Tanpa terasa rumah tangga yang dulunya Bella anggap tak serius itu kini berjalan enam bulan tepat hari ini, semakin bertambahnya usia pernikahan semakin lengket keduanya, Bella bahkan tak bisa berlama-lama berpisah dengan Adnan jika suaminya keluar bersama Kai.Adnan mengucek matanya saat wajahnya terpapar sinar matahari, kemudian pria itu menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Bella berkacak pinggang setelah menyibak gorden kamar, tadi malam ia menunggu Adnan sampai jam 12 malam hingga dirinya ketiduran dan pagi tadi rasa kesalnya menyeruak begitu saja saat mendapati dirinya tak mengenakan sehelai benang alis bugil.
"Mas Adnan!!" Teriak Bella kencang-kencang.
"Hum, aku masih mengantuk sayang, semalam aku pulang jam dua," jawab Adnan serak.
Bella membulatkan matanya, bahunya naik turun dan hidungnya kempas kempis saat mendapati respon Adnan yang agak menyebalkan. Bella lari menuju ranjang lalu melompat naik ke ranjang hingga menimpa Adnan.
"Rasain tuh rasain!" Bella terus melompat di atas tubuh Adnan hingga pria itu memekik seperti tercekik.
"Ahk, sayang, sakit," adu Adnan sembari menyibak selimut yang tadi menutupi wajahnya.
Bella mendelik tajam lalu menampar Adnan hingga membuat pria itu meringis. Adnan menatap Bella dramatis sembari memegangi pipinya, "sayang, kenapa sih?"
"Kenapa, kenapa... semalam kamu perkosa aku!!" Ucap Bella geram seraya memukuli Adnan kuat-kuat.
Adnan menyunggingkan senyumnya lebar-lebar hingga matanya menyipit, "kamu udah aku bangunin tapi nggak bangun-bangun."
Bella menoyor wajah Adnan, "nggak sopan tahu nggak?!"
"Kan istri sendiri, letak nggak sopannya itu dimana?"
"Kamu nggak bilang-bilang dulu!"
Adnan menghela nafas seraya menyugar rambutnya, "lho aku udah bangunin tapi kamu tidurnya pules."
"Alasan!" Kesal Bella kemudian turun dari ranjang lalu melangkah keluar kamar.
Adnan yang merasa terancam langsung melompat turun dari ranjang dan mengekori Bella ke dapur, memeluk sang istri dari belakang dengan mesra seraya membisikkan kalimat romantis. Bella berontak, mencoba melepaskan jari-jari panjang Adnan yang kini menyelusupkan jemarinya ke dalam baju Bella seraya mengusap lembut perutnya.
Kai yang semalam tidur di lantai dua menuruni anak tangga, namun pria itu langsung teriak histeris saat melihat kemesraan Adnan pagi ini.
Mendengar teriakan dari arah tangga membuat keduanya langsung menjauh dari satu sama lain, Adnan melebarkan pupil matanya saat melihat Kai di ujung tangga, kemudian Adnan semakin melebarkan pupil matanya saat melihat paha Bella yang terumbar kemana-mana.
Adnan mendorong sang istri agar kembali ke dalam kamar, "ganti baju dulu!!!" pintanya panik. Bagaimana Adnan tak panik jika Bella hanya menggunakan kemeja yang dipakai Adnan semalam.
"ANJING!! LO NGAPAIN DISINI!!" Maki Adnan sembari menendang bokong Kai kuat-kuat.
"Sakit sialan!" Balas Kai marah.
"Mampus! Itu nggak seberapa dibandingkan sama apa yang lo lihat barusan!"
"Gue nggak lihat apa-apa njing! Gue juga nggak tahu kenapa gue bisa ada di rumah lo, perasaan gue semalem di klub," ucap Kai seraya menarik kursi meja makan lalu mendudukinya, sedangkan sudah ada beberapa jenis lauk yang masih panas diletakkan di atas meja.
"Karena lo mabuk sialan! Lo nyusahin gue semalem!!" Kesal Adnan saat mengingat bagaimana merepotkannya Kai semalam, dan jika saja Adnan tak datang tepat waktu semalam mungkin sudah ada perempuan yang dilecehkan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage, Not Dating
Romance"Enggak usah basa-basi mending kita langsung cipokan aja." Berawal dari kalimat candaan dan berakhir mala petaka, Bella yang iseng mengucap kalimat haram itu harus berurusan dengan Adnan, bukan berurusan dalam artian ringan tetapi dalam artian begit...