07

354 157 138
                                    

Seorang pria seusia Bella berdiri di balik pintu, tanganya tergerak untuk mengetuk pintu di hadapannya.

Tok tok tokk

"Assalamualaikum," salam Ebi. Iya laki-laki itu adalah sepupu Bella, bernama Ebi.

"Wa'alaikumussalam," jawab Hansen dari dalam sembari membuka kan pintu.

"Selamat malam, om." Ebi mencium punggung tangan Hansen.

"Malam Ebi," balasnya

"Bella, mana om?"

"Ada, sebentar ya om panggilin Bella, kamu duduk aja dulu,"kata Hansen mendapat anggukan dari Ebi.

"Ayaaahh," sapa Bella

"Nah ini anaknya," ujar Hansen

"Baru mau ayah panggil," sambungnya

"Bel, udah?" tanya Ebi

"Ya udah ayah, kalo gitu Bella pergi dulu ya?" pamit Bella pada Hansen.

"Iya hati-hati, ya." balas Hansen

Di rumah sakit tepatnya di depan ruangan ICU sudah ada inti Aefar juga Ziya dan Uzma.

"Hii gais," sapa Bella

"Bel bell, gue minta tolong banget sama lo. Golongan darah lo AB rhesus negatif kan?" ujar Ziya

"Ya-- iyaa, golongan darah gue AB rhesus negatif. Emang kenapa sii? Aksel kenapa kok bisa masuk ICU?" bingung Bella

"Aksel kena tusuk terus dia kehilangan banyak darah Bel, dan secepatnya juga harus operasi, tapi darah kita gak ada yang cocok sama dia," jelas Hans

"Astagfirullah. Kena tusuk? kok bisa?" kaget Bella

"Ceritanya panjang, mending sekarang lo donorin darah lo dulu buat Aksel," ucap Sagara

"Iya bener tu, lo mau kan Bel?" tanya Arhan

"Ha-h...." Bella menggercapkan matanya bingung.

"Iya, gue mau."

Bella menidurkan tubuhnya pada brankar yang terletak di samping brankar Aksel.

Tranfusi darah sedang dilakukan, Bella sebenarnya takut dengan jarum, tapi karena ia ingin menyelamatkan nyawa temannya. Jadi sebisa mungkin Bella menepis rasa takut nya pada jarum tersebut.

"Udah Bel?" tanya Ziya pada Bella.

Bella menaggukan kepalanya dengan senyuman "Udah"

"Duduk duduk, muka lo pucet banget Bel," titah Uzma

"Gue anter balik," tiba-tiba Sagara bersuara.

Bella menoleh sekilas pada Sagara. "Gak usah, makasih," tolak Bella halus.

"Gue benci penolakan!" ucap Sagara menarik tangan Bella.

Bella yang sedang lemas dan pusing tak mau berdebat panjang, akhirnya Bella menuruti Sagara.

"Busett ituu bos lo pada abis kesambet apaan?" heran Uzma

SAGARA (AKHIR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang