Sepanjang perjalanan, jalan raya tampak basah. Karena diguyur air hujan yang turun, malam ini. Seseorang pria kini tengah bersiap, akan menghadiri acara reuni SMA. Suasana dingin yang menerpa...tak mampu membuat Daniel merasa malas ke sana.
Ceklek
Pintu kamar terbuka. Seorang wanita cantik masuk ke dalam kamar. Yang tak lain adalah Kalina-istri Daniel. Ibu dari kedua buah hatinya, Jevans dan Jean. Kalina tersenyum ke arah Daniel, dan berjalan mendekat.
"Wah suami ku tampan sekali," pujinya, dengan tersenyum sangat manis.
"Kamu bisa aja. Kamu yakin gak mau ikut hm?" tanya Daniel sambil memeluk Kalina dari belakang.
Kalina menggeleng, "Mas saja yang datang, aku biar jaga anak-anak di rumah."
Daniel dan Kalina dulunya adalah teman satu SMA. Namun, saat di SMA mereka jarang sekali saling berinteraksi. Karena Kalina adalah sosok wanita yang lemah lembut dan introvert. Jadi ia tak suka dikeramaian, atau bergaul dengan banyak orang. Sehingga membuat keduanya tidak begitu mengenal. Berbeda dengan Dera. Dera adalah sosok murid yang aktif di sekolah. Membuat semua orang mengenalnya, apalagi ia mempunyai paras yang cantik, dengan segudang prestasi. Membuat murid laki-laki berlomba-lomba mendapatkan cinta Dera.
Dan saat akan menginjak kelas 12, Daniel mempunyai mempunyai hubungan spesial dengan Dera. Dan hubungan itu berlangsung selama bertahun-tahun sampai lulus.
Tapi siapa sangka, jika hubungan keduanya harus kandas. Karena kedua orang tua Dera maupun Daniel tidak saling merestui. Hanya karena, keluarga mereka adalah pesaing dalam bisnis. Hingga membuat mereka terpaksa harus memutuskan hubungan yang mereka jalin selama bertahun-tahun.
Tak lama kemudian -mereka berdua sama-sama menghilang, setelah di jodohkan. Dan ternyata Daniel di jodohkan dengan Kalina, teman SMA nya. Awalnya keduanya tidak saling mencintai, hingga akhirnya setelah lama tinggal bersama, Daniel dan Kalina saling mencintai. Malah bucin.
"Sayang, aku pergi dulu ya." Pamit Daniel sembari mencium kening Kalina lama. Kenapa rasanya kini berbeda, rasanya seperti jika ia melepaskan ciuman ini. Ia akan kehilangan Kalina.
Kalina memeluk tubuh tegap Daniel. "Jaga mata jaga hati." Peringatnya. Daniel mengangguk. Lalu beralih menatap kedua putranya yang sedang bermain di depan televisi. Ia menghampirinya.
"Jagoan-jagoan Papa, jagain Mama ya. Papa mau pergi dulu." Kata Daniel dengan mengusak surai kedua putranya.
Kedua anak laki-laki itu mengangguk. "Hati-hati Pa."
***
Selama di acara reuni, Daniel tampak bersenda gurau dengan para teman lamanya yang kini pada sukses. Disana, Dera juga ada. Dan itu adalah kali pertama mereka dipertemukan kembali, setelah bertahun-tahun kehilangan kontak.
Namun Daniel dan Dera tampak biasa saja. Karena menurut mereka, masa lalu biarlah menjadi kenangan, tapi masa depan, adalah sebuah tantangan. Lagi pula, Dera juga telah bahagia bersama suaminya, Darion. Yang tak sengaja menolongnya saat akan bunuh diri. Setelah putus dengan Daniel.
Takdir seseorang tiada ada yang tahu. Jika acara malam itu-mampu membuat keluarga Daniel hancur dengan persekian detik. Karena ke iri an dari salah satu teman mereka, membuat Jilan ada di dunia, dengan rasa benci dari Dera.
Sepanjang hari Darion telah memikirkan bagaimana keadaan Jilan saat ini. Ia sangat merasa bersalah kepada anak itu. Ia tidak memungkiri, jika perbuatannya itu berdampak buruk pada Jilan. Sebenarnya, ia tidak bermaksud jahat, justru Darion sangat sayang dengan Jilan. Dan berharap - Jilan bisa tinggal bersamanya.
Siang ini Darion memutuskan mengajak Dera ke rumah sakit. Untuk menjenguk Jilan. Saat itu juga Dera menolaknya. Tapi berkat paksaan Darion, yang beralasan agar orang publik tidak menganggap mereka tidak bertanggung jawab, akhirnya Dera terpaksa menyetujui nya. Demi image nya. Agar tidak rusak.
Namun saat diambang pintu rawat Jilan, Jilan mengatakan sesuatu kepada Daniel yang membuat dirinya marah.
"Papa, Jilan mau tinggal sama Mama."
"Saya nggak sudi!!" Tegas Dera.
"Dera, kamu apa-apaan si," ujar Darion yang tidak jengah dengan kelakuan istrinya.
"Jilan, kapan saja kamu boleh tinggal bersama kami," ucapnya dengan penuh kasih.
Mata Dera melotot, ia menatap Darion tak percaya. Ada apa dengan suaminya ini sebenarnya.
"Papa gak nyesel telah merawat Jilan?" tanya Jilan, kepada Daniel yang sedang berkutat dengan laptopnya."Enggak dek, Papa sayang banget sama kamu. Udah sana tidur ini udah malam, biar cepat sehat terus kita kembali ke Indonesia." Katanya tanpa melihat Jilan.
Jilan hanya mengangguk, walau ia tahu Papa nya tidak melihatnya. Terlalu banyak berpikir membuat kepalanya terasa sakit. Dan jantungnya yang berdetak kencang. Jilan menutup matanya, berusaha tidur berharap sakit itu hilang. Ia tidak mau merepotkan Papa nya lagi. Jilan harus tahu diri, jika ia telah menyusahkan banyak orang. Bahkan lahirnya ia di dunia ini salah.
Daniel menyudahi kerjanya, ia menghampiri ranjang Jilan. Ia usap pelan kepala yang terluka itu.
"Jangan banyak pikiran Dek, katanya mau tinggal sama Mama. Jadi adek harus cepet sembuh." Daniel berat hati menyetujui permintaan Jilan. Meskipun hatinya tidak pernah setuju akan itu. Ia takut, hati Jilan lagi-lagi tersakiti.
"Kakak sama Abang di mana, Pa?" seharian ini, kedua kakak laki-lakinya tidak datang ke rumah sakit. Padahal-biasanya mereka berdua lah yang selalu menjaganya ketika ia sakit.
"Ada urusan penting, nanti kalau sudah selesai, pasti kesini."
"Pa, bawa tante Kalina pulang Pa, Jilan mau minta maaf," lirihnya sebelum akhirnya Jilan bermain di alam mimpinya.
TBC
Jangan lupa vote dan komen!
Kudus, 26 April 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Jilan Xavier [Triple J Ft Nct Dream]
Random"Kata papa, Jilan ngga boleh pergi harus tetap bertahan. Tapi semakin Jilan berusaha, Jilan semakin sakit." ~ Jilan Xavier Erlando Luois. "Berjuanglah!. Abang akan selalu ada untuk mu." ~ Jean Xavier Jeammes Luois. "Jilan harus bertahan apapun yang...