan kembali ke kamar rawatnya tak jadi ke taman sesuai dengan apa yang ia katakan.
Tbc~
Maaf pendek,aku mau tanya.
Kalian lebih suka yang 1 chap panjang or pendek?Thankyou buat kalian yang udah mau baca dan vote,terima kasih bangeeeeet.
Tertanda :
Jum'at 14 januari 2022
21:26

KAMU SEDANG MEMBACA
Urus Saja Kertas-Kertas Mu Itu [HIATUS!]
FanficSeorang remaja yang selalu menahan rasa sakitnya seorang diri,tanpa memberi tahu pada siapa pun yang sebernarnya terjadi pada dirinya selama ini. • Nendra,seorang anak lelaki yang terlahir dari keluarga kaya dan cukup bahkan sangat terpandang.Dengan...