-Paula Fredrick-
"Bakar mereka" bukankah mereka adalah orang yang berharga bagi Pangeran, tapi kenapa Pangeran tega memberikan perintah yang sangat kejam seperti itu.
"Tapi Pangeran..." tidak disangka Yohan yang dulunya pemalu menyanggah perintah Pangeran.
Sebuah tangan mencengkram dengan cepat leher Yohan, suasana menjadi tegang, bahkan mencekam.
Pangeran mencekik Yohan, hingga Yohan sudah bernapas, Yohan berusaha keras melepaskan cengkraman pangeran, itu semua sia-sia.Kekuatan pangeran jauh diatas melampaui kekuatan Yohan.
"Pangerann!" Tanpa sadar aku berteriak dan menuju ke arah pangeran, berharap Pangeran sadar apa yang diperbuatnya. Namun pergerakanku dihalangi oleh Paulo.
"Apa yang kamu lakukan Paulo?!" aku berusaha berbicara dengan pelan sambil menahan emosiku"Shhhhhhtt diamlah, biar aku saja"
"Pangeran..." tatapan tajam dari pangeran langsung membuat saudara kembarku membeku, namun tekad saudaraku tidaklah sirna, dia menelan ludahnya dengan kasar sembari memberanikan diri untuk mengatakan kalimat selanjutnya. "... Saya menemukan kantong ini, terdapat barang yang mencurigakan" Paulo menyodorkan sebuah kantong dari kain hitam, aku yakin itu barang yang penting, karena barang itu masih utuh dan terlindung dari kebakaran ini.
Pangeran perlahan membuka bungkusan itu, aku bisa melihatnya dengan jelas, bahwa isinya adalah gaun dengan gaya Bangsa Elf, namun yang baling membuat ngeri adalah adanya bekas cakaran dipunggung baju, entah pemilik baju itu masih hidup atau tidak, tapi menurutku ini bukanlah sesuatu yang aneh.
Tunggu dulu... kenapa pandangan pangeran mulai sendu?
"Dari mana kamu dapat ini?" suaranya pun tidak dingin seperti biasanya, bukankah ini pangeran yang dulu, pangeran yang aku kenal.
"Saya menemukannya dibawah bongkahan rumah Guru anda, saya juga yakin bahwa noda disekitar cakaran itu adalah racun dari monster Leograd"
Aku ingat sekarang! Monster Leogard hanya hidup di Bangsa Elf dan biasa dibiarkan kelaparan untuk mengeksekusi tahanan dengan kejahatan yang berat.
Tunggu, bukankah Tuan Putri Janneth dieksekusi menggunakan Monster Leogard??
Aku memperhatikan gaun itu dengan seksama, setelah kuperhatikan, desain pada gaun itu sangat tidak cocok digunakan oleh penjahat, meskipun gaunnya sederhana, namun ada cap tanda penjahit istana.
Kurasa aku bisa memahami ini, jelas sorot matanya perlahan-lahan dipenuhi harapan, jelas hatinya berharap bahwa ada secerca jejak dari Putri Janneth.Apakah aku cemburu? Jelas aku cemburu, namun aku sadar diri, aku hanya teman bagi Pangeran tidak lebih dan tidak kurang. Pangeran berhak bahagia, dan orang yang dapat memberi Pangeran kebahagiaan hanyalah Tuan Puteri Janneth.
Aku tidak dapat menyangkal perasaanku, aku juga tidak dapat memahami bagaimana caranya untuk menyudahi perasaanku, namun bukankah menyukai seseorang bukanlah sesuatu yang terlarang?
Pernah sesaat aku sangat membenci Putri Janneth namun hal itu sirna, memang benar kami hanya bertemu sekali, namun aku yakin dia adalah seseorang yang sangat baik dan pantas untuk Pangeran.Sial... air mataku...
Aku harus pergi.
"Maafkan saya Pangeran, ada suatu hal yang harus saya urus" Aku langsung pergi ketika aku yakin pangeran sudah tidak memperdulikan sekitarnya dan hanya terpaku pada gaun itu.
Aku mencari suatu tempat di balik semak-semak, dimana tidak ada yang tidak dapat menemukanku.
Sial, padahal aku sudah tahu dari dulu, bahwa aku tidak akan pernah bisa dicintai pangeran. Tapi kenapa hatiku sangat perih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Soul
FantasySebuah ramalan yang berasal dari cenayang mengatakan bahwa "Salah satu dari dua putri kerajaan bangsa Elf akan memiliki jiwa iblis yang akan menjadi musuh" menjerumuskanku ke dalam kehidupan yang gelap, namun siapa sangka aku dapat menemukan setitik...