1 minggu kemudian
Hari-hari telah berlalu sekarang [m/n] dalam masa skorsing nya, dia tidak dapat mengikuti pembelajaran di akademinya saat ini
"Ibu mengirim surat untukmu, nih" Alvin menodongkan surat putih dengan ukiran emas pada adiknya
"Dari ibu? Apa ibu akan memarahiku?" [M/n] sedikit takut jika disuruh pulang dan dimarahi namun keuntungannya dia tidak akan kembali ke sekolah keparat ini
"Ntah lah, coba kau baca saja mungkin ibu sangat menghawatirkan mu saat kejadian minggu lalu"
"Aku pergi ke sekolah terlebih dahulu, ingat jangan kemana-mana dan mencari masalah. Tetap diam disini oke" Alvin membenarkan dasinya yang terlihat berantakan sesekali menatap [m/n]
"Cih kalau itu aku sudah tau, kau kira aku seorang troublemaker apa? yang sedikit-sedikit mencari masalah"
"Lagi pula itu juga salah aurel yang terus menganggu ku, sedangkan aku hanya membela diri sendiri apa salahnya" [M/n] mencibir tidak senang dengan perkataan kakaknya sambil menggembung kan pipinya
"Ya masalahnya itu kau terlalu kasar maksudku terlalu brutal hingga harus menusuk 3 murid sekaligus dan sebagai gantinya aku harus merawat aurel karena aku sudah berjanji memberikan apa yang dia inginkan sebagai minta maaf"
Mendengar perkataan kakaknya, [m/n] menatap tajam Alvin yang berdiri di depan ranjangnya itu
"Hah!! Kau merawat si nenek lampir itu yang benar saja, lalu kenapa kau malah memberikan sesuatu seperti itu"
"Bukankah nii-chan dapat menyembuhkannya dalam sekejap dengan kekuatanmu itu kenapa harus merawatnya" [M/n] sangat tidak menyukai jika kakaknya harus merawat aurel padahal dia sendiri memiliki adik untuk dijaga
"Ya mau bagaimana lagi, ini hanya membutuhkan 5 hari saja kenapa kau terlihat marah begitu"
"Apa jangan-jangan kau cemburu karena aku merawat orang lain dari pada dirimu ya" Alvin tersenyum jahil dan menggoda adiknya
"Ha!! Ma-mana mungkin aku cemburu padanya hanya saja dia adalah musuhku jadi kenapa harus kau yang merawatnya bukan kedua orang tuanya saja" [M/n] memalingkan wajahnya yang sedikit terlihat semburat merah di pipinya
"Hee~ aku tidak tau jika adikku semakin lama semakin tumbuh besar, kau jadi tsundere begini" Alvin menoel-noel pipi adiknya dengan sedikit tertawa
"Pergi sana sialan!! Bukannya kau harus pergi ke kelas mu" [M/n] menempis tangan kakaknya dari wajahnya
"Baik-baik tuan putri tsundere, kalau begitu aku pergi sekolah terlebih dulu" Alvin mengulurkan tangannya memegang pipi [m/n] lalu menunduk mencium puncuk rambut [m/n]
"Ingat jangan mencari masalah" Alvin berjalan pergi keluar sambil melambai pada [m/n]
"Apa-apaan dia itu seenaknya mencium kepala ku dan aku bukan wanita sialan!! Kenapa harus tuan putri lama-lama aku ingin operasi plastik saja"
"Untuk mengubah wajahku menjadi laki-laki cool tapi mana ada disini operasi plastik, hmmm... Yaudah sih gunakan pengubah wujud dari kekuatan ku saja" [M/n] membentuk pose berpikir lalu menatap surat yang diberikan oleh kakaknya
"Ohh iya ini surat dari ibu pasti isinya ceramah darinya, kalau marah sih aku tidak pernah melihat wajah ibu yang sedang marah"
"Oke kita lihat apa isi dari surat ini" [M/n] mengambil suratnya lalu dibuka dan melihat isi surat dari ibunya
From: Kirana kaslana
[M/n]! Kudengar dari violet kau sedang bertarung dengan anak bangsawan.
Apa kau terluka? Apa kau baik-baik saja disana? Jangan membuat ibu khawatir [m/n], kalian berdua adalah anak kesayangan ku jadi tidak boleh ada yang melukai kalian jika ada orang yang melukai kalian akan kupastikan orang itu tidak akan selamat dari genggaman ibu ini[M/n]! Kudengar kau habis bertarung bagaimana apa kau menang? Apa kau sudah menghajar habis-habisan orang yang mengganggumu itu? Ayah yakin kau akan menang karena kau telah diajarkan bertarung oleh ku yang hebat ini hahahaha......
Ekhem maksudku jaga dirimu baik-baik disana jika ada yang menyakiti mu jangan mundur tapi lawan lah mereka dan jangan takut jika kau tidak merasa bersalah
[M/n] sayang, ibu sangat merindukanmu dan kakakmu juga, kapan kalian bisa pulang dan berkumpul bersama seperti dulu tapi yang terpenting berhati-hatilah Ibu akan selalu mendukungmu
Ayah juga akan mendukung mu jangan lupa beristirahat [m/n]!!
For: [m/n] kaslana
"Hahahaha.... Ayah sangat lucu seperti biasanya dan juga ibu sangat suka khawatir seperti biasanya"
"Terima kasih atas motivasinya ayah ibu, aku pasti akan kembali ke rumah secepatnya dan berkumpul bersama seperti dulu"
"Aku tidak menyangka jika ayah dan ibu malah mendukung ku atas apa yang kulakukan" [M/n] tertawa lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur
"Hahhh.... Aku sangat ingin melihat ibu tersenyum lembut dan ayah yang suka membuat candaan, sungguh memiliki keluarga yang hangat adalah yang terbaik sepanjang masa" [M/n] tersenyum memejamkan mata dan tertidur sambil memeluk surat pemberian ibunya
Bersambung~~
Mohon maaf update ceritanya lama (っ◞‸◟c)
Disini aku mau nanya, ini mau kasih chapter ekhem nya atau nggak ya soalnya bingung
Dan maaf untuk book yang lain, aku akan hapus soalnya sudah tak bisa melanjutkannya lagi