💎Happy reading💎
Pagi itu, setelah lima hari semenjak Barara pergi, akhirnya lelaki itu pulang juga. Ada gurat lelah yang terpancar di wajahnya. Sepertinya lelaki buta itu sudah melalui hal berat selama ia pergi meninggalkan Utara. Entah apa yang terjadi selama lima hari yang lalu.
Sejak lelaki buta itu bertemu Akira, ia langsung meminta Akira untuk menjelaskan apa yang terjadi selama ia disekap Dopa. Barara terkejut saat tahu alasan Dopa menculik mereka adalah untuk melakukan percobaan. Ditambah lagi keterangan Akira yang menyertakan satu lelaki misterius yang menyelamatkan mereka.
"Menurutmu siapa lelaki itu?" tanya Barara saat di ruang utama hanya ada dia dan Akira saja.
"Aku tidak yakin. Hanya saja aku seperti mengenal postur tubuhnya, juga suara lelaki itu, walau sudah coba dia samarkan, aku seperti tahu siapa pemiliknya. Tapi, aku benar-benar tidak yakin," jawab Akira tampak ragu.
Bagaimanapun juga, lelaki bertopeng yang menolong mereka pasti bukan hanya kebetulan datang saja. Seperti pahlawan yang memang suka menolong sesama, lalu tanpa sengaja Akira dan Torano menjadi orang beruntung yang ditolongnya. Akira yakin kalau orang itu dari awal memang ingin menolong mereka. Bukan karena pekerjaan orang itu yang memang menjaga kemanan dunia. Hanya saja pertanyaannya, siapa dia yang mau membahayakan nyawa demi Akira atau Torano?
Bisa saja lelaki itu orang yang pernah Akira tolong dulu. Atau orang penting dalam hidup Torano yang sudah tidak berkomunikasi lagi dengan lelaki itu. Bisa saja dia kakaknya Torano, itu pun kalau Torano mempunyai seorang kakak. Tidak mungkin kalau lelaki itu ayahnya Torano. Karena Akira tahu, ayah anak itu sudah meninggal beberapa tahun lalu.
"Kita panggil saja lelaki itu Orang Baik. Kalau saja Orang Baik memang ingin menyelamatkanmu---kesampingkan dulu kalau ia ingin menyelamatkan Torano---menurutmu siapa orang yang mungkin mau membantumu? Kenalanmu di Selatan mungkin?" tanya Barara. Berharap ada sedikit petunjuk tentang siapa Orang Baik itu.
"Sepertinya memang bukan ingin membantuku. Mungkin kenalan Torano. Dulu, saat di Selatan aku sering menghabiskan waktu berlatih di rumah bersama ayah. Aku tidak punya kenalan laki-laki dewasa selain ayah."
Barara manggut-manggut. Kemungkinannya sekarang memang Torano yang orang itu ingin selamatkan. Sekarang hanya menunggu Torano menceritakan kira-kira siapa wajah di balik topeng hitam itu.
Baru saja dibicarakan, anak itu sudah muncul dengan keringat di sekujur badan. Agaknya lelaki itu baru selesai latihan.
"Torano! Kemari sebentar!" perintah Barara. Sebenarnya lelaki itu berniat memanggil Torano dengan panggilan Tora seperti biasa. Akan tetapi, dalam situasi seperti ini Torano pasti akan tersulut amarah dan tidak akan mau menjawab pertanyaan Barara.
"Ada apa?" tanya Torano untuk kemudian duduk di samping Akira.
"Menurutmu siapa lelaki bertopeng yang membantumu dan Akira waktu itu? Apa kira-kira kau mengenalnya?"
Torano tahu lelaki mana yang Barara tanyakan. Lelaki yang sudah berbaik hati menolong mereka saat Torano pikir semua akan berakhir di situ. Lelaki yang sama sekali tidak Torano perkirakan akan datang membantu.
"Mana aku tahu, wajahnya tidak kelihatan dan suaranya juga terkesan disamarkan."
"Maksudku, apa mungkin kau punya kenalan lelaki dewasa sebelum menjadi muridku? Lelaki yang mungkin mau membahayakan nyawanya untukmu? Mungkin kau punya orang kepercayaan sebelumnya."
Torano tersenyum sinis di tempatnya. Seseorang yang mau membahayakan dirinya demi Torano? Itu terdengar gila dan tidak akan mungkin pernah ada. Karena dari dulu, Torano tidak suka bersosialisasi dengan orang dewasa. Bahkan Torano hampir tidak mengenali lelaki dewasa selain ayahnya dan Barara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Beast
FantasíaTentang Akira dan Fero, dua adik-kakak yang kehilangan orang tua saat umur mereka bahkan belum seberapa. Akira, lelaki berumur 11 tahun yang sedari kecil selalu dilatih keras oleh Sang Ayah, tapi saat ada bahaya, ia justru tidak bisa melakukan apa-a...