🌷 selamat membaca 🌷
______🦋🦋
Setelah keluar kelas walaupun tanpa izin Bu Dewi, El langsung bergegas ke gedung Jurusan IPA kelas 10, letak dimana kelas Zira berada.
Saat ini El sudah berada di lantai 1 gedung jurusan IPA, ia membaca satu persatu papan dekat pintu yang menunjukkan nama kelas. Senyum El mengembang ketika melihat papan nama kelas 10 IPA 1 yang letaknya di pojok.
Sebelum mengetuk pintu El mengintip dari jendela untuk melihat apakah ada guru di dalam atau tidak, dan ternyata ada guru laki-laki yang tengah mengajar disana.
El bergegas mendekati pintu kelas itu lalu mengetuknya.
Tok! Tok! Tok!
"Silahkan masuk,"
El membuka pintu setelah diizinkan oleh guru yang mengajar di dalam.
Seisi kelas 10 IPA 1 itu langsung tercengang ketika melihat siapa yang datang. Beberapa siswi terpekik kaget karena orang yang mereka idolakan di sekolah datang ke kelas mereka.
Astaghfirullah mimpi apa gue? Pasti kak El kesini mau ketemu gue nih.
Jangan halu lo! Mau ketemu gue itu.
Itu lantai yang di injek kak El jangan di pel ya nanti, kapan lagi kan lantainya di injek cowok cakep?!
Kalau perlu di kasih batas gak sih biar gak di injek orang lain?
Sekalian lo masukin aja sono ke museum!
Yeeeee, sirik aje lu!
Keadan kelas yang mulanya tertib itu menjadi riuh karena kedatangan seorang El. Kalian tahu sendiri bahwa El disukai banyak cewek di sekolahnya tapi tidak dengan anak cowok. Beberapa cowok di sekolah sangat tidak suka bahkan membenci El karena El selalu menjadi yang utama. Padahal bagi mereka El hanya sekedar cowok dengan bermodalkan wajah tampan saja.
"Sudah-sudah, kenapa kalian malah pada ribut?" tegur Pak Lion --guru yang tengah mengajar di kelas Zira.
"Tau tuh Pak para cewek, liat si El kayak lagi liat apa aja!" timpal murid cowok yang ada di kelas itu.
"Bener tuh, artis bukan hebohnya kebangetan!" seru cowok lainnya.
"Yeee, lo kalau iri bilang!" balas salah satu cewek yang diangguki teman cewek lainnya.
"Sudah-sudah," lerai Pak Lion. Guru berkacamata itu menoleh pada El, "kamu ada urusan apa datang kesini, El?" tanyanya.
"Saya mau ketemu calon pacar saya, Pak."
"Hah?!"
"Apa?!"
"WHAT? CALON PACAR? DI KELAS INI? SIAPA?!"
Keadaan kelas semakin riuh, kini bukan hanya para cewek yang heboh tapi para cowok juga ikut heboh karena terkejut mendengar ucapan El.
Pak Lion mengerutkan keningnya, "calon pacar, siapa?"
"Zira, Pak."
"APA?"
"ZIRA? AZIRA CALISTA?"
"Hah? Azira?!"
"Si anak miskin? Woy yang bener aja!"
Zira gelapan ketika teman kelasnya mulai heboh menyerukan namanya, gadis yang duduk dimeja paling belakang itu langsung bergerak gelisah kemudian menunduk malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL
Fiksi RemajaKisah seorang anak SMA yang petakilan, urakan, selalu bermasalah dengan guru yang anehnya menjadi Ketua OSIS padahal dirinya tidak memenuhi kapasitas untuk menjadi seorang Ketua. Selain kisahnya yang menjadi Ketua OSIS, kisahnya juga bercerita tenta...