Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti yang ku katakan sebelumnya jika itu tidak akan berbeda jika aku terlambat hari ini, ya saat ini aku sedang menjalani hukuman yang diberikan oleh GD ssaem karena lupa mengerjakan tugas yang diberikan olehnya minggu lalu. Aku harus berlari mengelilingi lapangan 10 putaran bayangkan saja aku harus berlari mengelilingi lapangan yang luas ini sebanyak 10 putaran, tapi itu bukan masalah untukku karena aku sudah terbiasa dengan hukuman seperti ini meski jujur saja ini sangat melelahkan. Seragam yang aku gunakan pun sudah dipenuhi oleh keringat ku.
"Apa kau terlambat lagi Manoban?" Saat aku sudah menyelesaikan hukuman ku dan akan beristirahat di bawah pohon tiba-tiba saja suara seseorang membuat ku berbalik dan menatapnya.
"Noona" seketika tubuhku membeku saat melihat wajah dinginnya itu hingga membuat ku menelan ludah ku dengan susah payah. Dia berjalan menghampiri ku lalu berhenti tepat didepan ku.
"Apa kau terlambat lagi hari ini?" Tanyanya lalu menarik telinga ku.
"Aww,,,,aww,,,, tidak Noona aku tidak terlambat aww,,, tolong lepaskan, itu sangat menyakitkan" ucap ku tapi dia belum melepaskannya.
"Lalu kenapa kau dihukum kalau bukan terlambat, hmm?"
"Aww,,,, aku,,,,itu,,,, karena aku lupa mengerjakan tugas Noona aww,,, ku mohon lepaskan ini,,,, aku tidak berbohong Noona aww,,,, ini menyakitkan" akhirnya setelah memohon dia melepaskan telinga ku yang terasa panas karena dia menariknya cukup keras sepertinya telinga ku juga memerah.
"Dasar anak nakal, jika tidak terlambat maka kau lupa dengan tugasmu" ucapnya memarahi ku.
"Mianhe, Noona. Aku benar-benar melupakannya" ucap ku sambil menundukkan kepala karena merasa sangat bersalah. Tiba-tiba aku melihat air mineral di depan wajah ku yang sedang menunduk, aku langsung menatap kearahnya dengan tatapan bingung.
"Minumlah, kau pasti lelah kan" ucapnya dengan senyum indahnya itu, aku langsung mengambil air itu dan meneguknya hingga setengah botol.
"Gomawo, Noona" ucapku setelah meminum air mineral darinya tentu dengan senyum terbaik ku.
"Kau harus menghilangkan kebiasaan buruk mu ini anak nakal atau kau akan di marahi daddy"
"Ohhh ayolah, Irene Noona jangan adukan ini pada daddy apa kau tega adik kesayangannya mu ini dimarahi oleh daddy?" ucapku sambil memanyunkan bibir ku itu membuatnya terkekeh gemas.
Dia Bae Joo Hyun Manoban, ya dia adalah kakak kandung ku. Dia sangat cantik seperti seorang bidadari yang tidak bersayap, aku tidak melebih lebihkan tapi memang itulah faktanya. Aku sangat menyayanginya dia sangat perhatian padaku ini adalah salah satunya, dia memberiku air mineral saat aku membutuhkannya saat ini. Dia juga tidak pernah marah terlalu lama padaku, meski aku sering membuat masalah tapi dia sangat sabar menghadapi sikap ku ini aku sangat beruntung memilikinya dihidupku.