SAGARA (AKHIR)

14

BRAKKKK

Gebrakan meja terdengar begitu keras di telinga para pengunjung warung seblak mang Dudung. Serontak semua orang yang sedang berada didalamnya menoleh ke arah luar.

"Anjrit. Bi," ujar Bella menepuk pundak Ebi.

"Lo tunggu sini,"

"Eh, lo mau ngapain bege?" tanya Bella

"Udahh lo tunggu sini."

"Ngapain lo pada?" tanya Ebi dengan tengil nya

"Mampus Ada inti Aefar. Cabut-cabut," ucap salah seorang pereman itu.

"WOII KO CABUT, BELUM BERANTEM KITA." teriak Ebi

"Yahhh gagal dah gue, padahal udah lama banget ni tangan gak mukulin orang." ucap Ebi

"Ckk Ebi!" bentak Bella

"Peace," ucap Ebi cengegesan dengan dua jari yang ia bentuk menjadi huruf v.

"Alhamdulillah, makasih ya mas udah bikin mereka pergi," ucap Mang Dudung

"Iya Mang sama-sama," jawab Ebi

"Kalau begitu seblak buat mas sama mba nya gratis, yang paling spesial." ujar Mang Dudung

"Asekk, ditunggu Mang," balas Ebi

Setelah selesai menghabiskan seblaknya Ebi kembali menjalankan tugasnya untuk mengantar Bella sampai rumah dengan selamat.

"Sampaiii," ucap Ebi Ketika sampai didepan rumah Bella.

"Berapa pak?" tanya Bella mengejek

"Yeuh lau kira gue kang ojek," ucap Ebi tak terima

"Hehe mirip, dikit." ucap Bella dengan tampang watados nya.

Watados(wajah tanpa dosa)

"Ya udah kalo gitu, gue balik." pamit Ebi

"Gak mau mampir dulu?" tanya Bella

"Kaga dah, bosen." ujar Ebi

"Yeuh marno, awas lo! gak gue bukin pintu kalo ke sini."

"Dahlah dahlah mo balik, bye." ujar Ebi melajukan motornya kembali.

"Ati-ati, jatoh bangun sendiri," teriak Bella

Setibanya di rumah satu hal yang selalu Bella rasakan adalah kerinduan kepada sang Ibunda.

Biasanya ketika Bella pulang pasti didepan pintu, sang Ibu menyambut kedatanganya, namun enam tahun sudah Bella tidak merasakan hal itu lagi.

Bella membuang nafasnya kasar "Bersih-bersih dulu deh, abis itu ke makam Ibu," ucap Bella

~°~°

"Assalamualaikum, Ibu,"

"Ibu, lagi apa?"

"Ibu, kangen bella gak?"