chapter 22

936 138 1
                                    

Beberapa hari kemudian

Setiap hari [m/n] selalu kena masalah yang dimana dia selalu diganggu, dilukai bahkan difitnah siapa lagi kalau bukan aurel pelakunya

Dia selalu membawa pengikutnya bersamanya untuk membully [m/n] namun aksinya di gagal kan dikarenakan oleh Aris, Alvin, cleo dan izanagi saat tak sengaja melihat [m/n]

Sedangkan [m/n] hanya sabar dan terus bersabar menghadapinya menjadikan masalah ini sebagai ujian kesabarannya

Namun walau begitu, rasa sabar nya telah hilang saat aurel melakukan sesuatu yang terbilang menjijikkan padanya

Ini bukan lagi menjatuhkan atau di permalukan tapi ini lebih parahnya dapat menjatuhkan martabat dan harga dirinya yang sebagai kaslana

Ruang perpustakaan

Saat ini guru yang menjaga perpustakaan tidak ada, [m/n] duduk di salah satu meja dan membaca beberapa buku

Disaat itulah kejadian dimana [m/n] sudah tak tertahankan lagi ingin melukai aurel

"*Hoamm* Apa tidak ada buku yang menarik disini seperti tentang dewa kaslana karena aku sangat membutuhkan informasinya" [M/n] mengucek matanya sedangkan sebelah tangannya membalik setiap lembar buku yang dibacanya

"Hei, apa kau sedang sendirian manis?" Ada 2 orang siswa laki-laki yang berdiri di samping [m/n] panggil si A dan B

"Maaf aku tidak mengenal kalian bisakah tidak menggangguku untuk saat ini" [M/n] masih menatap bukunya tidak memedulikan siswa yang sudah menyeringai itu

"Jangan begitu tuan [m/n] dan maafkan ketidaksopanan ku ini karena ada seseorang yang mengatakan jika ada remaja yang manis dan cantik disini" Ucap A menyeringai

"Dan benar saja kami menemukan apa yang kami inginkan, beruntung disini sangat sepi bagaimana kalau bermain sebentar" Ucap B menyeringai

"Apa yang kalian maksud disini tidak ada wanita, jika ingin mencari wa- hah!?" Mata [m/n] melebar saat kedua tangannya di ikat menjadi satu

"Tu-tunggu apa yang kalian lakukan?! Lepaskan sialan!!" [M/n] menatap kedua orang itu dengan marah yang seenaknya mengikat dirinya

Setelah mengikat [m/n] kedua orang itu mengangkat tubuhnya lalu membalikkan menjadi telentang di atas meja

"Wah wah tak kusangka tubuhmu akan sebagus ini, baiklah kita mulai" A menyeringai sambil membuka kancing seragam [m/n]

Sedangkan B menahan kakinya agar tidak menendang mereka, saat si A sudah membuka setengah kancing bajunya dia sedikit mengelus dada milik [m/n]

"Oi sialan, apa kalian tidak mendengarkan ku untuk melepaskan ikatan ini" Wajah [m/n] menggelap nada bicaranya menjadi berat, dia sudah lelah akan semua hal ini

"Hahahaha... Kau ingin mengintimidasi kami? Percuma saja karena sekarang kau berada di tangan kami" B tertawa cukup keras mengejek perkataan [m/n]

'Hehh.. Percuma ya' [m/n] menyeringai mengangkat jari telunjuknya seketika di atas tercipta 2 lubang dimensi yang berada di atas A dan B

[M/n] langsung menurunkan jari telunjuknya, lubang dimensi yang berada di atas langsung menjatuhkan sebuah pedang dan langsung menusuk bahu ke dua orang itu

Namun [m/n] menusuknya tidak berada di area yang fatal agar mereka bisa hidup walau akan mengalami koma yang berkepanjangan

"Aarrggg!! K-kau *uhuk*" A dan B berteriak kesakitan mereka mengeluarkan banyak darah dari mulutnya

Namun A sempat berbicara pada [m/n] walau hanya sebentar dan langsung terjatuh pingsan ke kurangan darah

[M/n] melepaskan ikatan menggunakan belati yang tercipta dari es, berdiri memandang datar ke arah 2 orang yang masih tertusuk oleh pedang

|God of the ruler| Male reader x genshin impactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang