Aku berhasil, aku sudah bisa berkonsentrasi melakukan teleportasi, tapi aku benar-benar tidak beruntung, cakaran singa berhasil mendarat di punggungku.Aku melihat sekelilingku, tempatku berpijak saat ini adalah wilayah bukit perbatasan, jika aku menuruni bukit ini maka aku akan sampai ke wilayah netral.
Ah darahku terlalu banyak yang keluar. Aku merasakan pusing yang luar biasa, belum sempat aku mengeluarkan sihir penyembuhan, tubuhku sudah roboh dan jatuh berguling. Kepalaku terbentur baru yang besar, lalu kesadaranku pun hilang.
---
Aku membuka mataku perlahan, sinar matahari yang tembus dari jendela membuat mataku menyipit. Dimana aku? Aku meraba keningku, saat ini yang kurasakan adalah pusing luar biasa."Oh kukira kamu mati" aku melihat sosok laki-laki berusia 12 tahun yang menatapku dengan dingin. "Bibi dia sudah bangun" dia sengaja berteriak.
"Wah apakah kamu sudah mendingan? Sebenarnya apa saja yang sudah terjadi padamu?" apa yang sudah terjadi padaku...? Aku berpikir keras untuk mengingat alasan kenapa aku disini? Kenapa aku tadi tidak sadarkan diri? Siapa aku? Aku berubah menjadi tegang, bahkan kurasa yang lain juga merasakan melalui ekspresiku.
"Aku siapa?" sebuah pertanyaan yang lolos dari mulutku, membuat seluruh orang yang ada di ruangan ini terkejut.
"Wah benar-benar tidak tahu malu, bisa-bisanya kamu berpura-pura! Kamu tadi menyamar kan? Untunglah bibiku bisa mengembalikan tampang aslimu!" laki-laki itu berteriak kesal padaku.
"Tunggu, biar paman yang memeriksanya" Seorang pria dewasa menyentuh keningku, aku berusaha menghindarinya.
"Tidak apa-apa, suamiku adalah tabib yang terkenal" karena kalimatnya dapat menenangkanku, aku merasa lebih tenang dan pasrah.
Paman itu menyentuh keningku, berusaha berkonsentrasi.
"Selain terbentur batu, gadis kecil ini mengalami trauma hebat, kurasa lebih baik untuk tidak menanyai apapun tentang ini lagi" trauma? Aku? Apa yang terjadi di masa lalu? Kepalaku tiba-tiba pusing.
"Ah begitu, kalau begitu apakah kamu mau bergabung bersama kami? Kamu bisa menjadi anak angkat kami" anak angkat? Apakah boleh? Wajah bibi ini sangat cerah saat menyebut ingin menjadikanku sebagai anak angkatnya.
Aku mengangguk memberikan respon.
"Wahhh suamiku kita sudah punya anak hahahahahaha, lihatlah dia sangat cantik!"
"Hahahaha iyaa, anak kita sangat cantik, hm kita beri nama siapa yaaa?"
"Karena wajahnya sangat cantik, rambut peraknya juga indah, seperti cahaya bulan, bagaimana kalau kita namakan dia Helena?"
"Istriku memang jago memberi nama hahahaha, Helena Zeresh, nama yang cantik" Paman itu riang sekali.
Aku melihat wajahku di pantulan cermin, aku bahkan terkagum dengan wajahku, kulitku seputih susu, rambut perakku berkilau, dan iris mataku berwarna biru langit.
"Ah iya, kita belum berkenalan, nama bibi adalah Jemma Zeresh, ini suami bibi namanya adalah Stephan Zeresh dan ini adalah ponakan bibi namanya Izekiel Zeresh" kata bibi itu dengan senyum ceria "Tunggu... Benar juga, kamu harus memanggilku dengan sebutan Ibu dan paman ini dengan sebutan Ayah"
"Ibu... Ayah... Terima kasih sudah menyelamatkanku" aku tidak tahu apa yang sudah kualami, tapi aku merasakan kelegaan luar biasa.
"Huh untunglah kamu sadar diri" Izekiel mengomentari dengan pedasnya.
"Ah Kiel, kalau mau bilang 'sama-sama' tinggal bilang saja, kenapa harus pakai kalimat pedas dasar tsundere hahahahaha" ternyata Ibu angkatku adalah orang yang cerewet hahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Soul
FantasySebuah ramalan yang berasal dari cenayang mengatakan bahwa "Salah satu dari dua putri kerajaan bangsa Elf akan memiliki jiwa iblis yang akan menjadi musuh" menjerumuskanku ke dalam kehidupan yang gelap, namun siapa sangka aku dapat menemukan setitik...