👑Jilan Xavier👑 (14)

2.3K 255 26
                                    

"KITA BAHAGIA SAAT APA GAES?!" teriak Senja dengan memegang hp kamera depan.

'Tuk...tuk...tuk...tuk'

Suara itu ditimbulkan Jilan yang memukul-mukul meja menggunakan dua pensil.

"SAAT BAHA...GIA KU~DUDUK BERDUA DENGAN MU~" Jean, Jilan, dan Chenle menyahut dengan bernyanyi. Sesuai lirik lagu.

Sesekali Senja menampilkan kebobrokan mereka dengan kemera hp nya yang sedari tadi menyala. Sedang melakukan live di akun instagramnya.

"HANYALAH BERSAMA MU~" lanjutnya serentak.

'Tuk...tuk...tuk...tuk'

"MUNGKIN AKU~TERLANJUR TAK SANGGUP JAUH DARI...DIRIMU~KU INGIN ENGKAU SELALU..."

Mereka bernyanyi dengan asik, dan berjoget ria. Seakan tiada beban diantara mereka. Hingga mereka terdiam dan tidak melanjutkan nyanyian mereka kala ada seseorang yang berdehem.

"Ekhemm," seseorang itu berada di ambang pintu, dengan setelan jas yang masih rapi.

Sontak ke empatnya menoleh.

"Eh ada Papa," kata Jilan meringis. Begitu juga yang lain merasa tidak enak.

"Kenapa diam? ayo lanjut lagi tadi Papa cuman iseng loh gangguin kalian." Kata Daniel santai, dirinya tadi langsung pulang dari kantor saat mendapat kabar jika Jilan pulang ke rumah. Tentu dirinya sangat senang. Beberapa hari tidak ada si pembuat onar, rumah rasanya sangat sunyi.

"Ah Papa udah gak asik lagi! mending ayo ikut Jilan aja, ada yang mau Jilan kasih tahu ke Papa penting!" ucapnya seraya menarik-narik tangan sang Papa.

Daniel pasrah aja di tarik, mengikuti bungsunya.

Dan sampailah di ruang kerja Daniel. Lantas Jilan menyuruh Daniel duduk di kursi kerjanya. Daniel menurut saja, ia ingin melihat apa yang sebenarnya putra bungsunya ini inginkan. Daniel sudah mencium-cium bau-bau pemorotan.

"Udah 'kan? cepet bilang adek mau nya apa?"

"Sebelumnya Jilan mau minta maaf nih sama Papa. Pa, laptop Jilan rusak, gak sengaja Jilan injek. Jadi Jilan mau minta laptop baru sama Papa, boleh 'kan Pa?" katanya dengan menampilkan binar matanya seperti anak kucing.

Sudah Daniel duga! anaknya ini memang manis, iya manis jika mau morotin duitnya. Padahal tuh laptop Jilan yang ke injek bermerek apel di gigit dengan versi terbaru. Tapi sudah rusak aja, di injek lagi!

"Hm...dasar anak matre!" jawab Daniel dengan mencubit hidung mancung Jilan. Sedangkan Jilan hanya menyengir.

"Papa-mau Mama baru," celetuknya. Tapi memang Jilan pengen mempunyai sosok ibu, yang mau merawat dirinya. Yang tulus, bukan kayak Adera, si Mama lampir.

"Mau banget ya?" tanya Daniel menatap lekat manik putranya. Memastikan jika Jilan memang bersungguh-sungguh, tidak hanya mengucapkan omong kosong.

Jilan menatap kedua mata Daniel, lalu mengangguk. "Jilan pengen - ngerasain disayang oleh seorang Mama, walaupun bukan Mama Adera gak papa kok Pa." Sudah sekian lama Jilan sangat ingin tumbuh besar dengan campur tangan sosok ibu. Namun, seringkali ia menepis pikiran itu, lantaran takut membebani sang Papa.

Daniel memegang kedua pundak Jilan, ia lihat sejenak wajah putranya itu. Putranya sudah begitu tumbuh besar dalam jangkauannya, lantas kenapa tiba-tiba meminta hal seperti ini? apakah kurang selama ini Daniel dalam memberikan kasih sayang terhadap putra bungsunya?

"Selama ini Papa kurang ya, memberikan kasih sayang sama adek? sampai adek minta Mama baru."

Jilan menggeleng cepat. Bukan! Papa nya sudah memberikan lebih kasih sayangnya, namun tetap saja rasanya akan beda.

"Kenapa minta Mama baru? memangnya Mama Adera kenapa? jahat sama adek? ngelukain adek?" Daniel bertanya dengan beruntun. Tiba-tiba perasaannya mendadak tidak enak saat menyebut nama wanita itu.

Alih-alih menjawab, Jilan terdiam seribu bahasa. Ingatannya mendadak berputar kejadian kemarin. Dimana, Mama nya tega melukai dirinya. Tiba-tiba saja tubuh Jilan bergetar, dengan sorot mata yang melihat ke arah meliar sekitar.

"Dek kenapa?" tanya Daniel merasa aneh dengan tingkah si bungsu, seperti ketakutan.

Brukkk

"Pa-ta...kut," lirihnya terakhir hingga kegelapan yang hening membawanya melayang. Mengistirahatkan tubuh rapuh itu.

"YA ALLAH ADEK!!"

Pekik Daniel yang melihat tubuh Jilan jatuh tak sadarkan diri. Dengan deru nafas yang memberat.

TBC

Mohon maaf jika chapter ini terlalu pendek ya, maksa buat update nih aku:)

Jangan lupa vote dan komen ya, tinggalkan jejak setelah membaca okeee.

Oh ya, Cici sekarang udah resmi lulus nih, gada yg mau ngucapin selamat gitu?😂









Jilan Xavier [Triple J Ft Nct Dream]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang