Kisah seorang anak SMA yang petakilan, urakan, selalu bermasalah dengan guru yang anehnya menjadi Ketua OSIS padahal dirinya tidak memenuhi kapasitas untuk menjadi seorang Ketua.
Selain kisahnya yang menjadi Ketua OSIS, kisahnya juga bercerita tenta...
Tanpa mengetuk pintu, El langsung masuk ke dalam Ruang OSIS. El terkejut beberapa saat ketika mendapati anggota OSIS dari kelas 10 sampai kelas 12 sudah berkumpul dan duduk manis di kursi, bahkan Kelvin dan Abil pun sudah ada disana. Tanpa merasa bersalah El langsung duduk di kursi kosong bersama dengan Tyo.
Gery yang melihat tingkah El seperti itu menggeram kesal, sayangnya ini bukan waktu yang tepat untuk menegur cowok itu. Ia tidak mau membuat masalah, maka dari itu ia harus bisa menahan emosinya.
"El, Tyo, sini ke depan." ucap Janni memerintah.
Tanpa menolak, El dan Tyo berjalan mendekati Janni.
"Nih formulir yang pernah kalian isi. Perbaiki, isi yang bener!" ujar Janni sambil memberikan kertas formulir pada El dan Tyo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketika membaca formulirnya, El dibuat terkikik geli karena jawaban absurdnya. Jujur saja, saat disuruh mengisi formulir itu El benar-benar asal jawab. Yang jelas, jawaban El itu sangat jujur sesuai kemampuan menjawabnya.
"Dia sendiri yang bikin tapi dia sendiri juga yang ketawain." sindir Gery lalu berdecih.
El hanya menatap Gery sekilas tanpa peduli dengan ucapan cowok itu, kemudian El berjalan kembali ke kursinya begitu juga dengan Tyo.
Sama halnya dengan El, jawaban Tyo juga tak kalah absurd. Jangan heran, karena Tyo disuruh El agar menjawab tidak benar. Toh mereka juga harus jujur kalau mereka memang tidak punya visi-misi yang jelas untuk menjadi Ketua OSIS dan Wakil Ketua OSIS.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tyo geleng-geleng sendiri, ia melipat kertas formulirnya dan kembali fokus ke depan.
"Oke, kita mulai rapat pagi ini. Sebelum mulai kita berdo'a terlebih dahulu, berdo'a menurut kepercayaan masing-masing dimulai!"
Semua orang langsung berdoa menurut kepercayaan masing-masing setelah mendengar perintah Alan. Setelah doa selesai Alan langsung memulai rapat pagi itu.
