Bab 10

183 18 4
                                    

Apa yang membuat Kyuhyun tiba-tiba memeluk Jae Kyung??
Apakah Kyuhyun jatuh hati pada Jae Kyung atau kah ada alasan lain di balik semua itu??

Hmmm..

Semakin penasaran?
Yuukk baca..!!
--------------------------------

Kyuhyun berjalan di belakang Jae Kyung. Ia melihat Jae Kyung berjalan sambil melihat ke arah kanan dan kirinya. Ia teringat saat di studio pemotretan...
Saat itu, Jae Kyung kembali setelah menelepon presdir. Entah apa yang dibicarakannya, raut wajah Jae Kyung terlihat sedih. "Apa kata presdir?" tanya Leeteuk. Jae Kyung tersenyum.
Kyuhyun bisa melihat bahwa gadis itu berusaha untuk tersenyum. "Kali ini aku tidak ikut sesi pemotretan. Aku akan muncul setelah album ini berakhir," jawab Jae Kyung dengan nada ceria.
"Begitu? Yah.. padahal kau sudah sangat giat berlatih. Presdir itu benar-benar keterlaluan," ucap Ryeowook. Jae Kyung menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Sebenarnya, aku memang ingin beristirahat sejenak. Justru aku kasihan melihat kalian yang harus berusaha dengan keras," jawab Jae Kyung.
Donghae dan Eunhyuk tertawa. "Ya, kau benar." "Enak sekali kau bisa bersantai, sementara kami bekerja keras," omel Yesung, namun bibirnya tersenyum.
"Baiklah, kau tunggu kami selesai pemotretan. Setelah itu, kita pergi untuk makan siang," usul Siwon. Jae Kyung menganggukkan kepalannya. "Ne, hyung.."

Kyuhyun menghela nafasnya berat. Masih memperhatikan punggung Jae Kyung. Dia benar-benar menyembunyikan perasaannya dengan baik. Mata Kyuhyun menangkap anak kecil yang bermain boneka barbie. Enak sekali menjadi anak kecil. Tidak perlu memikirkan hal-hal serumit ini, batin Kyuhyun. "Eomma, appa! Lihat ini!" anak kecil itu berkata sambil mengangkat boneka barbienya itu. Tunggu sebentar! Boneka Barbie?
Kyuhyun langsung menatap ke arah Jae Kyung. Jae Kyung perlahan-lahan menoleh ke anak tadi. "Saat ibunya tertabrak mobil, ibu Jim Kang memegang boneka barbie itu." Entah-mengapa, Kyuhyun langsung menarik Jae Kyung dalam pelukannya.
Kyuhyun menyembunyikan wajah Jae Kyung dalam pelukannya. Jae Kyung meronta, namun Kyuhyun tidak melepaskan pelukannya. Tidak sebelum anak itu pergi.
"Hei! Ada apa denganmu?" tanya Jae Kyung. Kyuhyun tidak memperdulikan kata-kata Jae Kyung, ia malah mempererat pelukannya. "Sst.. diamlah! Jangan bergerak!" suruh Kyuhyun setengah berbisik di telinga Jae Kyung.
Jae Kyung sepertinya mendengarkan kata-kata Kyuhyun. Ia berhenti meronta. Kyuhyun melihat anak itu pergi dan akhirnya melepaskan pelukkannya.
"Sebenarnya apa yang kau lakukan?" tanya Jae Kyung setengah protes. Kyuhyun menatap Jae Kyung. Ia tersenyum. "Kau ternyata sangat pendek ya.." ejek Kyuhyun. Ia tidak tahu lagi harus menjelaskan apa.
"Mwo?" tanya Jae Kyung tidak mengerti. "Ternyata tinggimu hanya segini.. ckckck.." Kyuhyun meletakkan tangan di depan lehernya. Seakan-akan perbuatannya tadi hanyalah untuk mengukur tinggi Jae Kyung.
"Apa kau.. sedang mempermainkanku?" tanya Jae Kyung. Kyuhyun mendekatkan wajahnya ke wajah Jae Kyung. Ia tersenyum. "Ne.." jawabnya. Mau bagaimana lagi? Dia tidak mungkin mengatakan alasan yang sesungguhnya kan?
"Kau ini benar-benar-"
"Kyuhyun-ah! Jim Kang-ah! Apa yang kau lakukan? Cepat ke sini!" Di kejauhan, Leeteuk memanggil. Kyuhyun meluruskan wajahnya dan mengangkat tangannya. "Ne, hyung!" Kyuhyun melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Jae Kyung, namun tiba-tiba ia berhenti dan menoleh.
"Kau ternyata penurut juga ya?" ejek Kyuhyun. Ia melihat wajah Jae Kyung yang merah padam. Kyuhyun tertawa kemudian berbalik pergi.
--
Jae Kyung menggosok giginya. Dia sudah siap untuk tidur. Ia menatap pantulan dirinya di kaca. "Kau ternyata sangat pendek ya.." Jae Kyung teringat ejekan Kyuhyun kepadanya. "Aish.." Dia menggosok giginya keras-keras. "Sst.. diamlah! Jangan bergerak!" Jae Kyung terdiam teringat saat Kyuhyun memeluknya dan berbisik padanya. "Kau ternyata penurut juga ya?" Jae Kyung mengacak-acak rambutnya sendiri mengingat hal itu.
"Aishh.."
Ia mengacungkan sikat giginya ke pantulan dirinya di cermin. "Kenapa kau lakukan itu? Kenapa kau turuti perkataan si evil itu? Jae Kyung-ah! Kenapa kau biarkan Kyuhyun memelukmu?" Jae Kyung memarahi dirinya sendiri. Tapi.. Jae Kyung kembali teringat saat Kyuhyun memeluknya dengan erat. "Sst.. diamlah! Jangan bergerak!" Bisikan itu membuat Jae Kyung tidak bisa bergerak.
Jae Kyung tiba-tiba tersadar. Astaga! Apa yang kupikirkan? Jae Kyung memukul-mukul kepalanya sendiri. Sadarlah Jae Kyung! Sadar!
Jae Kyung segera menyelesaikan sikat giginya dan mencuci wajahnya.
Jae Kyung membuka pintu kamar mandi, di depannya sudah berdiri Kyuhyun yang hendak masuk ke dalam kamar mandi. Jae Kyung menatap Kyuhyun dengan kesal. "Wae? Mwo?" tantang Kyuhyun. Jae Kyung tidak mengatakan apa-apa. Dia buru-buru masuk ke dalam kamarnya dengan wajah kesal.
Kyuhyun masuk ke dalam kamar mandi dan mencuci mukanya. Saat ia memejamkan matanya, terbayang dirinya saat memeluk Jae Kyung. Kyuhyun buru-buru membasuh wajahnya dan menatap pantulan dirinya di cermin. Aish.. Kenapa aku lakukan itu? Kyuhyun menyesali perbuatannya.
Ia kemudian menggelengkan kepalanya. Tidak, yang kulakukan itu, dalam rangka menyelamatkan Jim Kang. Jika Jim Kang sampai melihat boneka barbie itu dan pingsan, aku juga yang akan repot. Kyuhyun mengangguk. Ya, kau melakukannya dengan baik.
Kyuhyun kembali teringat kejadian saat ia memeluk Jae Kyung. Tetap saja! Bagaimana bisa kau memeluknya seperti itu? Kau kan bisa mengajaknya bicara atau mendorongnya atau apalah yang bisa membuat dia mengalihkan perhatiannya. Kenapa kau malah memeluknya? Bagaimanapun juga dia itu adalah musuhmu. Kyuhyun berkata dalam dirinya sendiri. Ia mengangguk di cermin. Ya, Jim Kang adalah musuhku. Sadarlah Kyuhyun! Dia memang yeoja, tapi dia tetap musuhmu. Musuh!!
--
Jae Kyung berusaha memejamkan mata, namun bayangan Kyuhyun yang memeluknya tidak kunjung menghilang dari pikirannya. Jae Kyung jadi tidak bisa tidur. Tubuhnya berpindah kesana-kemari. Jae Kyung bangun dan duduk di tempat tidurnya. Ia menepuk-nepuk wajahnya untuk menghilangkan bayangan itu.
"Jim Kang-ah.. kau belum tidur?" tegur Sungmin.
            Jae Kyung langsung menoleh ke arah Sungmin yang berbaring di ranjangnya. "Mianhae, hyung. Apa aku membangunkanmu?" tanya Jae Kyung. Sungmin duduk di tempat tidurnya. Ia menggeleng. "Tidak apa-apa. Lagi pula, aku juga belum tidur," jelas Sungmin.
Sungmin berdiri dari tempat tidurnya. "Apa kau ingin udara segar?" tanya Sungmin. "Ah.. tidak usah, hyung. Kau tidur saja." Jae Kyung jadi tidak enak. "Sudah tidak apa-apa. Ayo ikut aku!" suruh Sungmin. Kali ini Jae Kyung tidak menolak. Mungkin saja itu bisa membuatnya melenyapkan bayangan si evil maknae itu.
--
          Sungmin dan Jae Kyung duduk di sebuah ayunan taman dekat dorm mereka. "Ah.. segar sekali.. udaranya," ucap Sungmin sambil tersenyum. Jae Kyung menatap Sungmin dan tersenyum. Dia lucu sekali.. Jae Kyung gemas dengan wajah Sungmin. Ingin rasanya ia mencubit kedua pipi Sungmin.
Sungmin menengadakan kepalanya menatap bintang. Jae Kyung ikut menatap bintang. "Woah.. bintangnya banyak sekali malam ini.." ucap Jae Kyung terpesona. "Benar.. bintang akan nampak indah jika terlihat bersama-sama," ucap Sungmin. Jae Kyung menatap Sungmin, bingung dengan kata-katanya. Sungmin tersenyum dan menatap Jae Kyung.
"Kau juga, akan terlihat jelek jika sendirian. Karena itu, kau tidak boleh sendirian. Kami akan selalu menemanimu," jelas Sungmin. Jae Kyung menatap Sungmin tak mengerti. Sungmin tidak menatap Jae Kyung, ia kembali menatap bintang.
"Kau.." Sungmin menunjuk ke arah satu bintang.
".. dan kami.." kemudian bintang lain di sekelilingnya.
Sungmin menatap Jae Kyung sambil tersenyum. "Kita adalah keluarga.." ucap Sungmin. "Apa kau pikir, aku bisa mempunyai keluarga?" Ia ingat pertanyaannya dulu pada Im Hee. Jae Kyung menatap Sungmin.
"Keluarga?"
Sungmin menganggukkan kepalanya. "Ya, kau adalah bagian dari keluarga kami," jawab Sungmin menegaskan.
Entah-mengapa, Jae Kyung merasa sesuatu yang hangat mengalir membasahi pipinya. Jae Kyung mengalihkan wajahnya. Ia tidak ingin Sungmin melihatnya menangis. Namun, Sungmin sudah terlanjur melihatnya. "Hei, kenapa kau menangis?" tanya Sungmin sedikit bingung.
Jae Kyung tersenyum sambil menghapus air matanya yang terus keluar.
"Mianhae, hyung," sesalnya. Sungmin menghela nafas berat. Ia mendekati Jae Kyung dan menepuk bahunya. "Tidak apa. Keluarkan saja semuanya! Tidak perlu ditahan! Aku tidak akan menertawakanmu," ucap Sungmin.
Mendengar hal itu, tangisan Jae Kyung semakin pecah. Entah-mengapa, untuk pertama kalinya ia bisa menangis seperti itu.
--
Di suatu sisi, di kejauhan.. Kyuhyun melihat Sungmin dan Jae Kyung. Posisi Sungmin seperti sedang memeluk Jae Kyung. Sedangkan, Jae kyung terlihat menundukkan kepalanya. Kyuhyun tidak bisa mendengar mereka dengan jelas karena jarak di antara mereka.
Ia tidak tahu kalau Jae Kyung menangis dan Sungmin hanya menghiburnya. Dia hanya melihat dan otaknya merumuskan apa yang matanya lihat.
Entah-mengapa, ada gejolak dalam dada Kyuhyun melihat hal itu. Kyuhyun mengepalkan tangannya.
------o0o------

A DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang