"Cih, kalian berdua cukup kuat ternyata" Ketua dari kelompok lain akademi memuji, namun mata nya tertuju pada [m/n] yang berdiri diam sambil memeluk pedangnya
'Dia dari tadi hanya diam berdiri disana, apa dia tidak mengkhawatirkan kakak dan rekannya?'
'Ada 2 kemungkinan dia berdiam diri disana. Pertama dia bukan tipe bertarung dan kedua kemungkinan ke dua orang yang ku lawan saat ini jauh lebih kuat dari kami' ketua dari tim memikirkan agar supaya mencari jawaban dari tindakan selanjutnya
Ketua dari kelompok itu menatap rekannya yang dengan membisikkan sesuatu
'Lakukan pengelabuhan, kita akan menyerang dia yang sedang memeluk pedang itu'
'Aku yakin dia pasti sangat dilindungi oleh kedua orang itu saat ini, maka poin tertinggi berada ditangannya'
'Kalau begitu tunggu apa lagi Ketua' rekannya tersenyum penuh makna
Sedangkan [m/n] hanya menatap datar kelompok lain itu yang berbisik untuk mengatur rencana
"Tidak ada gunanya kalian mengatur strategi, jika pada akhirnya kalian akan kalah dengan kami" Alvin tersenyum remeh
"Hmp! Lihat saja, apa kau bisa menghentikan kami"
"Sekarang!!"
Rekan dari kelompok lain itu mulai mengeluarkan elemennya kecuali ketuanya yang hanya berdiam diri
Rekannya mengeluarkan elemen hydro dan pyro, mereka saling menembakkan satu sama lain membuat Alvin berpikir jika mereka itu bodoh
Namun nyatanya bukan untuk saling menyerang namun untuk tujuan lain, saat air dan api bertabrakan terjadi lah uap yang tebal
Wusshhh
Uap atau saat ini menjadi kabut menutupi hutan bersamaan dengan tim [m/n] dengan tim senior
"Jadi begitu, dia ingin mengelabuhi kita agar jarak pandang dan gerakan terbatas"
"Pemikiran yang sangat pintar tapi sayangnya dia tidak memperkirakan bahwa kami memiliki elemen anemo"
[M/n] hanya tersenyum pada ke gegabahan mereka yang terlalu cepat menyimpulkan"Heh! Dasar bodoh" Cleo hanya menggeserkan tangannya ke samping membuat angin yang cukup kencang agar kabut menghilang
Namun saat kabut menghilang tidak terlihat para senior yang melawan tadi, seperti kabur meninggalkan pertarungan
"Apa mereka pantas disebut senior, hanya begini saja sudah kabur" Alvin menepuk-nepuk bajunya yang terkena debu
"Hehh! Lihat kemana kau bocah" Mendengar suara itu membuat [m/n] terkejut dan buru-buru membalikkan tubuhnya
Belum sempat membalikkan badan dengan sempurna, kaki [m/n] sudah di rantai oleh lemen hydro
Dan leher [m/n] menyentuh benda padat nan dingin yaitu pedang dari ketua senior itu
"Apa yang kau lakukan, lepaskan dia!!" Alvin yang melihat adiknya di todong pedang oleh senior itu membuat nya marah
"Wah wah lihat ekspresi kalian itu, sepertinya anak ini sangat berharga bagi kalian"
"Bagaimana jika aku bermain-main sebentar dengan anak ini"
"Lihat lah kulitnya yang halus dan lembut seperti sutra ini, jika dihiasi oleh warna merah bukankah akan semakin cantik"
"Ughh"
Ketua dari kelompok senior sedikit menggores leher [m/n] hingga mengeluarkan darah sedangkan rekannya hanya tersenyum saja
"Kalian!!" Cleo mengambil pedang dan mulai untuk menyerang namun dihentikan oleh ketua senior itu yang semakin menekan pedangnya ke leher [m/n]
"Jangan bergerak, jika kalian tak ingin kepalanya terpisah dari tubuhnya" Senior itu mengambil gelang poin yang berada di tangan [m/n] sambil melihat sudah berapa poin yang mereka dapatkan
"Wah lihat poin tinggi ini, baiklah poin ini akan menjadi milikku dan jika ingin adikmu selamat berikan poin kalian" Senior tersenyum penuh kemenangan
"Jangan....."
"Apa yang kau katakan [m/n]?" Alvin bingung dengan perkataan [m/n] yang tak jelas
"Jangan mendekat sesuatu akan datang kemari" [M/n] hanya diam tak berkutik namun merasakan sesuatu akan datang disini dengan hawa membunuh yang kuat
"Nii-chan dan cleo cepat pergi dari sini sebelum terlambat, dia akan membunuh kita semua disini"
"Dia siapa?" Cleo sedikit waspada karena dia sedikit merasakan hawa yang tidak enak
"Heh! Apa kau berusaha untuk menakuti kami ya" Ketua senior itu hanya mengejek dan tertawa bersama rekan kelompoknya
Disaat itu juga dari dalam tanah bergerak cepat menuju tempat [m/n] dan dari penjuru lain ada suara arah angin yang melaju dengan cepat
Braakk
Groaaaa
Hewan yang besar dan panjang keluar dari tanah menampilkan gigi taring yang memutar sungguh menjijikkan bagi [m/n] untuk dilihat
"Hahaa... Wah sepertinya kita dalam masalah besar" [M/n] hanya bisa tertawa canggung
"Ini.... Bagaimana bisa ada monster disini dan mereka datang kemari semua" Ketua senior menatap tak percaya bahwa sekeliling mereka saat ini dikepung oleh monster dengan level yang lebih tinggi
"Ketua sebaiknya kita kabur dari sini sebelum mereka menyerang" Kelompok senior ketakutan melihat banyaknya monster yang datang dan hendak pergi dari sini
"Baiklah ayo!" Saat kelompok senior itu mulai berjalan mundur dan hendak berlari sebuah jaring mengikat mereka semua hingga membungkus tubuhnya
[M/n] diam menatap besarnya monster laba-laba bermata merah yang sedang menarik mangsanya yaitu kelompok senior sendiri
"[M/n] jangan bergerak" Cleo menatap khawatir karena posisi [m/n] saat ini sangat dekat dengan monster laba-laba
Laba-laba itu menatap [m/n] dengan intens begitu juga dengan dirinya, tangan [m/n] terulur dan ingin menyentuh laba-laba tersebut
Namun sebuah serangan terlontarkan yang berupa asap hijau yang pekat dan tebal ke arah kelompok [m/n]
"Ini?... Kalian berdua tutup hidung, Ini sebuah asap beracun! Secepatnya tinggalkan tempat ini" [M/n] berteriak memberitahu kan jika harus pergi
Namun sayangnya mereka bertiga malah mengambil jalan yang berbeda-beda karena saat ini mereka dikejar oleh para monster dan tak tau penyebabnya apa yang membuat monster mengamuk
Bersambung~~~