Bab 3

286 27 0
                                    

"Aku punya sedikit hadiah untukmu." Kyuhyun mengeluarkan sebuah kotak kado dan menyerahkannya pada Jae Kyung. Jae Kyung mengambil kotak kado itu. "Bukalah!" suruh Kyuhyun sambil tersenyum. Jae Kyung membuka kotak itu dan..
Bubuk-bubuk putih bertebaran di wajah Kyuhyun. Kenapa? Karena saat Jae Kyung membuka kotak itu, dia langsung mengarahkannya ke Kyuhyun. Jae Kyung sudah menduga itu akan terjadi. Jadi dia sengaja melakukannya.
"Ops.. Maaf, aku tidak tahu kalau isinya seperti itu." Jae Kyung pura-pura menyesal. Kyuhyun tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Dia kalah. "Astaga.. Kau baik-baik saja? Apa ada yang terluka?" tanya Ryeowook berlebihan. "Aishh.." Kyuhyun kesal. Dia buru-buru masuk ke dalam toilet untuk membasuh wajahnya. Ryeowook dan Sungmin mengikuti Kyuhyun.
"Jadi.. di mana kamarku?" tanya Jae Kyung. "Kamarmu ada di sana. Bersama dengan Sungmin," jelas Leeteuk menunjuk sebuah pintu. Jae Kyung berjalan menuju pintu itu. Dia membukanya dengan lebar sebelum melangkah masuk ke dalam. Dan benarlah dugaan Jae Kyung. Dari atas, turun 'hujan' yang disiapkan anggota Super Junior untuknya.
"Woah.. Nyaris saja." Jae Kyung tertawa. "Kira-kira siapa yang akan membersihkan semua ini?" tanya Jae Kyung. Eunhyuk hanya melongo melihat keberuntungan-atau kepintaran Jae Kyung.
Jae Kyung melangkahi genangan air yang ada di lantai dan masuk ke dalam kamar. Di kamar tersebut ada dua ranjang.
"Di mana aku akan tidur?" tanyanya. Leeteuk menunjuk ke arah tempat tidur yang posisinya di dekat pintu. "Woah.. Rupanya kalian sangat menunggu kedatanganku ya?" ucap Jae Kyung.
"Apa?" tanya Donghae tak mengerti. "Mulai dari hadiah, pintu itu, lalu.." Jae Kyung membuka selimut yang menutupi tempat tidurnya. Jae Kyung kemudian mengambil ular mainan yang ada di balik selimut.
Kyuhyun tiba-tiba datang bersama Ryeowook dan Sungmin. Dia melihat Jae Kyung yang masih dalam keadaan utuh. Tidak basah, dan tidak merasa terkejut. Bahkan dia melihat ular mainannya ada di tangan Jae Kyung. "Tidak mungkin," desah Kyuhyun lemas.
Jae Kyung tertawa. Dia melempar ular mainan itu. "Ah, hari ini aku sangat lelah. Jadi aku tidur dulu ya?" Jae Kyung membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan terlelap. Semua personil Super Junior melongo dengan sikap Jae Kyung itu. Siwon tersenyum aneh. Menarik..
--
Jae Kyung bangun di tengah malam. Dia sudah tidur setengah hari penuh. Perutnya sangat lapar. Jae Kyung keluar dari kamar dan langsung membuka lemari es yang ada di dapur. "Astaga..kenapa tidak ada makanan di sini? Aduhh perutku.." Jae Kyung memegangi perutnya sendiri.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tegur Ryeowook. Jae Kyung sempat terkejut karena Ryeowook tiba-tiba saja berada tepat di belakangnya, namun ia buru-buru mengatasinya.
"Apa kalian tidak mempunyai makanan? Ah, jam segini mana ada toko yang buka." Jae Kyung menyesali dirinya sendiri karena tidur terlalu lama. "Itu, ada di sana!" Ryeowook menunjuk ke meja dapur. Ada semangkuk mie Jajangmyeon yang masih panas.
Jae Kyung buru-buru memakan makanan itu dengan lahap. "Ahh.. aku selamat," ucapnya dengan senang. "Apa kau yang memasak makanan ini?" tanya Jae Kyung pada Ryeowook. Ryeowook mengangguk ragu. "Ini enak sekali.. Tapi, bisakah kau memasakan mie ini satu mangkuk lagi? Aku masih belum kenyang.." Jae Kyung nyengir sambil memegang perutnya. Ryeowook tersenyum dan mulai memasak lagi. Jae Kyung memperhatikan Ryeowook sambil mengajaknya berbicara.
"Sudah berapa lama kau bisa memasak?" tanya Jae Kyung. "Sudah sejak kecil." "Ah, jadi kau selalu masak untuk seluruh anggota Super Junior?" Ryeowook mengangguk. "Kecuali kalau aku benar-benar lelah," jelasnya.
"Tapi, apa orang tuamu tidak apa-apa kau seperti ini, maksudku, kau adalah namja." Ryeowook menatap Jae Kyung dengan kesal. Dia tersinggung dengan kata-kata Jae Kyung. "Eommaku bahkan yang mengajariku resep-resep baru. Mereka mendukungku seratus persen. Memangnya seorang namja tidak boleh memasak?" tanya Ryeowook dengan kesal. Jae Kyung tidak menyadari kekesalan Ryeowook.
"Enak sekali mempunyai orang tua yang mendukungmu seperti itu." Mata Jae Kyung menerawang jauh. Membayangkan ayahnya yang selalu menentangnya, membayangkan ibunya yang sudah meninggal dan tidak bisa mengajarinya memasak.
Ryeowook menyadari perubahan ekspresi Jae Kyung, dia merasakan sesuatu yang aneh.
"Aku bisa mengajarimu memasak jika itu maumu," tawar Ryeowook. Jae Kyung langsung berseri. "Benarkah?" Dia bersemangat, namun tiba-tiba dia merasa sedih. "Tidak bisa! Appa pasti akan membunuhku jika tahu aku belajar masak," ungkapnya lirih. "Appa?" Jae Kyung mengangguk.
"Ne, dia tidak ingin aku bisa memasak. Dia ingin aku menjadi namja." "Menjadi namja? Memangnya kenapa kalau seorang namja bisa memasak? Bahkan koki-koki biasanya adalah namja. Jika kau bisa memasak, bukan berarti kau adalah yeoja," protes Ryeowook. Jae Kyung tersenyum.
"Benar juga ya? Ne, aku mengerti. Terima kasih banyak. Mulai sekarang, aku mohon bimbingannya!" Jae Kyung membungkukkan badan.
--
Pagi harinya, Jae Kyung makan bersama dengan seluruh personil Super Junior. Hari itu Ryeowook memasak Jeongol. Jae Kyung mencoba makanan itu, namun rasanya sangat asin.
"Jim Kang, bagaimana masakanku hari ini?" tanya Ryeowook dengan raut wajah berharap. Jae Kyung menelan ludahnya. Ia tidak tega kalau harus bicara jujur, tapi dia juga tidak mau memakan makanan itu lagi.
Ryeowook masih menunggu jawaban Jae Kyung. Jae Kyung tersenyum dan memakan makanan yang ada di depannya itu. "Emhh.. ini enak," bohong Jae Kyung akhirnya. Kyuhyun tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Jae Kyung langsung menyadarinya. Pasti Kyuhyun yang menambahkan garam ke makanannya.
"Ada apa Kyu?" selidik Ryeowook. Kyuhyun memakan makanannya dan menatap Jae Kyung dengan pandangan menantang. "Tidak apa-apa, hyung. Emh.. ini enak sekali." Kyuhyun tersenyum licik. Jae Kyung mengepalkan tangannya menatap Kyuhyun. Sial! Dia lagi! The evil maknae.. Jae Kyung menatap Kyuhyun sengit.

A DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang