Maaf bangett baru upload hari ini...
Habis UAS dan liburan nih.. hehe..
Okee deh.. langsung aja yahh..
Happy Reading!!
-------------------------------------------------Setelah Kyuhyun memakan semuanya, Jae Kyung meninggalkan Kyuhyun untuk beristirahat. "Akh.." Kyuhyun masih merintih-rintih, Jae Kyung jadi tidak tega meninggalkan Kyuhyun sendiri.
"Apa aku perlu menelepon ambulance?" tanya Jae Kyung. Kyuhyun menggeleng lemah. "Kalau sampai media massa mengetahuinya, itu akan jadi berita yang besar. Bisa-bisa, konser bulan depan dibatalkan," jelas Kyuhyun.
"Kalau begitu, aku akan menelepon member yang lain." Jae Kyung hendak pergi mengambil ponselnya, namun Kyuhyun menahan tangannya. "Andwe, hajima!" ucap Kyuhyun. Jae Kyung menatap Kyuhyun yang memejamkan matanya menahan sakit. "Tapi, kau mungkin akan bertambah parah, dan aku tidak tahu harus melakukan apa," bantah Jae Kyung.
Kyuhyun menarik tangan Jae Kyung, sehingga ia terduduk di sebelah Kyuhyun. Kyuhyun menaruh tangan Jae Kyung di dadanya. Apa yang dia lakukan? Jae Kyung ingin protes, namun entah-mengapa ia membiarkan Kyuhyun. "Aku hanya.. perlu kau ada di sini," ucap Kyuhyun. Jae Kyung menatap Kyuhyun yang memejamkan matanya. Deg.. deg.. deg.. Jae Kyung memegang dadanya. Ada perasaan aneh merasuk ke dalam dadanya.
--
"Kyuhyun.. Kyuhyun-ahh~" Kyuhyun membuka matanya. Samar-samar, ia melihat wajah Jae Kyung. Kyuhyun tersenyum, namun tiba-tiba senyumnya menghilang karena yang ada di depannya adalah Leeteuk, bukan Jae Kyung.
Kyuhyun langsung terkejut dan bangun. "Wae? Wae?" tanyanya bingung. "Apa kau baik-baik saja?" tanya Leeteuk. Kyuhyun melihat sekelilingnya, ia tidak melihat keberadaan Jae Kyung. Sepertinya tadi ia ketiduran.
"Apa perutmu tidak sakit lagi?" tanya Sungmin sambil membawakan air putih untuk Kyuhyun. Kyuhyun meminumnya. "Kurasa begitu," ucapnya. "Ini kesalahanmu sendiri! Kau sih.. tidak mau sarapan tadi." Sungmin menggerutu.
"Ah.. hyungg!" protes Kyuhyun kesal. Ryeowook tertawa. "Sepertinya, perutmu sudah tidak sakit lagi," sindir Ryeowook. "Tadi, aku terkejut sekali.. Jim Kang menelepon dan memberitahu kalau kau terkena maag. Kami langsung cepat-cepat pulang," jelas Yesung. Aish.. dia itu! Sudah kubilang, jangan menelepon mereka. Kyuhyun cemberut. Ia menatap Yesung sengit.
"Sekarang di mana dia?" tanya Kyuhyun. "Setelah kami tiba, dia langsung pergi. Ada urusan mendadak katanya," jawab Donghae. Kyuhyun tertawa tak percaya. "Hei, jangan seperti itu padanya! Bagaimanapun juga, dia sudah membuatkanmu bubur," nasehat Sungmin. "Araso, hyung!" Kyuhyun berkata dengan malas.
"Ini, aku buatkan bubur untukmu." Ryeowook menyodorkan semangkuk bubur. "Aku sudah menghubungi Hae Ji nunna. Mungkin sebentar lagi dia akan datang untuk memeriksamu." Siwon memberitahu. Kyuhyun memakan bubur buatan Ryeowook sambil mengangguk-anggukan kepalanya. Hae Ji adalah nama dokter yang disediakan oleh SM Entertaiment untuk situasi seperti ini.
--
"Jae Kyung-ah!" Im Hee langsung berlari menyambut Jae Kyung. Jae Kyung sampai di UGD setelah mendapat telepon dari Im Hee yang mangabarkan bahwa ayahnya masuk rumah sakit karena kecelakaan.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Jae Kyung. Im Hee menggeleng. "Dokter masih menanganinya," jawab Im Hee. "Lalu bagaimana dengan ayahmu?" tanya Jae Kyung. Waktu itu ayah Jae Kyung dengan ayah Im Hee berada di satu mobil. "Aku juga tidak tahu," jelas Im Hee cemas.
Dokter keluar dari ruang UGD bersamaan dengan presdir Lee dan presdir Choi. Jae Kyung melihat tangan ayahnya di perban, sedangkan presdir Choi hanya luka-luka ringan saja. "Appa!!" Im Hee langsung memeluk ayahnya. "Kwenchanna?" tanyanya. Presdir Choi tersenyum dan membelai rambut Im Hee. "Kwenchanna.. Hanya luka ringan saja," jawab presdir Choi.
Jae Kyung terpaku menatap ayahnya. Ia tidak mungkin bereaksi seperti Im Hee. Hubungan mereka tidak sedekat itu. Tapi, dia juga sangat khawatir dengan keadaan ayahnya. Apalagi melihat tangan ayahnya yang diperban. "Appa-" Jae Kyung memberanikan diri memanggil ayahnya, namun presdir langsung menyelanya. "Sedang apa kau di sini?" tanya presdir ketus.
"A.. Aku dengar bahwa presdir kecelakaan," jawab Jae Kyung. "Jae Kyung-ah, kenapa kau memanggil ayahmu sendiri dengan sebutan presdir?" tegur presdir Choi. Im Hee langsung mencubit lengan ayahnya.
"Appa.. ayo kita pulang! Eomma sangat mengawatirkan appa.." ucap Im Hee. Im Hee bergegas membawa pergi ayahnya agar Jae Kyung dan presdir Lee bisa berbicara dengan leluasa tanpa ada yang mencampuri urusan mereka.
Kini tinggal presdir Lee dan Jae Kyung di sana.
"Apa tangan-"
"Kembalilah bekerja! Tidak perlu membuang-buang waktumu untuk hal yang tidak berguna!" suruh presdir. Tanpa menunggu jawaban dari Jae Kyung, presdir langsung berjalan pergi meninggalkannya. Jae Kyung mengepalkan tangannya. Hal yang tidak berguna? Jae Kyung berbalik menatap punggung ayahnya yang mulai menjauh. Bagiku.. keselamatan ayah adalah segalanya. Jae Kyung memalingkan wajahnya. Tapi, kau bahkan tidak tahu hal itu.
--
Keesokan harinya, Jae Kyung bangun agak siang. Jae Kyung keluar kamarnya dengan rambut masih acak-acakan. Ia melihat Kyuhyun dan memanggilnya. Kyuhyun menoleh. "Mwo?" tanyanya dengan nada kesal.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Jae Kyung. Bagaimanapun juga, ia mengkhawatirkan kesehatan Kyuhyun, karena kemarin Kyuhyun terlihat begitu kesakitan. Jae Kyung merasa bersalah telah meninggalkan Kyuhyun.
"Tentu saja aku baik-baik saja. Kemarin Hae Ji nunna datang dan merawatku," jawab Kyuhyun. "Hae Ji nunna?" Jae Kyung merasa asing dengan nama itu. "Ya, seorang dokter yang sangat cantik dan sexy!" jelas Kyuhyun. Jae Kyung mengangguk-anggukkan kepalanya. "Ah.. baguslah kalau begitu."
Kyuhyun menatap Jae Kyung dari atas sampai bawah. Lihatlah! Bagaimana aku bisa menyukainya? Ini tidak mungkin, batin Kyuhyun. Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya. Jae Kyung yang merasa Kyuhyun menatapnya dengan tatapan meremehkan, menatap Kyuhyun dengan wajah menantang.
"Apa?" tantangnya. Aku mungkin sudah gila, pikir Kyuhyun. "Ckckck.." Kyuhyun berbalik sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Cih.." dercak Jae Kyung kesal.
"Jim Kang-ah!" Jae Kyung menoleh mendengar namanya dipanggil. Ia melihat Sungmin menghampirinya. "Maaf karena tidak membangunkanmu. Kemarin kau datang malam sekali, jadi aku tidak tega membangunkanmu," sesal Sungmin. Jae Kyung ingat, kemarin ia tidak langsung pulang. Ia duduk di taman sampai perasaannya tenang.
"Ne, hyung."
"Kemarin kau buru-buru pergi dan pulang larut malam, apa terjadi sesuatu?" tanya Sungmin. Jae Kyung menatap Sungmin. Hanya Sungmin yang benar-benar memperdulikannya. Ia tersenyum dan menggeleng. "Tidak ada apa-apa, hyung. Hanya masalah pekerjaan," jawabnya.
Sungmin mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Baiklah kalau begitu. Cepat makan dan bersiap-siap. Kami akan syuting musik video, dan kau juga harus ikut. Banyak yang harus kau pelajari." Jae Kyung menganggukkan kepalanya. "Ne," jawabnya.
--
Anggota Super Junior syuting musik video mereka sampai larut malam. Jae Kyung, memperhatikan semuanya. Sangat menyenangkan jika seandainya dia juga bisa ikut berpartisipasi dalam pembuatan musik video ini, tapi ayahnya pasti tidak memperbolehkannya.
Meskipun begitu, Jae Kyung tidak menyesal telah ikut bersama dengan mereka. Ia suka dengan hal-hal seperti ini. Banyak hal baru yang ia dapatkan.
Mereka pulang ke dorm mereka. Pertama kali yang mereka tuju adalah sofa empuk di ruang tengah. Mereka semua tergeletak di sana. "Ah.. akhirnya bisa beristirahat juga," ucap Shindong. "Iya.. benar.." Mereka semua terlihat kelelahan. Jae Kyung segera menuju ke dapur dan membawakan minum ke mereka semua.
"Ah.. aku lapar," rengek Eunhyuk. "Iya, aku juga. Tadi kita tidak sempat makan banyak karena harus syuting adegan selanjutnya," ucap Donghae. "Aku juga tidak bisa makan banyak karena takut badanku akan terlihat gemuk di kamera. Aku benar-benar harus diet," seru Shindong.
Semua menatap ke arah Ryeowook, berharap Ryeowook akan memasakkan sesuatu untuk mereka, namun Ryeowook menggeleng. "Tidak.. tidak! Aku terlalu lelah untuk memasak," tolak Ryeowook langsung.
"Hei, bukankah kita belum mengadakan pesta penyambutan untuk Jim Kang?" tanya Eunhyuk. Sungmin langsung menatap Kyuhyun. "Ah.. benar juga.. Waktu itu kita gagal mengadakan pesta karena seseorang," ucapnya. Semua menatap ke arah Kyuhyun. Kyuhyun jadi merasa bersalah.
"Hei, waktu itu aku hanya bercanda, kalau mau adakan pesta, adakan saja sekarang," ucap Kyuhyun. Leeteuk menatap Kyuhyun. "Jadi, kau setuju jika kita mengadakan pesta penyambutan untuk Jim Kang?" tanya Leeteuk heran. Jae Kyung juga menatap Kyuhyun. Kyuhyun jadi merasa malu ditatap seperti itu. "Aku hanya kelaparan dan ingin makan makanan lezat!" bantah Kyuhyun keras.
"Baiklah! Ayo kita berpesta! Aku akan merekomendasikan restauran yang menjual makanan lezat," ucap Eunhyuk senang. "Tapi, apa tidak apa kita pergi tanpa manager?" tanya Siwon. Leeteuk menepuk bahu Siwon.
"Sudahlah, tidak apa. Lagipula ini sudah malam. Kita bisa memakai penyamaran," jelas Leeteuk. "Baiklah, kalau begitu, kau saja yang menyetir," suruh Siwon. "Baik-baik!" ucap Leeteuk.
--
"Bersulang!" Mereka menyatukan minuman mereka dan bersulang. "Makanlah sepuas kalian! Biar Eunhyuk yang membayar semuanya," suruh Leeteuk dengan senang. "Bukankah kau, hyung yang membayarnya?" tanya Eunhyuk dengan bingung.
"Apa? Kenapa aku? Bukankah kau yang mengusulkan untuk mengadakan pesta ini?" protes Leeteuk. Eunhyuk dan Leeteuk memang terkenal pelit.
"Lalu siapa yang akan membayar semua ini? Aku tidak membawa uang," tutur Ryeowook. "Harus ada yang kembali ke rumah untuk mengambil uang," usul Siwon. "Ah, aku malas kembali lagi. Aku sudah sangat lapar," tolak Ryeowook.
"Hari ini aku sangat lelah," tolak Sungmin sambil memijat-pijat kakinya. Jae Kyung menghela nafas berat. "Baiklah, aku yang akan kembali," kata Jae Kyung akhirnya.
Kyuhyun tiba-tiba bangkit berdiri. "Biar aku yang antar. Kebetulan ponselku tertinggal di rumah," ucap Kyuhyun. Semua menatap ke arah Kyuhyun. Kyuhyun tidak berkata apa-apa, ia langsung keluar dari restauran dan masuk ke dalam mobil.
Kini semua menatap ke arah Jae Kyung, khawatir dengan keselamatannya. "Baiklah, aku pergi dulu," pamit Jae Kyung. Mereka melambaikan tangannya. "Ya, hati-hati!" ucap mereka.
--
Selama perjalanan Jae Kyung hanya diam saja. Kyuhyun jadi tidak enak jika memulai pembicaraan terlebih dahulu, jadi Kyuhyun hanya berdiam diri sambil sesekali melihat ke arah Jae Kyung. Tiba-tiba ponsel Kyuhyun berbunyi, namun ia tidak bisa mengangkatnya karena sedang menyetir.
Jae Kyung memandang Kyuhyun dengan menyelidik. "Apa?" tanya Kyuhyun yang merasa sedang diperhatikan. "Kenapa kau kembali ke rumah? Jelas-jelas ponselmu ada denganmu," tanya Jae Kyung. "Ah, ini." Kyuhyun baru sadar akan kebohongannya.
"Ini.. Ternyata ponselku ada di saku jaketku. Aku baru ingat," bohong Kyuhyun.
"Apa kau merencanakan sesuatu? Untuk mengerjaiku lagi?" tuduh Jae Kyung kesal. "Kenapa aku harus melakukan itu?" "Asal kau tahu saja, aku bisa berbagai macam jenis bela diri. Bahkan jika kau membuangku ke tempat yang jauh, aku tidak akan takut-" Kyuhyun langsung menghentikan mobilnya secara tiba-tiba. Kyuhyun menatap Jae Kyung dengan marah.
"Jadi seperti itu penilaianmu padaku?" tanya Kyuhyun dengan marah. "Ha.. habis..seperti apa lagi?" Jae Kyung jadi bingung dengan sikap Kyuhyun. "Baiklah, aku memang sangat usil, tapi bukan berarti aku orang yang jahat yang akan melukai seorang.." Kyuhyun menghentikan kata-katanya. Jae Kyung penasaran. "Seorang apa?" tantang Jae Kyung. Ia kesal karena Kyuhyun selalu merendahkan dirinya.
"Maksudku, seseorang sepertimu!"
"Memangnya aku seperti apa?"
"Yeoja."
"Mwo?"
Mata Jae Kyung melebar. Ia terkejut menatap Kyuhyun. Mungkinkah.. mungkinkah dia tahu? Dia tahu kalau aku adalah yeoja.
------o0o------
KAMU SEDANG MEMBACA
A Doll
FanfictionJae Kyung adalah seorang gadis berumur 19 tahun, namun entah mengapa ayahnya malah menyuruhnya hidup sebagai laki-laki. Jae Kyung menjalani hidupnya sebagai laki-laki, layaknya boneka milik ayahnya. Ayah Jae Kyung, presdir SM Entertainment, kemudian...