27.rekaman suara

441 44 1
                                    

Aku terlalu terhanyut dalam fikiranku sampai sampai aku tak sadar ternyata sekarang sudah pukul 22.04,sudah beberapa menit berlalu semenjak aku terhanyut di dalam fikiranku.

Ntah mengapa aku sangat ingin keluar untuk berjalan jalan mencari udara segar di malam hari,aku bersiap siap menggunakan jaket dan membuka pintu.

CKLEKK

"kamu mau kemana"saut ibu

"Aku mau keluar bentar ma"jawabku

"Ini udah malam lohh"ucal ibuku

"Bentar aja kok ma"jawabku agar ibu tidak khawatir padaku

"Yaudah,hati hati ya"ucapa ibuku

"Iya ma"

Aku melangkahkan kaki keluar rumah,berjalan jalan sembari sebuah Rumah,dan melihat kembali sosok Yuzu dan Rain sedang berbicara berdua.

"Sepertinya ada sesuatu diantara mereka" gumamku curiga

"Apa yang sedang mereka bicarakan sih sampai sampai raut wajah Rain berubah ubah begitu" ucap batinku penasaran

Aku berfikir berkali kali,apakah aku harus datang ketempat mereka atau hanya akan melihat dari kejauhan saja,setelah lama berfikir akhirnya aku memutuskan untuk tidak mendatangi mereka dan pergi pulang.

Sesampainya di rumah aku menghempaskan diriku di atas kasur,berbaring telentang melihat kearah langit langit kamarku sembari memikirkan apa yang aku lihat tadi,lagi lagi muncul banyak pertanyaan di benakku,dan juga aku jadi teringat kembali kejadian dimana Rain memelukku secara tiba tiba di ruang osis,sebenarnya apa yang sedang terjadi pada dunia ini,di mulai dari kemunculan Yuzu dan Yushi,sebuah teror yang mengerikan,dan sosok kakak kelas yang menatapku dengan tatapan sendu,dan juga belakangan ini aku dapat mengingat sesuatu yang bahkan aku sendiri tidak pernah merasakannya.

Aku juga bingung kenapa tadi Ririn meminta maaf kepadaku,apa mungkin hanya karena efek dari sakit demam yang dia rasakan?,karena terlalu tenggelam dalam fikiranku,tak sadar aku sudah tertidur pulas.

Pagi hari nya pada pukul 06.00 aku bangun dari tidurku,membersihkan diri dan bersiap untuk pergi kesekolah,sebelum berangkat aku menyempatkan diri untuk memakan sarapan yang telah di siapkan oleh ibuku,tiba tiba ririn datang dan duduk dimeja makan juga.

"Lu udah sembuh Rin?" Tanyaku

"Belum kak"jawabnya dengan suara pelan dan kepala yang menunduk

"Oh yaudah istirahat aja dulu" ucapku sembari meletakkan piring kotor dan mengambil ranselku

"Ma aku pergi dulu ya" pamitku

Aku melangkah keluar dari rumah,berjalan menyusuri jalan beraspal dengan satu tujuan yaitu pergi ke sekolah,beberapa menit berlalu aku telah sampai di sekolah,saat aku memasuki lingkungan sekolah tidak sengaja aku dan Rain berpas pasan kami saling menatap satu sama lain,aku mencoba memberanikan diri untuk menyapanya.

"Kak!"sapaku sembari tersenyum dan dia membalas dengan senyuman

Aku berjalan munuju kelas sesampainya di kelas semuanya telah berkumpul,aku baru ingat bahwa hari ini kami akan mendengar isi dari rekaman suara itu,kami memutuskan untuk mendengarnya pada saat jam istirahat tiba.

Bel pertanda pelajaran akan dimulai telah berbunyi,kami kembali ke tempat duduk masing masing dan tidak lama kemudian guru mata pelajaran datang kekelas dan mulai mengajar kami,beberapa jam berlalu bel pertanda istirahat telah berbunyi,ketika guru mata pelajaran keluar kami,kami langsung mengunci pintu kelas,menutup jendela dan menarik gorden agar tidak terlihat dari luar,salah satu orang mengintip untuk berjaga jaga jika ada yang datang.

Kami pun mulai memutar rekaman tersebut.

"Hai gw tara anak dari angkatan 2018,hari ini pada tanggal 10 bulan 8 teror itu hadir di kelas kami,aku harap tidak terlalu banyak korban untuk tahun ini"

"Hah ntahlh sepertinya aku harus menarik perkataanku kemarin,korban kali ini lebih banyak di tahun sebelumnya,gw benar benar takut"

"Hah.... hahh...,hari ini sangat kacau,dua orang meninggal sekaligus didepan mataku dan teman teman yang lain,darah mengalir diantara bangku bangku kelas kami kini aku dan yang lain mencoba untuk menenangkan diri."ucapnya sembari terengah engah

"A-aku tidak tau harus bagaimana bersikap kali ini,hari ini teror telah berakhir untuk kami karena sebuah kamera yang bisa mendeteksinya,kami memutuskan untuk berfoto bersama hari ini tapi tiba tiba salah satu dari teman kami memiliki aura hitam di belakangnya itu tampak jelas di hasil foto tersebut,kami langsung berinisiatif memanggil ustazd ternyata benar saja dia kerasukan roh jahat itu,prosesnya memakan waktu banyak tapi semuanya telah selesai,tapi beberapa temanku melupakan kejadian itu keesokan harinya."ucapnya mengakhiri rekaman suara di tahun 2018

"Berarti kita harus cari keberadaan kamera itu"ucap Regina

"Yahh begitulah"jawab Diki

"Tapi dimana? Dan kenapa banyak korban yang berjatuhan pada saat teror ini dimulai sedangkan orang yang di sebut sebagai "si peneror" itu tidak melakukan apa apa"ucap Reyhan

"Ehh liat masih ada rekaman dan ini di buat di 2020" saut Diki

Kami pun mulai memutar rekaman itu

¤¤¤¤¤

Bersambung...

jam 12 malam (at 12 o'clock midnight)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang