3.Pasar Malam

1.5K 91 4
                                    

Malamnya,Nendra hanya bermalas-malasan diatas ranjangnya sampai satu bunyi nontifikasi diponselnya membuatnya tersenyum dan buru-buru turun dari ranjangnya menuju lemarinya.Ia menggambil sebuah hoodie berwarna merah maroonnya lalu memakainya.

Kriiing

Ponselnya berdering menandakan ada telepon masuk,ia pun langsung menjawabnya setelah membaca nama yang tertera.

Wisnu is calling

"Nendra kamu di mana?" Tanya orang diseberang sana.

"Ini sudah siap kok,kalian tinggal tunggu ditempat biasa saja" Jawabnya sembari merapihkan rambutnya kemudian mengambil dompetnya yang berada pada laci nakas.

"Oh oke bye,hati-hati dijalan yah"

"Hem iya"

Tut

Jujur saja,Nendra tidak tahu mereka ingin kemana.Mereka hanya mengajaknya saja dan mereka juga tidak mengatakan ingin kemana,dan karena ia bosan terus menerus berada dikamarnya jadinya ia memutuskan untuk ikut saja.

"Nah selesai,ah yang itu jangan lupa di bawa"

Kemudian Nendra berajalan keluar kamarnya setelah memakai sepatu putihnya,setelannya kali ini biasa-biasa saja.Dengan hoodie berwarna merah maroon,celana training hitam serta sepatu putihnya.

Mansionnya sunyi,bahkan lampu-lampu di tempat-tempat tertentu saja mati lebih tepatnya di matikan.Ia menggerakkan sepasang tungkainya berjalan menuju pintu utama,saat baru saja menyentuh gagang pintu ia melihat salah satu maidnya melintas.

"Ah Bibi" Panggilnya dan sang empu pun berbalik ke arahnya.

"Iya kenapa?" Tanya maid itu.

"Hem...Nendra mau izin keluar sebentar sama teman-teman juga kok,nanti kalau Kakak tanya Nendra kemana bilang saja lagi keluar" Jawabnya.

"Ah iya,tapi...Tuan Hendery bilang kalau dari kantor langsung mau pergi ke Jerman begitu juga dengan Tuan dan Nyonya serta Tuan Narendra" Ujar maid itu yang langsung membuat raut wajah Nendra sedih.

"Lagi" Gumam Nendra dengan kepala yang tertunduk.

"Kenapa den?" Tanya maid itu lagi saat sayup-sayup mendengar perkataan Nendra.

"A-aa-ah tidak,kalau begitu Nendra pergi dulu babai" Jawab Nendra gelagapan kemudian membuka pintu dan...

Brak

Nendra menutup pintu dengan keras membuat suara yang menggema diseluruh bagian mansion.

''

"Oh Nendra sini"

Seseorang memanggilnya kala ia baru saja memasuki sebuah cafe tempat biasanya ia berkumpul dengan rekan dan sahabatnya.

"Apakah kalian sudah lama menunggu?" Tanya Nendra saat baru saja duduk tepat disisi kanan Wisnu yang sedang fokus bermain game.

"Tidak,baru saja sekitar lima belas menit yang lalu kami sampai" Jawab sahabatnya yang bernama Arthar.

"Hem...Memangnya kita mau kemana?" Tanyanya lagi.

"Ke suatu tempat yang baru saja di buka kemarin" Jawab Haikal yang ternyata ikut kali ini,padahal biasanya ia yang paling malas ikut.

"Oooh,kalian sudah makan?" Tanyanya lagi dan mendapatkan gelengan dari semuanya.

"Ya sudah sana pesan,biar nanti aku yang bayar" Ujarnya sembari mengeluarkan ponselnya dari saku hoodienya lalu memainkannya.

Nendra yang sedari tadi tak mendengar apa-apa dari temannya mengalihkan pandangannya dari ponsel dan menatap semuanya yang ternyata sedang menatapnya.

Urus Saja Kertas-Kertas Mu Itu [HIATUS!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang