Tengah hari [m/n] terbangun karena ada pikiran yang terlintas di dalam benaknya
"Benar juga bukannya aku bisa teleportasi? kenapa tidak ku gunakan saja untuk kembali ke rumah sementara, sampai masa hukuman ku selesai" [M/n] bangun terduduk di atas ranjangnya dia tersenyum saat dia ingin pulang
"Tapi kalo aku tidak beri tau nii-chan jika aku pergi kerumah, pasti dia akan mencariku setengah mati"
"Kalau begitu kita buatkan saja surat untuknya agar tidak mencariku. lagi pula dia juga bisa teleportasi jadi dia bisa pulang kapan saja" [M/n] mulai turun dari kasurnya lalu berjalan ke arah meja laci yang terdapat kertas, pena bulu dan tinta
[M/n] mulai menulis kata untuk diberikan pada kakaknya, memberi tau jika dirinya akan pulang kerumah dan kembali saat hukuman telah selesai
"Nah beres, kalau begitu taruh di atas meja dan selipkan pada vas bunga jika nii-chan tidak buta pasti dia akan melihat surat ini" [M/n] mulai bersiap-siap dari mandi dan mengganti pakaian
Saat sudah selesai dia mulai memfokuskan pikiran dan membayangkan tempat yang ingin dituju yaitu ke rumahnya
Cahaya menyelimuti tubuh [m/n] secara tiba-tiba dia sudah menginjakkan kakinya di kamar pribadinya
"Ahh~ akhirnya tempat yang paling kurindukan" [M/n] langsung merebahkan dirinya ke kasur dan memeluk bantal sesekali berguling-guling di kasurnya
"Lalu bagaimana jika ada professor yang memeriksa diriku yang masih dalam masa hukuman"
"Itu tidak mungkin karena aris adalah seorang ketua dewan siswa + nii-chan seorang ketua komite kedisiplinan tentu saja Professor tidak akan memeriksa diriku" [M/n] mulai beranjak pergi dari kamarnya menuju ibu dan ayah nya
Berjalan mengendap-endap melihat sekelilingnya untuk memastikan tidak ada pelayan dan penjaga yang melihatnya
Namun di setiap ruang tidak terdapat ayah ibunya, menghela napas sambil berjalan di setiap lorong saat ingin melewati jendela [m/n] langsung menghentikan langkahnya
Lalu menoleh ke jendela yang terdapat ayah dan ibunya sedang duduk di taman, [m/n] yang melihatnya langsung bersemangat dan pergi kebawah dengan terburu-buru
"Hihihi.... Ayah ibu aku datang" [M/n] tersenyum senang sambil berlari ke taman
Namun saat [m/n] hampir mendekati ayah ibunya dia tak sengaja mendengar pembicaraan yang tak boleh ia dengar
"Sayang, [m/n] sudah semakin tumbuh besar apa kau tak mau memberi taunya?" Kirana yang duduk menatap suaminya dengan lembut
"Hahh... Aku akan segera memberi taunya, namun apa dia akan sanggup menerima beban yang amat besar itu"
"Maksudku kau tau sendiri bukan leluhurmu beridentitaskan seorang dewa yang mendiami celestia tempat para dewa tinggal"
"Dan juga seorang penguasa celestia tapi dia meninggalkan tempat nya dan memilih membangun negeri baru saat ini bernama flowrence"
"Terlebih lagi kita sudah hidup sangat lama, tapi aku sangat senang kita dikaruniai seorang anak. Hanya saja aku takut para dewa di celestia masih mencari keberadaan kekuatan itu"
"Dan kekuatan itu berada di tubuh [m/n] saat ini, bahkan kekuatan nya bertambah kuat dari 5 tahun yang lalu hingga saat ini" Adelino menunduk lalu meminum tehnya hingga habis
'Yang benar saja! Kekuatan apa yang ayah maksud aku tidak mengerti!? Celestia mencari kekuatan yang hilang itu dan kekuatan itu berada dalam tubuhku!?'
'Wtf mati muda dong namanya kalo di incar sama dewa celestia, mana aku belom siap lagi' [m/n] yang mendengarnya sedikit terkejut sambil membayangkan dirinya melawan puluhan dewa
"Tenang saja itu tidak masalah, kita hanya perlu melindunginya dari mereka" Kirana hanya tersenyum hangat untuk menenangkan suaminya
"Aaayyyaahhh iibuuuuu aku pulangg" [M/n] berlari kearah orang tuanya dengan senyuman lebar
"Ehh!? [M/n] bagaimana bisa kau berada disini?" Ibu terlihat terkejut saat melihat [m/n] di hadapannya
"Apa kau kabur dari akademi mu [m/n]?" Ayah hanya tersenyum pada saat melihatnya
"Hehehhee... Aku dihukum dengan tidak mengikuti pelajaran selama 1 bulan jadi waktuku hanya tersisa 3 minggu saja jadinya aku berpikir lebih baik menghabiskan waktu bersama ayah dan ibu dirumah" [M/n] hanya bisa tersenyum canggung
"Meskipun begitu kekuatan mu hanya digunakan saat kau benar-benar membutuhkannya bukan untuk kenakalan mu dengan kabur dari akademi" Ibu dengan wajah yang marah namun tampak seperti orang yang sedang cemberut bagi [m/n]
"Jika kau sudah disini apa boleh buat, ayo kemari duduk bersama kau pasti lelah dengan masalah mu di akademi itu"
"Minum teh ini untuk membuatmu lebih rileks" Ayah menyuruh [m/n] untuk duduk bersama dengan memberikan secangkir teh
"Ayah?" Setelah [m/n] meminum teh nya dia mulai menatap sang ayah
"Ada ada [m/n]?" Ayah hanya memandangku dengan senyuman
"Bisakah kau membantu ku agar lebih kuat lagi?" Ucap [m/n]
"Kenapa kau ingin lebih kuat bukankah kau saat ini sudah sangat kuat" Ucap ayah
"Aku hanya merasa masih sangat lemah dibandingkan onii-chan, jika terjadi sesuatu apa aku bisa melindungi ayah, ibu dan juga kakak termasuk negeri flowrence ini" [M/n] menatap sang ayah dengan pandangan khawatir
"Siapa yang mengatakan kau lemah [m/n]? Kau adalah anak ibu yang terkuat tentu saja kau bisa melindungi semuanya" Ibu tersenyum sambil mengelus kepala [m/n] dengan lembut
"Tapi..... "
"Hahhh.... Mungkin sudah saatnya kau harus tau [m/n] cepat atau lambat sesuatu akan terjadi dan kau harus siap untuk menghadapi nya"
"Nanti malam tepat disaat bulan purnama aku akan membawa mu ke suatu tempat" Lalu ayah berdiri dan meninggal kan [m/n] dan ibu berdua
"Tapi sayang bukankah itu...." Ibu menghela napas melihat kepergian suaminya
"Kalau begitu ayo temani ibu jalan-jalan ke taman" [M/n] berdiri lalu mengulurkan tangannya untuk ibu
Mereka berdua berjalan sambil tersenyum dan tertawa saat [m/n] menceritakan kisahnya disekolah
Kirana gemas melihat kelakuan [m/n] yang manis, ia mencubit pipinya dan mengacak-acak rambut putranya saat melihat putranya memanyunkan bibirnya
Bersambung~~~
Banyak yang setuju kalau saya membuat adegan ekhem nya, jadi aku mau buat sesuai alur ceritanya aja dan ceritanya ada pada chapter 31 jadi maaf harus sabar menunggu
Maaf kalo kalian tidak menyukainya
