Di depan ruangan UGD, Daniel, Jean, dan Jevans tak ada henti-hentinya merapalkan segala doa. Mereka semua berharap, agar sosok di dalam yang kini tengah berjuang untuk tetap hidup, di berikan kekuatan.
Jean berdiri dari duduknya, lalu berjalan mendekat sosok yang menjadi semua dalang kejadian ini.
BUGH
Satu bogeman mendarat mulus di pipi Darion.
"Sialan! udah puas anda membuat adek saya seperti ini hah?!" Ujar Jean dengan berapi-api, tidak memperdulikan keadaan sekitar. Gurat urat lehernya sampai kelihatan karena amarahnya. Jean sangat tidak terima apabila adeknya itu dilukai, apalagi sampai dengan seperti keadaan ini. Ia sangat murka.
Dera mencoba melerai keduanya. Ia tak akan membiarkan suaminya terluka.
Darion menunduk dalam, dengan kedua tangan yang mengepal. "Maaf..." lirih nya. Hanya kata itu yang sekarang bisa Darion katakan. Ia sadar, bahwa apa yang ia lakukan telah melewati batas.
"Udah! kamu apa-apaan sih. Masih kecil juga gak ada sopan santunnya!" kata Dera dengan sinis.
"Bukannya anda-" ucapnya terjeda, sambil jari telunjuknya menunjuk tepat di wajah Dera. "Yang gak punya etika dan sopan santun! Bahkan hati yang murni saja anda enggak punya!" Ujar Jevans menimpali. Membuat Dera kehilangan kata-kata.
Daniel tak menghiraukan keributan disekitarnya. Hatinya terus merapalkan segala doa agar anaknya yang berada di dalam selamat. Ingin sekali Daniel menghabisi Darion sekarang juga, namun ia ingat, bila kejahatan di balas dengan kejahatan, Daniel tak ada bedanya dengan Darion.
"Jilan sayang, Papa mohon kamu bertahan nak. Maafin Papa yang belum bisa bahagiakan kamu."
"Ya Allah hamba mohon...selamatkan putra hamba ya Allah. Hamba mohon..."
Jevans membawa Jean-adek sulungnya untuk duduk kembali.
"Kak-Jilan pasti baik-baik aja 'kan?" tanya Jean dengan derai air mata.
Jevans berusaha tersenyum diatas kekalutannya, ia genggam tangan Jean. "Jilan anak yang kuat, pasti adek baik-baik saja."
Setelah berjam-jam menunggu didepan ruang Unit Gawat Darurat, akhirnya pintu ruang terbuka, dan seorang dokter laki-laki keluar dengan wajah yang terlihat sangat lelah.
"Bagaimana keadaan putra saya dok?" tanya Daniel dengan suara sedikit bergetar.
Dokter menghela nafas sejenak, sebelum menjelaskan apa yang terjadi dengan pasiennya.
"Pasien mengalami gegar otak epidural. Yang termasuk kasus kegawatdaruratan di bedah saraf yang bila dibiarkan akan menyebabkan pergeseran otak yang akan mengakibatkan kematian. Penanganannya dengan operasi kraniotomi yang paling efektif dalam menyelamatkan nyawa pasien." Jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jilan Xavier [Triple J Ft Nct Dream]
Random"Kata papa, Jilan ngga boleh pergi harus tetap bertahan. Tapi semakin Jilan berusaha, Jilan semakin sakit." ~ Jilan Xavier Erlando Luois. "Berjuanglah!. Abang akan selalu ada untuk mu." ~ Jean Xavier Jeammes Luois. "Jilan harus bertahan apapun yang...