32 | Pertengkaran Dua Ekstrakulikuler.

25 5 1
                                    

🌷selamat membaca🌷
____

🦋🦋

"BRAK!"

"RAFAEL!! GAWAATTT!!"

El dan beberapa anggota OSIS yang masih ada di R.O terpelonjat kaget ketika Dyo datang kembali sambil menggebrak meja.

"Lo apa-apaan sih?!" kesal El pada Dyo yang tiba-tiba datang membuat kegaduhan.

"Biasain ketuk pintu dulu, Yo." tegur Asyila.

Dyo menetralkan deru nafasnya, "huh, huh, huh! Kelamaan kalau gue ketuk pintu dulu." ujar Dyo masih dengan nafas tersenggal-senggal.

"Ada apa sih, Yo?" tanya El.

"Iya, kayak ada masalah penting aja." timpal Kell.

"EMANG!"

Semua orang yang ada di ruang OSIS itu saling pandang satu sama lain, benar-benar keheranan dengan tingkah Dyo saat ini.

"Anak Paskib sama anak Pramuka lagi ribut di lapangan, anjir!" perjelas Dyo yang membuat kening El mengerut.

"Lah, ngapa ribut?" heran El.

"Banyak bacot! Buruan ke lapang!"

Dyo berlari lebih dulu, karena semua orang yang ada disana juga kepo akhirnya mengikuti Dyo dari belakang.

Sampai di lapangan, anak-anak OSIS itu terkejut karena benar saja kalau dua ekstrakulikuler itu tengah ribut. Dan saat ini mereka saling mendorong satu sama lain, bahkan yang perempuan sampai main jambak-jambakan.

"STOP WOY!"

Teriakan El berhasil menghentikan keributan itu, semua anak yang terlibat keributan itu langsung menoleh kearah El, bahkan tidak hanya mereka penonton pun langsung saling berbisik setelah melihat kedatangan El.

"Lo semua apa-apaan, sih?!" tanya El sambil berjalan ketengah-tengah antara anak ekskul Paskibra dan Pramuka.

"Anak Paskib noh yang mulai duluan, disuruh gantian lapangan kagak mau!" jawab salah satu anggota Pramuka.

"Lah? Minggu ini kan jadwal kita disini, lagian kalian minggu ini jadwalnya 'kan di lapangan indoor, kenapa harus ganggu kita?" sahut salah satu anggota Paskibra.

"Kita gak berniat ganggu kali, kita cuma mau gantian latihan disini karena mau geladi bersih. Toh pelatih kalian juga udah kasih izin, jangan pelit dan ngerasa kalau lapangan serasa punya kalian sendiri dong!" timpal Liza --ketua dari ekskul Pramuka.

Ucapan Liza benar adanya, pelatih ekskul Paskibra sudah memberi izin. Saat ini beliau tidak ada dikarenakan sedang menghadiri pernikahan salah satu guru ekskul, pelatih ekskul Pramuka juga turut hadir dipernikahan itu. Karena itulah penyebab utamanya, kedua ekskul itu tidak ada yang melerai ketika mulai memperebutkan lapangan.

"Bedanya geladi bersih di lapangan indoor sama outdoor apa sih, Mbak? Sama aja kan?" balas Genia --salah satu anggota Paskibra sambil bersedekap dada, raut wajahnya seperti sedang menantang.

"Ya terus kalau kalian ngasih izin sebentar buat lapangannya di pakek sama kita kenapa? Gak akan rugiin kalian juga kan? Orang cuma 15 menitan aja!"

"Ya gak bisa lah!"

"Dih! Kayak lapangan punya sendiri aja!"

"Kan minggu kemarin anak Pramuka udah latihan disini, dan kita anak Paskib gada yang ganggu latihan kalian. Terus kenapa sekarang bagian kita kalian malah ganggu dan cari-cari masalah?!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAFAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang