Masih dengan ruangan yang sama di penuhi oleh cahaya bintang terdapat 2 orang yang berdiri saling berhadapan satu sama lain
"Kau hebat bisa menyerap semuanya tanpa tersisa, tidak sia-sia aku menunggu puluhan ribu tahun hanya untuk memberikan warisan biasa ini"
"Hahhh.... Andai saja aku masih hidup pasti kau sudah bersamaku selamanya, aku iri dengan orang yang menyukaimu bisa bersama"
"Wajahmu mengingatkan ku padanya. orang yang kusukai, wajahnya yang manis saat tertawa dan cantik saat tersenyum kelakuannya seperti anak kecil"
"Namun dia mati terbunuh saat mengikuti ku perang, aku merasa bersalah tidak bisa melindunginya" Raphael menatap [m/n] dengan kesedihan
"Aku turut berduka atas kematian orang yang kau sukai" Ucap [m/n]
"Tidak apa-apa sekarang aku bisa bebas karena sudah menyerahkan warisan kekuatan ku" Raphael berjalan mendekati [m/n]
Raphael mulai memeluk [m/n] dan menatap wajahnya yang hanya berjarak 5 cm
"Aku senang bertemu denganmu, mungkin kau adalah reinkarnasi darinya yang jauh lebih kuat"
"Jaga dirimu baik-baik [m/n]" Raphael berubah menjadi butiran cahaya namun sebelum menghilang sepenuhnya dia sempat mencium dahi [m/n]
Dan pergi menghilang tanpa menyisakan apa pun
Setelah semua selesai, ruangan dimensinya menjadi bercahaya terang hingga menusuk mata [m/n] yang mau tidak mau harus menutup mata
Karena sudah mereda menjadi gelap akhirnya [m/n] membuka matanya, yang pertama kali ia lihat adalah lantai altar
Ternyata dia dari tadi pingsan di atas altar, [m/n] mulai bangun dan berdiri membersihkan bajunya
"Semoga kau tenang disana raphael, aku berjanji untuk membalaskan dendammu" [M/n] tersenyum dan mulai berjalan pergi keluar menemui ayahnya
Terlihat sang ayah yang sedang berdiri di luar dengan sebuah pedangnya menatap waspada di depan jika takut ada yang kemari
"Ayahh!?"
"Kau sudah selesai bagaimana? Sepertinya kau berhasil membangkitkan kekuatan mu ya"
"Hahahhaa..... Tidak sia-sia aku mengajakmu kemari, kalau begitu mari kita pulang pasti ibumu sudah mengkhawatirkan mu" Ayah nya menepuk bahu [m/n] karena senang mendengar anaknya berhasil
Sedangkan [m/n] hanya mengangguk dan sang ayah menteleport pulang ke kerajaannya
Skip esok hari
Seperti biasa [m/n] saat pagi langsung pergi ke luar untuk bersenang-senang di ibu kota, violet pelayan pribadinya sudah terbiasa dengan sikap dari tuannya itu yang menyukai kebebasan
"Seperti biasa aku akan mencari anak-anak untuk diajak bermain bersama karena ini masih dalam masa hukuman ku ya bisa dibilang melanggar aturan tapi bodoh amat" Berjalan dengan riang melewati orang-orang pejalan kaki
"Sudah ku duga kau akan bersenang-senang disini, kapan kau akan kembali ke akademi?" Suara yang lembut namun berat saat bicara siapa lagi kalau bukan aris yang berbicara
"Waaahh.... Se-sejak kapan kau berada di sana? Bukankah kau berada di Akademi saat ini" [M/n] terkejut mendapati aris yang berdiri di atas rumah orang dengan santainya
"Tentu saja aku akan membolos seperti mu, jangan kira aku tak bisa seperti mu yang suka melanggar aturan" [M/n] yang mendengarnya hanya memutar bola mata malas
"Apa-apaan dengan ekspresi mu itu sialan" Aris sedikit kesal saat melihat ekspresi wajah [m/n]
"Bertarung lah denganku aris" Karena [m/n] gabut mau ngapain jadi dia berencana mengajaknya duel
"Ohhh....sepertinya kau ingin mengalahkan ku ya" Aris tersenyum dengan kesan yang mengejek
"Ya lagi pula hari sudah mulai siang jadi bagaimana pendapat mu tentang bertarung ini" Ucap [m/n]
Aris melompat turun dari atas rumah dan mendekati [m/n]
"Baiklah bagaimana jika yang kalah harus menuruti perkataan yang menang" Aris tersenyum remeh di hadapan [m/n]
"Terserah kau saja"
'Lagi pula aku hanya ingin mengetes kekuatanku, apakah ada perubahan karena aku belum menggunakan nya sama sekali' [m/n] hanya bisa menghela napas melihat tingkah laku Aris yang menyebalkan
"Baiklah kalau begitu ayoo kita kehutan yang terdapat padang rumput yang luas" Aris berlari cepat menuju hutan
[M/n] hanya mengikuti nya dari belakang, hingga sampai pada tempat yang dimaksud
"Apa kau ingin memberi peraturan dalam duel ini?" Terlihat Aris dan [m/n] yang sudah berhadap-hadapan untuk memulai pertarungan
"Tidak ada" Ucap [m/n] yang menatap Aris dengan tersenyum
Mereka berdua saling tersenyum dan masing-masing mengeluarkan pedangnya tentu saja [m/n] menggunakan pedang andalannya(putih)
"Mari kita mulai!!"
Setelah ucapan secara bersamaan, Aris dan [m/n] saling menyerang
Saling menabrakkan pedang satu sama lain hingga mengeluarkan percikan api, mereka berdua terlihat sangat menikmati pertarungan nya
"Sudah cukup bermain-main pedangnya" Aris langsung mengeluarkan jurusnya yaitu tebasan maut yang menggunakan elemen elektro
'Jadi begitu, hehh.. Kita lihat tebasan siapa yang lebih hebat' [m/n] tersenyum dan mulai membuat serangannya
Aris mundur dan melompat tinggi di udara, mengalirkan elemen electro nya pada pedang dan mulai menebas angin tepat di depan [m/n] hingga memunculkan sayatan pedang yang besar
[M/n] yang melihat tebasan itu juga bersiap dengan pedangnya yang hanya dialiri oleh elemen cryo, mulai menangkis serangan dari Aris menyebabkan serangannya berbelok ke mana-mana
Hingga membuat ledakan yang cukup besar di area hutan
"Hahahhaa..... Sampai kapan kau akan bertahan [m/n] jika kau hanya menahan serangan ku saja" Aris tertawa melihat [m/n] yang seperti kesulitan untuk menahan serangannya
'Memang benar serangannya sangat kuat hingga aku harus sedikit mundur agar tidak terkena serangan tebasannya itu'
'Tapi bagaimana dengan ini' [m/n] tersenyum miring di sela-sela bertarungnya
Tangan kirinya terulur kedepan dan mulai memunculkan beberapa lingkaran hitam yang melindungi [m/n], lingkaran itu adalah dimensional yang menyerap serangan dari Aris
Aris yang melihatnya sedikit terkejut saat mengetahui lingkaran dimensinya berpindah pada tempat Aris, yang saat ini mengelilingi nya dan serangan yang tadi mulai berbalik padanya
Yang berjumlah 2x lipat dari serangan Aris dan mengenainya membuat ledakan yang besar hingga membuat angin yang kencang
Bersambung~~~
Untuk mata [m/n] kemarin aku ambil dari kiana Herrscher of the void kayak gini, jadi matanya tidak biru