21.siapa yang dibicarakan

476 44 3
                                    

melihat kearah jam dinding yang telah menunjukkan jam 11.30 malam,anehnya setiap aku tertidur di siang hari aku akan terbangun di antara jam 11 dan 12 malam.

Aku langsung beranjak dari tempat tidurku lalu membuka lemari untuk mengambil sweater dan memakainya untuk pergi keluar,aku membuka pintu dan mulai melangkah keluar,menutup pintu kembali dan berjalan menuju sekolah untuk menemui Yuzu dan Yushi

Aku sudah lama tidak merasakan rasanya berjalan di bawah bintang dan langit yang gelap serta di temani oleh kesunyian dan dinginnya udara malam,yang mana dapat membuat bulu kuduk merinding jika tak terbiasa,langkah demi langkah aku berjalan menyusuri jalanan yang sepi dan senyap,tiba tiba pikiran pikiran aneh mulai memenuhi isi kepalaku,banyak pertanyaan pertanyaan muncul di benakku.

"Bagaimana jika sang mayat hidup adalah Diki?"muncul pertanyaan di benakku

"Ahh nggak mungkin,dia normal normal aja"sangkalku sendiri

"Atau Yuzu dan Yushi? Ahh itu nggak mungkin toh dia bukan murid di sekolahku,tau jangan jangan aku lagi yang mayat hidupnya"ucapku sembari bercanda dengan diriku sendiri

Tidak sadar aku telah berada di depan sekolah dan samar samar mendengar orang berdebat dari arah taman sekolah,aku coba mendekat kearah duara itu,sungguh hal yang membuatku terkejut dan heran ternyata suara itu berasal dari Yuzu dan Rain yang sedang berdebat serta Yushi yang sedang duduk  di belakang mereka berdua yang sedang berdebat,aku cukup penasaran dengan hal yang sedang mereka bicarakan,aku memutuskan untuk mendekat dan bersembunyi di balik pohon untuk mendengar percakapan mereka.

"Ini satu satunya cara Rain!" Ucap tegas Yuzu kepada Rain

"Lu gila ya zu? Gw nggak mau kehilangan dia untuk kedua kalinya!" Jawab tegas Rain

"Gw tau!,gw juga sayang sama dia,tapi lu harus sadar Rain,dia tuh udah nggak ada!" Ucap Yuzu sembari meninggikan suaranya dan melirik ke arah Yushi sesekali

"Tapi gw bener bener nggak mau dia pergi lagi zu" jawab Rain dengan nada sedih

"Gw juga Rain,gw juga nggak mau,dia orang yang gw sayang Rain,tapi cuma ini satu satunya jalan,lu nggak boleh egois"ucap Yuzu mulai merendahkan suaranya

KREK...

terdengar suara ranting patah dari bawah kakiku karena tidak sengaja ranting itu terinjak olehku.

"Gawat!"batinku berucap panik

Mereka menoleh kearah pohon tempatku bersembunyi dengan ekspresi wajah panik,Rain mulai berjalan mendekat kearah pohon dan aku langsung berancang ancang pergi dan lari secepat kilat meninggalkan mereka,sembari berharap agar tidak ketahuan oleh mereka.

"Gawat banget"celetukku dengan nafas yang tak beraturan karena usai berlari

"Tadi gw kelihatan gak ya sama mereka?" Tanyaku

"Sebenarnya mereka lagi debaatin apasih,siapa yang udah nggak ada? Siapa orang yang Yuzu sayang itu?,mengapa Yushi hanya duduk diam di belakang mereka?"pertanyaan pertanyaan mulai terlontarkan dari mulutku

¤¤¤¤¤

Keesokan harinya

Ini adalah waktu jam istirahat aku sedang berada di kantin untuk membeli 1 kotak susu dan 1 botol teh,tiba tiba aku tak sengaja melihat Rain yang tepat berdiri di belakangku,ntah mengapa aku sangat berinisiatif untuk menyapanya.

"Kak Rain"ucapku sembari tersenyum

Firasatku sudah tidak aman,aku yakin bahwa Rain tidak akan membalas sapaanku tadi,mungkin saja dia akan berlalu pergi begitu saja dari hadapanku,tapi tiba tiba aku mendengar suara Rain dengan samar.

"Ya" ucapnya dengan suara kecil sembari tersenyum tipis

Aku sungguh terkejut akan hal itu,orang yang terkenal sebagai cowok cuek di sekolah tiba tiba merespon ucapanku,tapi aku masih memikirkan tentang apa yang dia diskusikan bersama Yuzu tadi malam.

¤¤¤¤¤


Bersambung...

jam 12 malam (at 12 o'clock midnight)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang