👑Jilan Xavier👑 (05)

3.6K 313 5
                                    

Adzan subuh berkumandang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adzan subuh berkumandang. Suara burung saling bersautan di pagi buta. Meski matahari belum menampakkan sinarnya yang begitu cerah. Daniel terbangun dari tidurnya, saat pendengarannya menangkap suara adzan. Ia bangkit lalu melangkahkan kakinya mendekat ke ranjang Jilan.

Jilan masih terlelap dengan tenang. Daniel merapikan selimut Jilan yang berantakan. Lalu ia mengelus surai tipis Jilan dengan penuh kasih sayang. Di kecupnya kening Jilan yang masih hangat.

Daniel melangkah menuju kamar mandi, untuk mengambil wudhu. Setelahnya, ia menunaikan shalat subuh di dalam ruangan Jilan. Karena sangat tidak mungkin jika Daniel meninggalkan Jilan di ruangan sendirian.

Mata indah Jilan perlahan terbuka. Di iringi dengan uap lebarnya. Jilan tersenyum manis saat melihat orang tersayangnya sedang melaksanakan shalat subuh. Hatinya terasa hangat dan adem. Jilan bermimpi-semoga kelak nanti ia bisa membanggakan Papa nya dan juga-mama.

"Kenapa bangun hm?" Tanya Daniel yang lagi melipat sajadahnya. Jilan menggeleng, "Mau shalat juga, Papa bantu Jilan ya," pintanya.

"He.em, yuk Papa bantu." Dengan hati-hati Daniel membantu Jilan untuk mengambil wudhu. Lalu Jilan mulai shalat dengan keadaan duduk dan menghadapi kiblat.

 Lalu Jilan mulai shalat dengan keadaan duduk dan menghadapi kiblat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang dari kampus, Jean langsung pulang ke rumah. Karena tadi Papa nya berpesan agar ia segera pulang ke rumah untuk menemani Jilan yang baru saja pulang dari rumah sakit siang tadi. Dan Jean kali ini tidak sendirian, melainkan bersama ke empat sahabatnya yang katanya sekalian ingin menjenguk Jilan.

"Kalian tunggu di sini aja dulu, atau kalau pengen ke kamar gue langsung masuk aja nggak gue kunci. Gue mau lihat Jilan dulu," kata Jean kepada sahabatnya.

"Gue ikut boleh?" Tanya Senja yang emang notabennya udah kenal dekat dengan Jilan. Jean mengangguk sembari tersenyum.

"Hay jagoan kecil," katanya dengan antusias sembari merangkul bahu Jilan. Jilan mengalihkan perhatian dari tv yang ia tonton ke orang yang merangkulnya.

"Senja!" pekiknya girang.

Senja mencubit hidung mancung Jilan, "Senja, Senja Abang nya mana?" Ia tak terima di panggil tanpa embel-embelan abang.

Jilan menyengir, "Iya maaf," cicitnya.

Senja mengusak rambut Jilan gemas, "Gimana? Udah baikan?" Tanyanya lagi.

Jean berdehem. Sepertinya keberadaannya terlupakan nih.

"Kacang murah kacang murah makanya si Jilan beli sekarung."

Jilan mencebik bibirnya menatap abangnya malas. "Ish abang ganggu aja! Lagi kangen-kangenan juga sama si Senja," ucapnya enteng tak berdosa.

"Heh bocil! Apa lo bilang tadi? Senja Senja."

Jilan merutuki dirinya. Kenapa nih mulut sukanya asal jeplak aja. Kagak bisa di rem. Jilan mendengus, "Jilan udah baikan abang Senja," ucapnya dengan penuh penekanan.

"Dek, mau turun atau di kamar? Abang sama Senja mau ke bawah." Tanya Jean.

"Ikut ke bawah aja, apa nggak bosen di kamar terus?" Jilan mengangguk menyetujui Senja.

"Hallo dedek Jilan," ucapnya kompak menyambut kedatangan Jilan.

Jilan yang tak suka di panggil dengan sebutan 'dedek' pun merengut kesal. "Apaan dedek dedek, Jilan tabok mau?" Tanyanya garang.

Kevin meringis melihat galaknya Jilan, adek sahabatnya. "Je, adek lo garang juga ya," celetuknya. Sedangkan Jean ia menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal sambil mengangguk kaku.

"Dek jangan galak-galak napa, temen-temen gue pada takut noh," menyenggol lengan Jilan pelan, sambil menunjuk semua teman-temannya.

Malam ini, Daniel berinisiatif untuk memasak makanan untuk makan malam. Hari ini Daniel tidak begitu lelah, sehingga bisa memasak makanan untuk putra-putranya.

Jilan duduk di kursi pantry dengan menyangga dagunya dengan satu tangannya. Tubuhnya berbalut selimut kesayangannya. Jilan tersenyum melihat pemandangan di depannya. Yaitu, Papa nya yang sedang memasak.

"Papa perlu bantuan?"

"Nggak usah! Kamu anteng disitu aja! Yang ada nanti kamu bukan bantuin Papa, malah ngribettin Papa," tolak Daniel mentah-mentah.

Jilan cekikikan di tempatnya, mendengar jawaban sang Papa. Menurut Jilan, Papa nya itu lucu. Dan Jilan sangat sayang.

"Papa, Jilan sayang Papa tahu gak?"

Daniel berdehem, "Hmm Papa tahu. Too." Daniel sudah biasa mendengar ucapan Jilan yang selalu menyatakan bahwa ia menyayangi dirinya. Namun tentu saja selalu istimewa. Karena Jilan adalah putranya.

"Dek, kamu lihat celana boxer Kak Jeje yang spongebob hijau?" Tanya Jevans tiba-tiba.

Jilan berfikir mengingat, dan tak lama kemudian, ia tersenyum saat sudah mengingatnya. "Oh yang itu...tadi Jilan ambil buat lap sepeda Jilan." Jawabnya memberi tahu.

Jevans menepuk jidatnya, "Ya ampun dek, itu celana kakak yang baru loh dek! Unlimited edition! Keluaran terbaru. Ya Allah dek, dek sungkem Kakak." Cerocos Jevans frustasi menghadapi Jilan.

Daniel geleng-geleng kepala menyaksikan kejadian itu. Sudah tidak heran lagi dengan tingkah bungsunya.

Jilan meringis, sambil menggaruk pipinya yang tak gatal. "Yaudah maafin Jilan, nanti Jilan ganti deh, tapi Kak Jeje jangan marah." Ucapnya menunduk merasa bersalah.

"Marah aja kak, suruh ganti," kompor Jean. Jean yang baru saja ikut bergabung langsung mengkompori suasana. Itulah hobi Jean, tukang kompor.

"Ishh Papa~" Udah! Jika sudah merengek kepada sang Papa, semuanya tidak bisa membantah lagi. Karena pawangnya sudah turun.

"Papa gak ikut-ikutan! Papa masak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa gak ikut-ikutan! Papa masak." Jawab Daniel yang tak mau ikut-ikutan terlibat.

Jilan mengerucutkan bibirnya, jika sudah begini...ia harus minta tolong ke siapa coba? Ah sial.

"Sebagai tanggung jawab, kamu harus tidur sama kakak selama satu minggu titik! Gak ada koma!" Putus Jevans.

"Iya deh iya."

TBC

Jangan lupa vote dan komen🌻

Kudus, 22 Januari 2022.


Jilan Xavier [Triple J Ft Nct Dream]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang