Jika memang benar,Regina pasti akan sangat sedih dan menyalahkan diri sendiri,itu sungguh menyakitkan karena aku pernah merasakannya,walaupun saat itu aku tidak benar benar kehilangan seseorang untuk selamanya,tapi aku cukup mengerti dengan apa yang akan di rasakan oleh Regina.
¤¤¤¤¤
Setelah itu kami belajar seperti biasa dengan hati yang tidak tenang, kami sangat ingin tau kabar dari orang tua Regina,riba tiba ponsel pak Roni berbunyi mempertandakan ada panggilan masuk.
"Halo" ucap pak Roni membuka percakapan
"Ha-halo pak" jawab Regina sembari menangis
"Regina!?,gimana keadaan orang tua kamu?"tanya pak Roni khawatir sembari menghidupkan spiker panggilan agar semua murid bisa mendengarkannya
"Ibu Regina masih dalam masa kritis pak,tapi Ayah Regina"ucap Regina terputus karena menangis sembari terisak isak
"Ayah kamu kenapa?"tanya pak Roni khawatir
"Ayah meninggal pak"jawab Regina sembari terisak isak
Semua murid di dalam kelas terkejut mendengar pemberitahuan ini,di dalam hati mereka mungkin mereka bertanya tanya apakah ini terjadi di karenakan teror ini?, tak lama kemudian kami diistirahatkan dan di perbolehkan untuk keluar kelas,kami sungguh syok dan merasa bersalah atas kepergiannya ayah Regina.
¤¤¤¤¤
3 bulan berlalu kini kami telah berada di kelas 3 Smk,selama 3 bulan belakangan hanya ada 1 korban yaitu Tino,teman sekelas kami dia meninggal karena tenggelam di kolam renang sekolah pada saat sedang melaksanakan ekskul renang.
Dan di hari ini kami seperti biasa berada di dalam kelas dengan suasana yang suram,tiba tiba salah satu teman kamu berlari sembari berteriak kearah kelas.
"Gw dapet sesuatu,gw dapet sesuatu"ucap josua sembari mengangkat secarik kertas di tangannya
"Lu dapet apaan?"tanya friska
"Gw dapet petunjuk gimana cara ngedapetin si mayat hidup"ucap Josua
Karena kami cukup bingung dengan ucapan Josua,jadi kami memutuskan salah satu dari kami membaca tulisan di kertas itu dengan sedikit keras,di kertas itu tertulis.
"Jika kalian menemukan surat ini aku yakin pasti kalian sedang menghadapi teror dikelas 2-4/11-4 perbisnisan dan 3-4/12-4 perbisnisan ,aku meninggalkan sebuah audio di ruang pengumuman ke 1,yang berisi informasi tentang sosok itu dan cara menemukannya dan membedakannya dengan manusia biasa" ucap Riyan selesai membaca tulisan di dalam kertas itu
"Ruang pengumuman 1? Ruangan yang terbengkalai itu?" Tanya Regina mengerutkan dahi
"Kayaknya sih iya" jawab Riyan
"Kenapa mereka harus simpan di sana sih " ucap regina kesal
"Mungkin saja pada tahun itu ruang pengumuman yang di pakai adalah ruang pengumuman 1 sedangkan ruang pengumuman 2 sedang di kerjakan" ucapku menebak nebak
"Mungkin saja" Jawab Riyan
"So? Kapan kita kesana" Tanya Josua santai serasa tanpa beban
"Lu gila ya Jos,ruangan itu tuh udh jarang banget di buka" jawab Raisa
"Tau lu Jos, gila gila aja kalo kita mau kesana" ucap Friska
"Ya terus mau kyk mana lagi? Kalian mau teror ini ada sampe kita lulus? Atau sampai keluarga dan semua teman kita meninggal?" Celetuk Josua To the point
"Jo mulut lu itu ya" ucap Friska kesal
"Apa? Gw bener kan? Lu nggak terima? Memang kenyataannya gitu mau kayak mana lagi gw ngomongnya" jawab Josua dengan nada tinggi
"Udah udah kalian kok malah jadi berantem" ucap Vino menengahi
"Sebenarnya benar apa kata josua,mau nggak mau kita harus datang ke ruangan itu" ucap Killa
KRINGG.. KRINGG.. Tiba tiba bel sekolah berbunyi mempertandakan saatnya masuk kelas dan pelajaran pertama akan segera di mulai
"Yaudh kita diskusiin ini lagi,nanti waktu istirahat"ucap Reza
Semua siswa kembali duduk ke kursinya masing masing sembari menunggu datangnya guru mata pelajaran ke dalam kelas
¤¤¤¤¤
KAMU SEDANG MEMBACA
jam 12 malam (at 12 o'clock midnight)
Misterio / SuspensoUpload 5 hari 1 kali 15 menit kemudian pelajaran telah selesai,aku sungguh tak sabar ingin menanyakan tentang Yuzu kepada Raisa. "Sa,Sa,Sa,sini dulu"(panggilku) "Ada apa Ra"(tanya Raisa) "Aku mau nanya boleh nggak?!"(ucapku) "Emang kamu mau nanya ap...