Di dalam sebuah kerajaan terdapat 3 orang yang duduk bersama di ruang perpustakaan
"Sighh.... Aku sudah cari di semua buku tentang segel dimensi ini namun aku tidak menemukannya sekali pun"
"Atau memang kita harus mencari secara manual ya, jika seperti itu bukankah akan sangat lama"
[M/n] menutup buku dan menumpuknya dengan buku lain yang sudah menjulang tinggi
"Bukankah saat terjadi perang ada sebuah portal yang menghubungkan dunia luar dan dunia ini ya"
Izanagi teringat, jika dia melihat suatu portal dan mengeluarkan sejumlah orang suruhan calamity
"Eehh!!"
"Ada apa aris?"
[M/n] memandang aris yang sedang terkejut ntah apa yang dia pikirkan
"Kalau tidak salah aku menghancurkan sebuah alat sihir yang berada dekat dengan sebuah pohon karena aku merasa itu ada kaitannya lalu aku menghancurkan semuanya"
"Salah satu pohonnya juga ada di hutan belakang kerajaan ini kalau tidak salah sih"
"Haissshh..... Jadi aku harus memperbaikinya terlebih dahulu? Itu sungguh merepotkan"
"Hehehehe....... Maafkan aku, aku benar-benar tidak tau soal itu"
Aris hanya bisa tersenyum dan tertawa tanpa dosanya
"Terserah sajalah lagi pula memang sudah seharusnya aku yang menyelesaikan semuanya"
"Sudah saatnya kita keluar dari sini dan melihat dunia luar, izanagi suruh semua warga berkumpul di tengah ibukota dan suruh para prajurit menjaga mereka lalu katakan jika aku ingin kita semua keluar dari dimensi ini"
"Sekaligus aku membawa semua negerinya keluar dari dimensi ini, jika tidak ada yang setuju maka biarlah mereka mati disini"
"Baik [m/n]"
Izanagi langsung pergi menjalankan perintah dari tuannya
"Dan kita berdua akan melakukan pemulihan pohon yang kau maksud itu"
'Dan ini juga langkah pertama menuju balas dendam'
[M/n] berjalan dengan wajah serius lalu diikuti oleh aris dari belakang
Setelah lama berjalan akhirnya mereka berdua berhenti pada salah satu pohon yang dimaksud aris
"Huh!? Bukankah ini...... "
"Benar ini adalah pohon yang selalu kau gunakan sebagai tempat peristirahatan bersama kakakmu Alvin"
"Bagaimana kau tau soal itu? Yah meskipun kau tidak beri tau, aku juga sudah tau melihat dari dalam matamu"
"[M/n] kemampuan matamu itu sungguh mengerikan, bisakah kau gunakan penutup mata saja?"
"Lagi pula itu sangat tidak sopan melihat masa lalu seseorang tanpa permisi"
"Jangan salahkan aku, salahkan saja mataku karena aku bisa melihat semuanya dengan rinci bahkan masa depanmu"
"Bahkan umur mu melebihi 100 thn dengan tinggi badan 180 cm sepertinya izanagi juga begitu, kenapa kalian berdua harus repot-repot menyamar menjadi anak umur 15 tahun hanya demi mendekati ku"
"Huhhh terserah saja ini kain hitam untukmu, gunakan untuk menutup matamu karena aku yakin jika sampai ke dunia luar kau pasti akan di incar"
[M/n] menatap aris lalu beralih menatap kain hitam yang diberikannya, tak banyak bicara [m/n] menggunakan kain hitam untuk menutup matanya
Kini dia seperti seseorang yang buta dengan kain hitam menutup matanya
"Baiklah kita mulai, kristal ini retak karena seranganmu sisa kekuatannya masih bisa kurasakan. Dengan begini akan mudah untuk memulihkannya"
Hanya dengan sentuhan sedikit [m/n] dapat memulihkan kembali pohon yang menjadi kunci keluarnya dari dimensinya
"Jika aku saja yang melakukannya akan sangat lama, bagaimana dengan menggunakan darahku saja. Hanya dengan setetes saja itu dapat memulihkannya kembali"
"Jadi tugas ini ku serahkan pada mu ya aris"
[M/n] sudah memasukkan beberapa tetes darahnya kedalam botol kecil dan diberikan kepada aris
"Dengan senang hati saya akan melaksanakannya yang mulia"
Aris tersenyum lalu menunduk anggun memberi hormat ala kerajaan untuk sang raja lalu dalam sekejap dirinya menghilang hanya menyisakan hembusan angin
"Seharusnya kau tak perlu seperti itu padaku aris......"