👑Jilan Xavier👑 (01)

5.4K 432 23
                                    

Di asuh oleh orang tua singgel perents mungkin orang lain akan berpendapat bahwa si anak akan nakal karena kurangnya kasih sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di asuh oleh orang tua singgel perents mungkin orang lain akan berpendapat bahwa si anak akan nakal karena kurangnya kasih sayang. Namun, itu tidak berlaku untuk Jilan. Jilan sangat bersyukur karena mempunyai sosok ayah yang sangat menyayanginya dan sosok ayah yang selalu merangkap sebagai sosok ibu sekaligus. Selagi ada papa dan kedua kakaknya di sampingnya, Jilan tak membutuhkan siapapun lagi. Bahkan sosok seorang ibu pun.

Dan sifat Jilan yang kurang akhlak adalah sifat bawaan dari lahir yang membuat semua orang di rumah selalu resah. Dengan segala tingkahnya.

Jilan Xavier Erlando Luois namanya, pemuda remaja laki-laki yang berparas sangat tampan dengan kulit putih cerahnya. Usianya tiga belas tahun dan sekarang ia sudah kelas sembilan SMP. Jangan heran terlebih dahulu karena memang Jilan kecepatan satu tahun karena dulu ia memaksa sekolah di umur yang sedikit kurang.

Jilan merupakan putra bungsu dari Daniel Xavier Dirpana. Dimana Daniel adalah CEO JD group. Perusahaan yang ia rintis dari nol kini sudah berkembang hingga luar negeri. Perusahaan tersukses di dunia. Usia Daniel kini sudah memasuki kepala empat. Berperan menjadi seorang CEO serta orang tua singgel perents mungkin tidak mudah bagi Daniel, namun Daniel berusaha membagi waktunya untuk ketiga putranya.

Daniel juga mempunyai dua putra lagi yaitu Jevans Xavier Dirgana Luois. Jevans merupakan si sulung yang sekarang bekerja menjadi dokter anak. Di usianya yang baru memasuki dua puluh tiga tahun, kini ia sudah sukses. Sifat Jevans sangat dingin keturunan Daniel dan tsundare terhadap semuanya. Namun di balik sifatnya ia sangat menyayangi adek-adeknya serta papa nya.

Jevans juga mempunyai adek sulung yang bernama, Jean Xavier Jeammes Luois. Jean merupakan anak kedua dan adik sulung. Usianya kini dua puluh satu tahun. Dan Jean saat ini menempuh pendidikan jenjang kuliah fotografi. Sifat Jean sangat cerewet seperti cewek dan ia juga pintar masak. Namun saat di luar rumah, Jean merupakan sosok yang cool.

Sepulang dari sekolah Jilan pergi ke rumah sakit tempat Jevans, kakaknya itu bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang dari sekolah Jilan pergi ke rumah sakit tempat Jevans, kakaknya itu bekerja. Jilan sengaja tak langsung pulang ke rumah karena sungguh ia akan merasa bosan jika dirumah sendirian. Tadinya ia akan menyusul papa nya ke kantor, tapi tadi Jilan di hubungi oleh Daniel bahwasanya ia pergi rapat diluar. Jadilah Jilan di rumah sakit sekarang.

BRAKKK

Jevans terjingkat kaget saat tiba-tiba pintunya di buka dengan sangat kasar. Pelakunya Jevans sangat hafal siapa lagi jika bukan adek piyik nya.

"Adek! Bisa nggak kalau masuk ke ruangan orang itu yang sopan?!" Bukannya Jevans memarahi Jilan, melainkan memperingati.

Pasalnya pintu ruangan Jevans sudah pernah di rusak oleh Jilan sebanyak sepuluh kali. Apakah masih kurang banyak lagi?

Jilan menyengir tak berdosa. Namun itu tak bertahan lama. Jilan memilih berhambur memeluk tubuh kakaknya yang kini terbalut jas dokter.

Jevans seketika hanyut saat Jilan memeluknya. Marahnya sirna begitu saja.

"Kak Jeje hiks."

Jevans dibuat bingung oleh Jilan. Tadi adeknya itu baik-baik saja, tapi kini kenapa malahan ganti menangis? Jevans melepaskan pelukan Jilan, lalu ia berjongkok mensejajarkan tingginya dengan adeknya.

"Kenapa nangis hm?" Tanyanya sembari menghapus air mata Jilan.

"Sepatu Jilan yang couple sama Chenle hilang hiks," Balasnya dengan isak tangisnya.

Jevans menaikkan satu alisnya, "Kok bisa? Tadi pagi udah bener yang nyari? Terus nyarinya Jilan tadi di mana?" Tanya Jevans beruntun.

"Iya hiks tadi Jilan udah bener nyarinya di lemari baju Jilan hiks."

Jevans melotot tak percaya. Apa yang tadi ia dengar? Mencari sepatu di lemari baju? Jevans menghela nafas panjang. Ia harus banyak bersabar menghadapi manusia mungil gak ada akhlak dihadapannya ini. Ingin rasanya Jevans membuangnya saja. Sayangnya, ia sangat sayang sama manusia ini. Berhadapan dengan manusia modelan kek Jilan Jevans harus menyetok kesabaran sebanyak-banyaknya.

"Nggak kamu cariin sekalian di dalam kolam renang? Bisa-bisanya kamu itu nyari sepatu kok di lemari baju si dek! Ya jelas gak ada Jilan!"

"Suka-suka Jilan dong! Anak sultan mah bebas."

"Terserah!"

°
°
°

Kini siang telah terganti oleh malam. Angin malam yang berhembus kini menusuk kulit dan terasa dingin. Canda dan tawa kini menghiasi keluarga Xavier. Saling melengkapi di setiap kekurangan.

Daniel ikut bergabung dengan anak-anaknya yang tengah bercanda ria di ruang keluarga. Walaupun Daniel disana menyambi bekerja, namun pandangannya tak lepas dengan anak bungsunya.

Daniel menatap Jilan dengan tatapan sendu. Dimana saat ini alat bantu nafas bernama nassal canula itu bertengker apik di hidung mancung Jilan. Daniel tak heran lagi dengan kondisi putranya seperti ini, ia sudah terbiasa.

Walaupun dengan keadaan seperti itu, Jilan masih bisa menampilkan keceriaannya di depan semua keluarganya.

"Masih sesak dek nafasnya?" Tanya Daniel memastikan.

Jilan menggeleng, "Udah nggak Pa, ini juga mau Jilan lepas." Mendengar penuturan Jilan, Jean langsung membantu adeknya melepaskan alat bantu nafas yang Jilan kenakan.

Dulu, Jilan sangat risih mengenakan segala alat bantu untuk bernafas. Namun lama kelamaan, Jilan terbiasa karena tanpa alat itu, mungkin Jilan udah meninggal karena kehabisan oxygen.

TBC

Maaf typo!

Happy new year ya kalian 🎊

Jangan lupa vote dan komen ya kalau kalian suka 💚

Walaupun terkadang komen kalian nggak aku balas, tapi tetep aku baca kok :")

Satu kata buat :

Jilan Xavier?

Jevans Xavier?

Kudus, 1 Januari 2022

Jilan Xavier [Triple J Ft Nct Dream]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang