HAI ^^
SEBELUM BACA PART INI USAHAIN BACA DULU PART 18 YAK!🌷 selamat membaca 🌷
________🦋🦋
"Lyodra!"
Panggilan Zira pada Lyodra yang tengah berjalan menuju ruang OSIS berhasil membuat gadis itu menoleh. Zira yang melihat Lyodra berhenti langsung berlari kecil mendekati temannya itu.
Lyodra mengerutkan keningnya merasa heran, "loh, Ra, ngapain?" tanyanya setelah Zira berada di depannya.
Zira mengangkat bungkus Nasi Goreng yang dipegangnya, "ini, gue mau anterin ini ke Kak El." jawab Zira, "lo mau ke Kak Tyo 'kan? Bareng ya," ujarnya kemudian.
Bibir Lyodra berkedut menahan senyum, tatapan matanya memicing kearah Zira. "Cie yang mau anterin makan ke ayangnya," ucap Lyodra sambil menyenggol-nyenggol lengan Zira.
Zira langsung menggeleng mendengar ledekan Lyodra, "gak ya, enak aja!" ketusnya.
Lyodra manggut-manggut sambil tersenyum walaupun sebenarnya ia tau kalau Zira dan El pasti memiliki hubungan yang enggan mereka publikasikan.
"Yaudah-yaudah, yuk, takut keburu bel." ujar Lyodra lalu menggandeng tangan Zira agar segera menuju ke ruang OSIS.
Sampai di depan pintu Ruang OSIS, Lyodra langsung membuka pintu yang tidak terkunci itu. Pergerakan gadis itu menarik perhatian anak-anak OSIS yang tengah duduk di meja rapat, mereka semua melihat kearah Lyodra dan Zira yang tengah berdiri di dekat pintu.
Zira yang menjadi pusat perhatian itu hanya bisa menunduk sambil meremas kantong kresek yang dipegangnya.
"Dih? Apaan banget sih? Lo berdua kalau mau masuk ketuk pintu dulu, jangan malah nyelonong masuk gitu aja, gak sopan!" tegur Talia, kalian pasti tau siapa gadis itu.
Lyodra yang mendengar teguran Talia hanya bisa menutup rapat bibirnya sambil menunduk, gadis itu juga melalukan hal yang sama seperti Zira.
"Kenapa? Lo gak suka?"
Pertanyaan Tyo yang mengarah pada Talia itu membuat seluruh anggota OSIS menatap kearahnya.
"Jelas lah! Lagian kita juga lagi rapat, emangnya pacar lo itu gak baca tulisan di depan pintu? Atau emang gak bisa baca?" balas Talia yang membuat Lyodra dan Zira kompak melihat kearah pintu kemudian membaca tulisan yang ada disana.
Anggota OSIS sedang rapat, jika perlu sesuatu harap ketuk pintu terlebih dahulu.
Setelah membaca tulisan itu Zira dan Lyodra kompak meringis malu, bisa-bisanya mereka tidak membaca tulisan yang tergantung jelas itu.
"Kenapa gue harus lupa kalau Kak El lagi rapat? Lagian Lyodra ngapain dah main buka aja pintunya," gerutu Zira dalam hatinya.
"Kalau cewek gue gak bisa baca emangnya kenapa? Lagian lo repot amat sih, gue aja biasa-biasa aja." celetuk El yang membuat beberapa anggota OSIS melongo.
Hah? Cewek gue?
Maksud Kak El Zira?
Sejak kapan? Kok gue gak tau
Lah? Pada kemana aja? Kak El emang rumornya lagi deket sama tuh cewek
Anjir! Patah hati gue!
Lebai! Emang Kak El mau sama lo?
Mau gimana pun main masuk aja itu udah salah
Iya sih, jatohnya gak sopan
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL
Teen FictionKisah seorang anak SMA yang petakilan, urakan, selalu bermasalah dengan guru yang anehnya menjadi Ketua OSIS padahal dirinya tidak memenuhi kapasitas untuk menjadi seorang Ketua. Selain kisahnya yang menjadi Ketua OSIS, kisahnya juga bercerita tenta...