Bab 11

214 18 9
                                    

           Sungmin menengadakan kepalanya menatap bintang. Ia teringat kejadian malam di setelah pesta penyambutan Jae Kyung gagal.
          "Jim Kang-ah, apa kau baik-baik saja?" tanya Ryeowook. Sungmin bersama Yesung, Leeteuk dan Donghae mengerumuni Jae Kyung. Ia benar-benar menyesal telah membiarkan Kyuhyun mengacaukan segalanya. "Kami benar-benar minta maaf. Kami tidak tahu kalau Kyuhyun akan bertindak sejauh itu," jelas Yesung. "Uri ga, jinjja mianhae," ucap Sungmin.
             Sungmin melihat Jae Kyung menatap mereka. Tatapannya benar-benar sedih sekali. "Mianhae, nan.. honja hago sipho," ucap Jae Kyung. Ia melihat Jae Kyung berjalan meninggalkannya.
Sungmin menatap Kyuhyun yang dengan santainya bermain game di ponselnya. Sungmin mengepalkan tangannya. "Aku tidak akan biarkan ini terjadi!" batin Sungmin. Ia pergi menyusul Jae Kyung.
            Ia melihat Jae Kyung duduk di halaman depan dorm. Sungmin hendak menghampirinya. "Emh.. Im Hee-ya.." Jae Kyung terlihat sedang menelepon seseorang. Sungmin mengurungkan niatnya. "Apa kau pikir, aku bisa mempunyai keluarga?" tanya Jae Kyung. Sungmin bersembunyi di balik pintu.
            "Ah iya, kau benar. Komawo, Im Hee-ya." Sungmin mengintip, menatap Jae Kyung. "Karena telah mejadi keluargaku. Aku.. hanya punya kau saja.." Sungmin mengepalkan tangannya mendengar itu. Ia semakin geram oleh Kyuhyun. Sungmin akhirnya memutuskan untuk mencari Kyuhyun dan menyuruhnya untuk minta maaf kepada Jae Kyung.

          "Woah.. bintangnya banyak sekali malam ini.." ucapan Jae Kyung menyadarkan Sungmin dari lamunannya. "Benar.. bintang akan nampak indah jika terlihat bersama-sama," ucap Sungmin. Jae Kyung menatap Sungmin, bingung dengan kata-katanya. Ini adalah satu-satunya cara agar aku bisa menghiburnya. Sungmin tersenyum dan menatap Jae Kyung.
            "Kau juga, akan terlihat jelek jika sendirian. Karena itu, kau tidak boleh sendirian. Kami akan selalu menemanimu," jelas Sungmin. Kau tidak sendiri Jim Kang.. Sungmin melihat Jae Kyung masih tidak mengerti apa yang ia ucapkan. Jadi, Sungmin menunjuk sebuah bintang.
            "Kau.."
            ".. dan kami.." kemudian bintang lain di sekelilingnya.
             Sungmin tersenyum menatap Jae Kyung. "Kita adalah keluarga.." ucap Sungmin.
            "Keluarga?"
             Sungmin menganggukkan kepalanya. "Ya, kau adalah bagian dari keluarga kami," jawab Sungmin menegaskan. Sungmin melihat Jae Kyung menatapnya lama, kemudian meneteskan air matanya. Jae Kyung buru-buru membuang muka.
              "Hei, kenapa kau menangis?" Sungmin tidak mengerti. Padahal dia ingin menghibur Jae Kyung. "Mianhae, hyung." Ia melihat Jae Kyung menghapusi air matanya. Sungmin menghela nafas berat. Kenapa kau malah meminta maaf padaku? Ia mendekati Jae Kyung dan menepuk bahunya.
"Tidak apa. Keluarkan saja semuanya! Tidak perlu ditahan! Aku tidak akan menertawakanmu," ucapnya. Sungmin membiarkan Jae Kyung melepaskan semuanya. Terkadang, kita perlu menangis untuk dapat mengeluarkan kesedihan yang menyesakkan hati kita.
--
               Kyuhyun masuk ke kamarnya sambil membanting pintu. Donghae yang tidur di kamarnya langsung melemparkan bantal ke arahnya.
              "Hei! Apa yang kau lakukan di tengah malam begini!" bentaknnya kesal. Kyuhyun mengembalikan bantal itu tanpa berkata apa-apa. Ia membaringkan tubuhnya di kamar. Ia kesal. Ia menyentuh dadanya yang terasa sesak itu. Kyuhyun berkali-kali menghela nafasnya berat. Ia teringat apa yang barusan dilihatnya.
               Saat itu, Kyuhyun tidak bisa tidur. Ia memutuskan untuk keluar, mencari udara segar, namun ia melihat Sungmin dan Jae Kyung keluar dari dorm. Kyuhyun penasaran dan mengikutinya. Sungmin dan Jae Kyung duduk di bangku taman. Mereka berbincang-bincang. "Apa yang mereka bicarakan ya?" bingung Kyuhyun. Kyuhyun tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan karena ia bersembunyi di balik pohon, lumayan jauh dari sana.
             Kyuhyun melihat Sungmin menunjuk ke arah bintang. Kyuhyun ikut melihat ke arah bintang. "Bintangnya banyak sekali.." bantinnya. Kyuhyun menatap bintang lama, sampai ia tersadar dan buru-buru memperhatikan Sungmin dan Jae Kyung. Kyuhyun melihat tangan Sungmin berada di belakang punggung Jae Kyung dan pelan-pelan memeluk Jae Kyung. Mata Kyuhyun melebar. "Hei.. hei.. apa yang mereka lakukan?"Jae Kyung tidak berusaha melepaskan dirinya. Dia malah terdiam dan membiarkan Sungmin memeluknya.
               Kyuhyun ingat saat ia memeluk Jae Kyung, namun Jae Kyung meronta ingin melepaskan diri darinya. Entah-mengapa Kyuhyun mengepalkan tangannya. Sesuatu merasuk ke dalam dadanya. Sesak? Kesal? Entahlah.. ada sesuatu yang lain. Sesuatu yang dia sendiri tidak tahu apa itu.
--
                  Jam alarm Kyuhyun berbunyi. Kyuhyun masih dalam posisi yang sama saat ia pertama berbaring. Kyuhyun bangun dan masuk ke kamar mandi.
Ia melihat pantulan wajahnya. Lingkaran hitam menghiasi bawah matanya. Kyuhyun semalaman tidak bisa tidur sama sekali. Kyuhyun menutup matanya dan memukul-mukul kedua pipinya.
                 "Aish.. Kyuhyun! Sadarlah! Kenapa kau jadi seperti ini?" tanyanya pada diri sendiri. Kyuhyun mencuci mukanya dan menggosok giginya. Setelah selesai membersihkan diri, ia keluar dari kamar mandi.
                  Kyuhyun melihat Jae Kyung dan Sungmin asyik bercanda di dapur. Ia tidak suka melihat kedekatan mereka. "Kyuhyun-ah!" Sungmin melihat Kyuhyun dan menyapanya. Ia menatap jam di dinding. Jarum menunjukkan angka lima. "Kau sudah bangun?" Sungmin terheran. Biasanya jam segini Kyuhyun masih tidur. Kyuhyun tidak menjawab. Ia menatap Jae Kyung dengan sengit. Ini semua karenamu!
                "Ini makanlah! Aku dan Jim Kang yang menyiapkan sarapan," suruh Sungmin. Jae Kyung menyodorkan sepiring penuh sandwich. "Apa kau memasukan racun ke dalamnya?" tanya Kyuhyun sengit. Entah-mengapa, ia merasa kesal. "Hei Kyuhyun! Kenapa kau berpikiran seperti itu? Bukan hanya Jim Kang yang membuatnya, aku juga." Sungmin membela Kyuhyun. Mendengar hal itu, Kyuhyun semakin kesal. "Aku tidak mau memakannya!" ucap Kyuhyun. Ia langsung mengambil cola yang ada di lemari es dan masuk ke dalam kamarnya.
--
                Jae Kyung mendengar Kyuhyun membanting pintu kamarnya. "Cih.. ada apa dengannya?" gerutu Jae Kyung kesal. Sungmin tersenyum. "Tidak perlu dikhawatirkan! Dia memang orangnya seperti itu. Masih kekanak-kanakkan," jelas Sungmin menenangkan. Jae Kyung menatap Sungmin. "Kau adalah bagian dari keluarga kami." Jae Kyung ingat ketika Sungmin mengatakannya. Ia tersenyum.
                   "Komawo, hyung," ucapnya.
                Sungmin mengacak-acak rambut Jae Kyung. "Hei, berapa kali kau mengatakan hal itu? Berhenti berterima kasih padaku dan bangunkan member yang lain!" suruh Sungmin.
Jae Kyung meletakkan piring yang sejak tadi dipegannya. "Ne, hyung!" ucap Jae Kyung. Jae Kyung buru-buru masuk ke kamar tiap-tiap member untuk membangunkan mereka.
--
              "Woah.. kalian yang membuatkan semua ini?" tanya Siwon ketika melihat meja makan sudah terhidang berbagai macam makanan. Sungmin memeluk bahu Jae Kyung.
               "Tentu saja! Kami hebatkan?" bangga Sungmin. "Kalian benar-benar yang terbaik!" Shindong mengacungkan jempolnya. Jae Kyung tertawa. "Silahkan dimakan!" suruh Jae Kyung. Mereka semua duduk di meja makan dan mulai memakan sarapan mereka.
               "Tapi, di mana Kyuhyun? Apa dia belum bangun?" tanya Eunhyuk. "Ah.. tadi dia sudah bangun, tapi dia tidak mau memakan sarapannya," jawab Jae Kyung.
"Ah.. Aku mengerti," ucap mereka. Member yang lain sudah tahu alasan Kyuhyun menolak sarapannya. "Padahal ini enak sekali.." ungkap Ryeowook.
              "Oh iya, hari ini aku mau belanja untuk keperluan konser kita nanti. Siapa yang mau ikut denganku?" tawar Leeteuk. "Woah hyung.. tidak biasanya kau mengajak kita seperti ini? Biasanya kau langsung belanja sendiri," sindir Yesung. Leeteuk menepuk bahu Yesung.
            "Yesung-ah.. bagaimanapun juga ini konser kita yang pertama setelah kita lama tidak comeback, setidaknya, kita bisa belanja bersama-sama," jawab Leeteuk. "Bukan karena kau membutuhkan uang kami, jika uang yang kau punya tidak cukup?" sindir Siwon.
             "Ah.. sudahlah, kalau kalian tidak ingin ikut." Leeteuk jadi kesal. "Araso-araso.. jangan marah seperti itu! Kita kan hanya bercanda," tawa Siwon diikuti yang lain.
--
             Jae Kyung memutuskan untuk berdiam di dorm saja. Ia tidak ikut Leeteuk dan lainnya pergi. Toh.. dia juga tidak akan ambil bagian dalam konser itu. Jae Kyung menghabiskan waktunya dengan menonton televisi, namun tidak ada acara yang dapat melepaskan Jae Kyung dari rasa bosannya.
           "Krukk.."
            Perut Jae Kyung berbunyi tiba-tiba. Jae Kyung memegang perutnya. "Sabarlah, anakku! Eomma akan memberimu makan.." Jae Kyung berjalan ke dapur dan membuka lemari es. Ia mencari-cari bahan apa yang bisa ia gunakan untuk memasak. Walaupun sebenarnya, Jae Kyung tidak pandai memasak, tapi setidaknya.. dia mengerti sedikit.
           "Ceklekk.."
            Jae Kyung mendengar suara pintu dibuka. Itu pasti Kyuhyun. Siapa lagi yang ada di sini, selain dirinya dan Kyuhyun? Kyuhyun pasti ingin mencari makanan. Bukankah dia belum makan sejak tadi pagi? Sekarang bahkan sudah hampir sore. Ia melihat Kyuhyun berjalan melewati dapur. Jae Kyung berjalan mengikutinya.
             "Kyuhyun-ah.. kau-" Jae Kyung berhenti melihat Kyuhyun tergesa-gesa masuk ke dalam kamar mandi.
             "Huek.. huekk.."
             Kyuhyun memuntahkan isi perutnya ke dalam kloset. Jae Kyung cemas buru-buru menghampiri Kyuhyun. "Apa kau tidak apa?" "Jangan mendekat!" bentakkan Kyuhyun membuat Jae Kyung berhenti. Kyuhyun muntah lagi.
              "Wajahmu pucat sekali.." Jae Kyung hendak mendekat lagi, namun Kyuhyun membentaknya. "Aku bilang, jangan mendekat!" suruhnya. Kyuhyun menyiram klosetnya dan mencuci mulutnya.
              "Aish.. ini memalukan.."
               Walaupun Kyuhyun hanya bergumam kecil, namun Jae Kyung masih dapat mendengarnya. Pasti hal seperti ini sangat memalukan baginya. Jae Kyung menghela nafasnya berat.
               "Apa kau ingin ke rumah sakit?" tanya Jae Kyung. Kyuhyun menatap Jae Kyung. "Jangan berlebihan! Sakit seperti ini saja, aku bisa akh-" Kyuhyun menggerang memegangi perutnya.
                    Jae Kyung gemas. Ia segera memapah Kyuhyun untuk berbaring di sofa. "Kurasa kau terkena maag. Kau ingin aku buatkan bubur?" tawar Jae Kyung. "Tidak usah.. aku hanya perlu istirahat," tolak Kyuhyun dengan suara lemah.
                     "Berhentilah bersikap kekanak-kanakan! Aku akan memasakkanmu bubur, dan kau harus memakannya, kalau tidak, kita ke rumah sakit. Mengerti?" ucap Jae kyung tidak sabar. Kyuhyun sepertinya tidak mempunyai tenaga untuk berdebat lagi. Ia diam saja.
Jae Kyung kembali ke dapur. Beruntung ia menemukan bubur cepat saji, jadi dia tinggal harus mengelolahnya. Tidak sampai sepuluh menit, bubur untuk Kyuhyun sudah jadi. Jae kyung buru-buru menghampiri Kyuhyun.
                "Ini makanlah!" suruh Jae Kyung. Jae Kyung membantu Kyuhyun bangun. Ia hendak menyuapi Kyuhyun, namun Kyuhyun menolaknya. "Aku bisa sendiri," ucapnya lemah. Kyuhyun mengambil sesendok, namun tangan Kyuhyun gemetaran.
                "Sini, biar aku saja!" Jae Kyung mengambil sendok di tangan Kyuhyun dan mengarahkannya ke mulut Kyuhyun. "Aaa!" suruh Jae Kyung. Kyuhyun terdiam lama. "Ppalli!" Jae Kyung tidak sabar. "Aishh.. jangan beritahu anak-anak yang lain mengenai hal ini!" suruh Kyuhyun malu. Kyuhyun membuka mulutnya dan mulai memakan bubur buatan Jae Kyung.
--
               "Akh.." Kyuhyun merasa perutnya dililit sesuatu. Rasanya sakit sekali, padahal tadi ia sudah meminum obat anti maag. Jae Kyung datang mengampiri Kyuhyun. "Apa aku perlu menelepon ambulance?" tanya Jae Kyung. Aish.. rasanya memalukan sekali membiarkan dia melihatku seperti ini, batin Kyuhyun. Kyuhyun menggeleng lemah. "Kalau sampai media massa mengetahuinya, itu akan jadi berita yang besar. Bisa-bisa, konser bulan depan dibatalkan," jelasnya.
                "Kalau begitu, aku akan menelepon member yang lain." Jae Kyung hendak pergi mengambil ponselnya, namun Kyuhyun menahan tangannya. "Andwe, hajima!" ucap Kyuhyun.
Gerakannya tadi, membuat perut Kyuhyun semakin sakit. Kyuhyun memejamkan matanya, menahan sakit. Entah-mengapa, ia tidak ingin Jae Kyung menelepon member lain. Ia tidak ingin member lain cepat pulang.
                 "Tapi, kau mungkin akan bertambah parah, dan aku tidak tahu harus melakukan apa," bantah Jae Kyung. Kyuhyun menarik tangan Jae Kyung, sehingga ia terduduk di sebelah Kyuhyun. Selama ini, aku bertanya-tanya.. ada apa dengan diriku, mengapa aku seperti ini, mengapa aku lakukan itu, kenapa aku begitu sakit ketika melihatnya bersama orang lain.. Sekarang, aku menyadarinya. Jawabannya sangat sederhana..
                Kyuhyun menaruh tangan Jae Kyung di dadanya. "Aku hanya.. perlu kau ada di sini.." Aku.. mencintainya..
                                                                                                 -------o0o-------

A DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang