Riana melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan anjuran Dokter. Tentu saja diajarkan oleh ibunya sendiri yang profesinya sebagai Dokter.
"Ya ampun, demam nya tinggi banget," ujar Riana
Sagara memegang kening Bella. "Astaga panas benget," ucap Sagara. Dengan cepat Sagara mengambil KoolFever dan menempelkannya pada dahi Bella."
"Ambulanya kok lama banget ya?" panik Ziya
"Wait wait, gue mau telfon nyokap gue dulu," ujar Riana
"Hallo mah"
"Iya kenapa dek?"
"Ma, ini temen adek ada yang pingsan terus badan nya demam tinggi. Adek mau bawa ke rumah sakit tempat mama praktek ya"
"Astaga. Yaudah bawa cepet kesini, adek udah telfon ambulance?"
"Udah ma, nah itu ambulance nya dateng"
"Yaudah kalo gitu hati-hati"
Tut
"Biar gue yang angkat," ucap Sagara
Kelima inti Aefar juga teman-teman Bella ikut ke rumah sakit. Di ambulance hanya ada Riana dan Sagara, sedangkan yang lainnya mengikuti ambulance dari belakang.
*****
Naluri orang tua pada anaknya memang tak pernah meleset. Saat bekerja tadi tak segaja Hansen menyenggol gelas berisi Air putih di meja nya.
"Astagfirullah."
"Kenapa tiba-tiba aku cemas banget sama Bella ya?"
"Hati aku jadi gak tenang gini,"
"Aku coba telfon Bella deh,"
Hansen mengambil ponsel yang ia latekan di samping kanan laptopnya, ia mengotak atik ponselnya mencari kontak Bella.
Sudah lebih dari tiga kali Hansen menelfon Bella, namun tidak ada jawaban. Hal tersebut mampu membuat Hansen semakin gelisah.
"Astagfirullah hal'adzim, kok gak di angkat-angkat ya?"
"Semoga Bella baik-baik aja, lindungi putriku ya Tuhan."
Tak lama ponsel Hansen berdering, namun, bukan Bella yang menelfon melainkan Uzma.
"Assalamualaikum, halo om,"
"Wa'alaikumussalam uzma, kamu lagi sama Bella gak ya? dari tadi om telfonin tapi gak di angkat"
"Ee iya om, ini...."
"Kenapa uzma.?"
"E-eemm...."
"Gimana ni?" bisik Uzma pada Ziya
"Yudah kasih tau aja."
"Halo Uzma, gimana Bella? lagi sama kamu nggak?" "
*****
"Mana Bella, gimana keadaanya?" tanya Hansen sesampainya di rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA (AKHIR)
RomancePeople will come, then it will change, and in the end it can leave, but not with memories. "Tidak ada yang abadi kecuali..., kenangan." Instagram: @ninanrsyh_