👑Jilan Xavier👑 (13)

2.3K 264 19
                                    

"Baik-baik disini ya, kalau ada apa-apa langsung telfon Papa," sudah kesekian kalinya Daniel seperti ini.

Pagi ini Daniel dan kedua putranya mengantar Jilan ke rumah Darion dan juga Adera. Sangat berat sebenarnya melepas Jilan begitu saja kepada orang lain, ya walaupun sebenarnya bukan orang lain, tapi tetap saja Daniel merasa asing. Dan ini kali pertama mereka bertiga akan jauh dengan Jilan. Dan itu sangat berat, terutama untuk Daniel.

"Siap Pa, Papa tenang aja Jilan akan baik-baik aja," jawabnya penuh keyakinan.

"Namanya juga setan kecil, pasti gak ada tuh yang dia takutin," sembari Jean menyengir.

Jilan yang disebut setan kecil pun memberengut tak suka.

Jevans jongkok di depan Jilan, dengan kedua tangan yang berada di lengan Jilan. "Kalau ada apa-apa langsung kabarin kita ya, minggu depan Kakak jemput kamu. Kalau ngerasa ada yang sakit, bilang sama mereka jangan di pendam sendiri ngerti?"

Jilan tersenyum lalu mengangguk antusias. "Jilan ngerti Kak."

Disana Darion dan Senja menyambut Jilan dengan sangat baik. Senja sangat senang sekali saat mendapat kabar bahwa Jilan sudah mengetahui semuanya, termasuk fakta bahwa dirinya juga termasuk kakaknya.

"Kalian tenang saja, saya pastikan Jilan akan baik-baik saja bersama kami. Kami akan menjaga Jilan sebaik mungkin." Darion berkata dengan ketulusan.

Mereka hanya mengangguk. Selang beberapa menit mereka berpamitan untuk pamit pulang. Sebelum pergi mereka memeluk tubuh kecil Jilan.

 Sebelum pergi mereka memeluk tubuh kecil Jilan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jilan merebahkan tubuhnya di kasur barunya. Alias kamar barunya yang berada di rumah Mamanya. Ia menatap langit-langit kamarnya, sembari memikirkan bagaimana cara agar bisa mengambil hati sang Mama. Ingin sekali Jilan memeluk sosok itu, dan mengatakan -

"Mama...Jilan sangat rindu sosok Mama. Biarin Jilan merasakan kasih sayang Mama, Jilan gak punya banyak waktu."

Oh ya, soal Mamanya, sedari Jilan sampai di rumah ini, Jilan belum melihat sosok Adera. Dimana ya Mama nya kini. Jilan berdiri, lalu mencoba mencari Adera.

Saat sampai di lantai bawah, Jilan malah menemukan Senja yang lagi rebahan sambil menonton acara TV. Jilan pun akhirnya menghampiri Senja.

"Senja," panggil Jilan. Yang dipanggil melirik Jilan sinis.

"Mana kata abangnya?"

Jilan mendengus sebal, "Abang Senja!"

Senja tersenyum penuh kemenangan, sekarang menjahili Jilan akan menjadi hobi barunya. Ia sangat senang bisa berdekatan dengan adiknya. Senja menepuk sofa sisi sampingnya.

"Sini duduk, mau cari apa?" seakan tahu, jika Jilan mencari Adera.

"Emmmm," Jilan bergumam bingung, dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Gengsi juga jika harus jujur.

Jilan Xavier [Triple J Ft Nct Dream]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang