Upload 5 hari 1 kali
15 menit kemudian pelajaran telah selesai,aku sungguh tak sabar ingin menanyakan tentang Yuzu kepada Raisa.
"Sa,Sa,Sa,sini dulu"(panggilku)
"Ada apa Ra"(tanya Raisa)
"Aku mau nanya boleh nggak?!"(ucapku)
"Emang kamu mau nanya ap...
Tiba tiba tanpa sengaja aku membuka mata kembali,tapi disaat itu aku sangat kebingungan karena aku sedang berada di sebuah tempat yang tidak pernahku ketahui sebelumnya
"Dimana ini?"tanyaku bingung akan situasi saat ini,aku memejamkan mataku kembali dalam beberapa detik
Pada saat aku membuka mata,aku telah berada di lorong koridor menuju taman yang terdapat sebuah pohon Flamboyan ,disana aku melihat banyak siswa yang berdiri hampir mengelilingi pohon itu.
"Ra?,lu ngapain di sini kesana yuk"ujar seorang laki laki mengajakku mendekat ke pohon Flamboyan itu,anehnya bagaimana mereka bisa mengetahui namaku,sedangkan aku tidak tau siapa mereka
Aku berjalan mendekati kerumunan siswa di bawah pohon Flamboyan itu,tampak 2 siswa laki laki yang sedang mencangkul di bawah pohon itu,dan salah satu siswi memberi sebuah kotak untuk di kubur disana,aku sangat ingin bertanya benda apa yang ada di dalam kotak itu,tapi ntah mengapa mulutku tidak dapat terbuka,aku sungguh tidak dapat mengendalikan tubuhku,seakan akan tubuh ini memiliki nyawanya tersendiri,pada saat selesai mengubur kotak itu mereka semua menoleh ke arahku dan tiba tiba kepalaku kembali terasa pusing seketika pengelihatanku mulai memudar,dan akhirnya menjadi gelap.
"Ra!"
"Rara!"
"Bangun Ra!"
Aku mendengar suara Raisa dan Vina memanggilku berkali kali,aku membuka mataku,sekejap aku merasa bingung dengan apa yang terjadi dan dimana kini aku berada,aku melihat sekeliling dan kini aku menyadarinya,aku sedang berada di UKS sekolah terlihat raut wajah cemas teman temanku,dan mata sembab Raisa sepertinya dia habis menangis.
"Lu nggak papa kan Ra?"tanya raisa dengan suara yang bergetar
"Iya gue nggak papa kok"jawabku
Jika kenyataannya aku pingsan di kelas dan baru saja tersadar di UKS,lalu apakah tadi itu mimpi?,tapi jika itu mimpi ntah mengapa itu terasa sangat nyata untuk di katakan mimpi.
"Lu kenapa Ra?lu sakit?"tanya Vina dengan wajah cemas
"Lu tadi tiba tiba pingsan di kelas"jelas Reyhan
"G-Gw nggak papa kok,tadi nggak tau kenapa kepala gw tiba tiba sakit banget"jawabku terbata bata,ntah mengapa aku merasa diriku cukup lemas
"Tapi lu udah mendingan kan sekarang?"tanya vino
"Iya no gw udh agak mendingan,kepala gw nggak sakit lagi"jawabku,dan di sambut dengan wajah lega semua teman teman ku
"Ehh btw katanya si adelia udah siuman loh"ujar Amel memecaha keheningan sejenak di dalam ruangan ini
"Serius?"tanya Regina
"Iyaa" jawab amel
"Gimana kalo kita pergi jenguk dia nanti?"Friska mengajak teman teman yang bisa ikut untuk menjenguk adel
"Iya,soalnya banyak yang lagi ada urusan,lagi pula kan ke rumah sakit nggak boleh ramai ramai jadi cukuplah"jawab Diki
"Yaudah deh,ayok kerumah sakit"ujar Friska
Kami pun mulai berjalan kerumah sakit sembari membawa buah tangan untuk Adel,kami sangat berharap Adel baik baik saja,jangan sampai ada lagi korban untuk teror ini,tapi setelah di pikir pikir korban di kelas kami kali ini sangat sedikit,apakah benar ada seorang pelindung?,sedari tadi di sekolah, aku melihat wajah Raisa yang seakan akan ingin menanyakan sesuatu,tapi ntah mengapa dia hanya menahannya dan tidak langsung bertanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.