[M/n] berada di ibukota saat ini dengan kedua sahabatnya
"Apa kalian sudah mengerjakan sesuai perintahku?"
"Tentu saja, kami sudah mengumpulkan mayat akibat serangan malam itu"
[M/n] melihat para mayat dari rakyatnya berjejer rapih satu persatu
"Izanagi bukankah kau ingin melihat bagaimana cara membangkitkan mereka yang sudah tiada?"
"Maka inilah waktunya, lihat lah baik-baik"
[M/n] memejamkan matanya lalu merentangkan kedua tangannya untuk mengumpulkan jiwa dan di disatukan kembali pada tubuh masing-masing
Dan saat ini langit berubah menjadi gelap layaknya malam, saat [m/n] telah selesai menyatukan jiwa dengan tubuh mayat
Kini [m/n] menyayat tangannya sendiri hingga butiran-butiran darahnya melayang tepat diatas para mayat yang akan dibangkitkan
"Bangkit!"
Hanya dengan 1 kata secara tiba-tiba lingkaran sihir berwarna merah tercipta di bawah darah [m/n] yang melayang
Kemudian darah itu jatuh dalam lingkaran sihir hingga menyatu lalu lingkaran sihir yang telah menyatu dengan darah terserap ke dalam tubuh yang ingin dibangkitkan
Membuat tubuh mereka kembali seperti sediakala tanpa ada yang cacat sedikitpun
[M/n] mengehela napas kedua tangannya mulai turun dan langit kembali cerah seperti semula
[M/n] menoleh kepada kedua temannya yang terlihat terkejut bahkan tatapannya seperti tak percaya apa yang dihadapannya
"Lihat lah sebentar lagi mereka akan bangun dan ingatannya akan tetap ada hingga mengingat kematian mereka sendiri"
Benar saja yang dikatakan [m/n] orang yang telah mati kini hidup kembali membuka matanya bahkan bangun dari tidur panjangnya
Hingga keluarga nya menangis senang dan memeluknya dengan erat bahkan ucapan terimakasih untuk [m/n] secara tulus
"Aku tak percaya jika sihir dapat membangkitkan orang mati"
"Ya seperti itulah jika kau memiliki kekuatan yang besar pasti bisa melakukannya, dan kau juga seorang kitsune yang ahli sihir bukan?"
"Maka pelajari lah jika memang kau mampu"
"Bagaimana denganku? Apa kau memiliki sebuah kekuatan yang besar dan hebat untukku pelajari?"
"Sepertinya aku tak memiliki sihir yang cocok untukmu, maaf ya aris mungkin lain kali akan kupikirkan"
Aris terlihat murung sedangkan izanagi tersenyum kemenangan
"Selanjutnya adalah eehhhh..... Sepertinya memang harus memperbaiki ibu kota seperti semula"
[M/n] bersweetdrop menatap ibu kota yang hancur lebur hampir seperti tanah
"Sighh... Sepertinya hari ini adalah pekerjaan yang berat ya"
[M/n] Mengangkat sebelah tangannya hingga terciptalah lingkaran sihir yang berbentuk seperti jam raksasa
"Riset"
Dengan 1 kata semua bangunan ibu kota melayang dan menyatu satu per satu membentuk seperti sediakala
Hanya saja [m/n] meriset bangunan yang hancur bukan meriset waktu yang lalu karena menurutnya yang lalu sudahlah berlalu jika dirinya meriset ulang waktu maka dirinya akan melihat kematian ayah ibunya kembali
Ctakk....
[M/n] menjentikkan jari dan lingkaran sihir waktu menghilang dalam sekejap
"Hanya dengan sihir semuanya menjadi lebih mudah ya..."
Aris berkacak pinggang seolah olah dialah yang telah melakukan semuanya
"[M/n] dimensi ini akan hancur dalam beberapa waktu, apa kau memiliki ide untuk itu? Jika tidak dilakukan mungkin kita semua yang hidup di dimensi ini akan musnah dalam sekejap"
"Apa yang kau katakan memang benar izanagi, aku juga memiliki ide untuk itu"
[M/n] tersenyum memandang mereka berdua
"Apa itu?"
"Dengan cara membawa negeri ini ke dunia luar, bukankah itu ide yang bagus?"
"Kau yakin dengan itu? Apa kau tak takut ada semacam bahaya yang besar menimpa lagi? Atau ada dewa yang merebut negeri mu?"
"Kau bicara apa aris? Apa kau mengira aku selemah dulu? Tenang saja semuanya akan baik-baik saja selama aku yang memerintah"